Analisis Regresi Linier Ganda

80 koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model Summary kolom R Square. Untuk menentukan seberapa besar persentase koefisien determinasi, maka menguadratkan dari nilai koefisien R Square yang dikalikan dengan 100.

3.7.3.2 Analisis Regresi Linier Ganda

Riduwan 2013: 155 menyatakan bahwa “analisis regresi ganda merupakan suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsi atau kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu va riabel terikat”. Pada penelitian ini, analisis digunakan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama- sama terhadap hasil belajar siswa. Penghitungan analisis regresi ganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 21. Menu yang digunakan sebagai berikut: Analyze ˃ Regression ˃ Linear. Pada kotak Linear Regression, masukkan variabel hasil belajar Y pada kotak Dependent dan masukkan variabel kebiasaan belajar X 1 serta variabel motivasi belajar X 2 ke kotak Independents lalu klik OK Priyatno, 2010: 63-64. Analisis akhir dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis korelasi ganda, analisis determinasi, dan uji koefisien regresi secara bersama-sama. 3.7.3.2.1 Analisis Korelasi Ganda Riduwan 2013: 141 menyatakan “analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas X atau lebih secara simultan dengan variabel terikat Y”. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai korelasi memiliki rentang berkisar 0 sampai 1 Priyatno, 2010: 65. Peneliti 81 menggunakan program SPSS versi 21 dengan hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat pada hasil analisis regresi dalam tabel Model Summary kolom R. Sugiyono 2014: 242 memberikan pedoman pada interpretasi koefisien korelasi seperti tabel berikut: Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2014: 242 3.7.3.2.2 Analisis Determinasi Riduwan 2013: 224 menyatakan ”koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y”. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi Pearson Product Moment PPM yang dikalikan dengan 100. Persentase koefisien determinasi dapat ditentukan dengan rumus: Keterangan: KP = nilai koefisien determinan R = nilai koefisien korelasi ganda Riduwan, 2013: 224 Dalam menghitung koefisien determinasi, peneliti menggunakan program SPSS versi 21 dan besar koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model KP = R 2 x 100 82 Summary kolom R Square. Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah Jika R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen, sebaliknya R 2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi variabel dependen Priyatno, 2010: 66. 3.7.3.2.3 Analisis Regresi Secara Bersama-Sama Uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dalam melakukan uji F dibantu dengan program SPSS versi 21 yang dapat dilihat pada output ANOVA pada kolom F. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila F hitung ≤ F tabel , maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Apabila F hitung ˃ F tabel , maka H o ditolak artinya ada pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. 83 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian, analisis deskripsi variabel penelitian, hasil uji prasyarat analisis, dan hasil analisis akhir.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal yang terdiri dari 7 SD dengan jumlah populasi mencapai 197 siswa. Rincian populasi siswa kelas V tersebut yaitu SD Negeri Tunon 1 terdiri dari 27 siswa, SD Negeri Tunon 2 terdiri dari 34 siswa, SD Negeri Keturen terdiri dari 21 siswa, SD Negeri Debong Kulon terdiri dari 33 siswa, SD Negeri Kalinyamat Wetan 1 terdiri dari 41 siswa, SD Negeri Kalinyamat Wetan 2 terdiri dari 26 siswa, serta SD Negeri Kalinyamat Wetan 3 terdiri dari 15 siswa lampiran 1. Tidak semua populasi dijadikan responden dalam penelitian. Namun, dari populasi ditarik sampel untuk dijadikan responden. Sampel penelitian berjumlah 132 siswa. Nama siswa yang menjadi sampel penelitian tercantum pada lampiran 2. Sampel uji coba berjumlah 30 siswa di luar sampel tetapi masih dalam populasi penelitian lampiran 3. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Tegal Selatan yang berdekatan dengan perbatasan Kabupaten Tegal. SD Negeri Tunon 1 beralamat di Jalan Sutan Syahrir No. 1, SD Negeri Tunon 2 beralamat di Jalan Sultan Hasanudin

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SDN GUGUS MUWARDI KECAMATAN KALIWUNGU

5 56 220

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD GUGUS TERAMPIL KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

6 40 164

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

3 52 190

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2011/2012.

0 0 6

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun

0 0 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA SALAMAN MAGELANG.

0 0 188

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA UPPD TEGAL SELATAN KOTA TEGAL 2012/2013.

0 1 164

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS WERKUDORO KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL -

1 1 55

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV DI GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN CILONGOK

0 2 16