44
rumah; 2 dimensi ulet dalam menghadapi kesulitan, indikatornya sikap terhadap kesulitan dan usaha menghadapi kesulitan; 3 dimensi minat dan ketajaman dalam
belajar, indikatornya kebiasaan dalam mengikuti pelajaran dan semangat dalam mengikuti KBM; 4 dimensi berprestasi dalam belajar, indikatornya keinginan
untuk berprestasi dan kualifikasi hasil; 5 dimensi mandiri dalam belajar, indikatornya penyelesaian tugas atau PR dan menggunakan kesempatan di luar jam
pelajaran.
2.1.4 Hubungan Antar Variabel
2.1.4.1 Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan pertanda berhasil tidaknya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karwati dan Priansa 2014: 216
mendefinisikan “hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri individu”. Usaha yang
dimaksud tersebut adalah aktivitas belajar siswa yang berlangsung terus-menerus. Pengulangan aktivitas belajar secara terus menerus inilah yang disebut kebiasaan
belajar. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013: 12 menyatakan “hasil belajar yang
dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi baik internal maupun eksternal”. Salah satu faktor internal yang dapat
memengaruhi hasil belajar adalah kebiasaan belajar. Dalam prinsip belajar adalah dengan usaha sekecil-kecilnya namun memberikan hasil yang sebesar-besarnya.
45
Usaha sekecil-kecilnya yaitu dengan siswa melakukan rutinitas belajar. Sudjana 2014: 173 mengatakan “keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran banyak
bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan”. Kebiasaan belajar besar pengaruhnya dengan hasil belajar. Siswa yang rutin
melakukan belajar atau terbiasa belajar akan memengaruhi penguasaan dan konsentrasi materi sehingga mampu mengikuti ulangan atau tes dengan lancar yang
pada akhirnya mendapatkan nilai yang memuaskan. Nilai inilah yang menjadi patokan keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2.1.4.2 Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik dari dalam siswa maupun luar siswa. Faktor dari dalam siswa yang dapat
memengaruhi hasil belajar siswa salah satunya motivasi belajar siswa. Aunurrahman 2012: 180 berpendapat
“motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang menjadi pendorong siswa untuk mendayagunakan
potensi pada dirinya dan diluar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar”. Tujuan belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa. Sejalan dengan itu, Karwati dan
Priansa 2014: 169 membagi motivasi siswa dalam belajar menjadi empat, yaitu: mendorong berbuat, menentukan arah perbuatan, menyeleksi perbuatan, serta
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Siswa yang memiliki motivasi akan mendorong pada dirinya untuk selalu
giat belajar demi mendapatkan perubahan tingkah laku seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Siswa akan berhasil dalam belajar jika pada dirinya sendiri
ada keinginan atau dorongan untuk belajar. Apabila anak yang memiliki motivasi
46
atau keinginan belajar tinggi maka akan terjadi kegiatan belajar sehingga dapat diasumsikan bahwa hasil belajar siswa yang bersangkutan mendapat hasil belajar
yang maksimal. Sebaliknya, jika siswa kurang termotivasi maka belajar menjadi malas sehingga diasumsikan hasil belajar yang bersangkutan akan rendah.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Penelitian yang pertama oleh Mardiyatun Mugi Rahayu 2015 yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang Banyumas”. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data, diperoleh data t
hitung
= 9,134 dengan signifikansi = 0,05 dan t
tabel
= 1,973. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
9,134 1,973 dan signifikansinya 0,00 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kebiasaan belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Besarnya pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
matematika sejumlah 32,3. Hal ini dapat diartikan bahwa 32,3 hasil belajar matematika dipengaruhi oleh kebiasaan belajar, sedangkan 67,7 dipengaruhi oleh
faktor lain di luar penelitian. Hampir sama penelitian yang dilaksanakan oleh Infirul Tati’ah 2010 yang
berjudul “Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 20092010”. Hasil
penelitian : 1 Kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 20092010 adalah sedang dengan rentangan skornya