Uji Multikolinearitas Data Akan Uji Heteroskedastisitas Data

104 variabel hasil belajar dengan kebiasaan belajar memiliki hubungan yang linier, karena nilai signifikansi kurang dari 0,05. Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Hasil Belajar Motivasi Belajar Between Groups Combined 3445,871 25 137,835 1,442 ,103 Linearity 1182,617 1 1182,617 12,374 ,001 Deviation from Linearity 2263,253 24 94,302 ,987 ,490 Within Groups 10130,372 106 95,570 Total 13576,242 131 Sumber: Lampiran 26 Berdasarkan perhitngan tabel tersebut, bahwa pada kolom Sig. baris Linearity diketahui nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel hasil belajar dengan motivasi belajar memiliki hubungan yang linier, karena nilai signifikansi kurang dari 0,05.

4.1.4.3 Uji Multikolinearitas Data

Uji mltikolinearitas merupakan keadaan yang terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model analisis regresi berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi berganda yang baik menuntut tidak adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak adanya multikolinearitas. Ada tidaknya multikolinearitas di dalam penelitian ini dengan melihat output Coefficients pada kolom nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF 5, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar 105 variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 21: Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Data Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tole rance VIF 1 Constant 34,669 9,815 3,532 ,001 Kebiasaan Belajar -,014 ,083 -,022 -,171 ,865 ,425 2,352 Motivasi Belajar ,480 ,199 ,312 2,417 ,017 ,425 2,352 Sumber: Lampiran 27 Berdasarkan perhitungan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai VIF sebesar 2,352. Nilai tersebut menunjukkan nilai VIF 5. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam regresi.

4.1.4.4 Akan Uji Heteroskedastisitas Data

Heteroskedastisitas merupakan keadaan yang terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah dalam model regresi tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitia ini, peneliti yang dibantu dengan progam SPSS versi 21 menggunakan rumus uji Spearman’s Rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual Unstandardized Residual dengan masing-masing variabel independen. Cara mengambil keputusan dapat diketahui pada output Correlations baris Sig. 2 tailed. Jika nilai signifikansinya 0,05, maka tidak terjadi 106 masalah keteroskedastisitas. Berikut hasil pengolahan menggunakan Spearman’s Rho dengan progam SPSS versi 21. Tabel 4.14 Uji Heteroskedastisitas Data Correlations Unstandardi zed Residual Kebiasaan Belajar Motivasi Belajar Spearman s rho Unstandar dized Residual Correlation Coefficient 1,000 -,026 -,032 Sig. 2-tailed . ,768 ,717 N 132 132 132 Kebiasaan Belajar Correlation Coefficient -,026 1,000 ,748 Sig. 2-tailed ,768 . ,000 N 132 132 132 Motivasi Belajar Correlation Coefficient -,032 ,748 1,000 Sig. 2-tailed ,717 ,000 . N 132 132 132 Sumber: Lampiran 28 Berdasarkan perhitungan diketahui korelasi antara kebiasaan belajar dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,768 dan korelasi antara motivasi belajar dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,717. Kedua nilai signifikansi korelasi lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

4.1.5 Uji Analisis Akhir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SDN GUGUS MUWARDI KECAMATAN KALIWUNGU

5 56 220

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD GUGUS TERAMPIL KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

6 40 164

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 52 190

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2011/2012.

0 0 6

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun

0 0 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA SALAMAN MAGELANG.

0 0 188

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA UPPD TEGAL SELATAN KOTA TEGAL 2012/2013.

0 1 164

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS WERKUDORO KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL -

1 1 55

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV DI GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN CILONGOK

0 2 16