Analisis Regresi Linier Sederhana

78 signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas Priyatno, 2010: 83.

3.7.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, analisis akhir yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan analisis regresi ganda. Berikut penjelasan selengkapnya.

3.7.3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini bertujuan mengetahui arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen apakah positif atau negatif. Peneliti menggunakan program SPSS versi 21 untuk menghitung analisis regresi sederhana. Langkah-langkah analisis regresi yaitu: Klik Analyze – Regression – Linear. Untuk mengetahui regresi variabel kebiasaan belajar X 1 dengan variabel hasil belajar Y, maka pada kota Linear Regression masukkan variabel kebiasaan belajar X 1 ke kotak Independents dan masukkan variabel hasil belajar Y pada kotak Dependent lalu klik OK. Hal yang sama dilakukan untuk mengetahui analisis regresi motivasi belajar X 2 dengan variabel hasil belajar Y. Masukkan variabel hasil belajar Y ke kotak Dependent dan variabel motivasi belajar X 2 pada kotak Independents lalu klik OK Priyatno, 2010: 56. Pengambilan keputusan pada analisis regresi sederhana meliputi: 3.7.3.1.1 Uji Koefisien Regresi Sederhana Uji t Hasil uji koefisien regresi sederhana atau uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel 79 dependen Y. Signifikan artinya pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi dapat digeneralisasikan. Pengambilan keputusan tentang signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dilihat pada output Coefficients pada kolom t. Jika nilai t hitung ≤ t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y Priyatno, 2010: 59. Apabila nilai t hitung nilai t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Artinya, ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. 3.7.3.1.2 Analisis Korelasi R Analisis korelasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Peneliti menggunakan program SPSS versi 21 dengan hasil analisis korelasi dapat dilihat dalam tabel Model Summary kolom R. Sugiyono 2014: 242 memberikan pedoman pada interpretasi koefisien korelasi dengan nilai R berkisar antara 0 sampai 1, seperti tabel berikut: Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat Sumber: Sugiyono 2014: 242 3.7.3.1.3 Analisis Determinasi R 2 Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam menghitung koefisien determinasi, peneliti menggunakan program SPSS versi 21 dan besar 80 koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model Summary kolom R Square. Untuk menentukan seberapa besar persentase koefisien determinasi, maka menguadratkan dari nilai koefisien R Square yang dikalikan dengan 100.

3.7.3.2 Analisis Regresi Linier Ganda

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SDN GUGUS MUWARDI KECAMATAN KALIWUNGU

5 56 220

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD GUGUS TERAMPIL KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

6 40 164

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 52 190

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2011/2012.

0 0 6

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun

0 0 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA SALAMAN MAGELANG.

0 0 188

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA UPPD TEGAL SELATAN KOTA TEGAL 2012/2013.

0 1 164

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS WERKUDORO KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL -

1 1 55

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV DI GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN CILONGOK

0 2 16