59
of variable ” artinya explanatory survey mencari hubungan kausal dari variabel.
Explanatory survey penelitian penjelasan menyoroti hubungan antara variabel- variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Pada sub bab ini dijelaskan waktu dan tempat penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
3.2.1 Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari 2016 hingga Mei 2016.
3.2.2 Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SD Negeri di Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal
yang berjumlah 7 SD. Ketujuh SD tersebut adalah SDN Tunon 1, SDN Tunon 2, SDN Debong Kulon, SDN Keturen, SDN Kalinyamat Wetan 1, SDN Kalinyamat
Wetan 2, dan SDN Kalinyamat Wetan 3.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dapat digunakan sebagai sumber data. Berikut penjelasan mengenai populasi dan sampel.
3.3.1 Populasi
Sugiyono 2014: 119 menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi, terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sementara itu, Riduwan 2013: 54 menyatakan “populasi
adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
60 objek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD
Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal dengan jumlah 197 siswa yang berasal dari 7 SD. Rinciannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian No.
Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V
1 SD Negeri Tunon 1
27 siswa 2
SD Negeri Tunon 2 34 siswa
3 SD Negeri Debong Kulon
33 siswa 4
SD Negeri Keturen 21 siswa
5 SD Negeri Kalinyamat Wetan 1
26 siswa 6
SD Negeri Kalinyamat Wetan 2 41 siswa
7 SD Negeri Kalinyamat Wetan 3
15 siswa Jumlah
197 siswa Sumber: Data siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin
Kota Tegal Tahun Ajaran 20152016 Lampiran 1.
3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sugiyono 2014: 120 menyatakan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Jika
populasi besar dan peneliti tidak mungkin memelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Arikunto 1998 dalam Riduwan 2013: 56 mengatakan
“sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan jenis simpel random sampling. Riduwan 2013: 57 menyatakan
“probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih me
njadi anggota sampel”. Adapun simpel random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
61
dengan menggunakan acak tanpa memerhatikan strata dalam anggota populasi. Teknik pengambilan jumlah sampel dari populasi menggunakan rumus slovin
Thoifah, 2015: 18, sebagai berikut:
� = �
�.
�
�
+
dimana : n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi e
2
= batas ketelitian yang diinginkan Peneliti menggunakan rumus slovin dengan presisi atau taraf kesalahan 5
atau 0,05. Penerapan rumus untuk menghitung sampel dengan jumlah populasi 197, sebagai berikut:
� = �
�. �
�
+ � =
97 97. ,
�
+ � =
97 , 9
� = ,9
� = Sugiyono 2014: 133 berpendapat
“apabila perhitungan sampel menghasilkan pecahan terdapat koma sebaiknya dibulatkan ke atas agar sampel
yang diambil lebih aman ”. Oleh karena itu, sampel yang akan diambil adalah 132
siswa.
62
Proporsi pengambilan sampel tiap SD menggunakan rumus proporsional random sampling atau rumus pengambilan sampel bertingkat seperti yang diungkap
Thoifah 2015: 18, yaitu: �� =
�� � . �
dimana : ni
= jumlah sampel menurut stratum tingkatan n
= jumlah sampel seluruhnya Ni
= jumlah populasi menurut stratum N
= jumlah populasi seluruhnya Berdasarkan rumus menggunakan rumus pengambilan sampel bertingkat
tersebut yang telah diungkap Thoifah 2015: 18, maka dapat ditarik sampel masing-masing SD Negeri di Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin
Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal sebagai berikut: Tabel 3.2 Proporsi Pengambilan Sampel
Penelitian
No. Nama Sekolah
Jumlah Siswa Kelas V
Jumlah sampel
1 SD Negeri Tunon 1
27 siswa 27 197 x 132 = 18,09 = 18
2 SD Negeri Tunon 2
34 siswa 34 197 x 132 = 22,78 = 23
3 SD Negeri Debong Kulon
33 siswa 33 197 x 132 = 22,11 = 22
4 SD Negeri Keturen
21 siswa 21 197 x 132 = 14,07 = 14
5 SDN Kalinyamat Wetan 1
41 siswa 41 197 x 132 = 27,47 = 28
6 SDN Kalinyamat Wetan 2
26 siswa 26 197 x 132 = 17,42 = 17
7 SDN Kalinyamat Wetan 3
15 siswa 15 197 x 132 = 10,05 = 10
Jumlah 197 siswa
132
Sumber: Lampiran 2
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel