102
4.1.4 Hasil Uji Prasyarat Analisis
Hasil uji prasyarat analisis dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas data, uji linieritas data, uji multikolinearitas data, dan uji heteroskedastisitas data.
4.1.4.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis
parametrik. Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Peneliti
menggunakan uji normalitas metode Lilliefors berbantuan program SPSS versi 21. Pengambilan keputusan hasil uji normalitas dapat dilihat pada output Tests
of Normality kolom Kolmogorov-Smirnov kolom Sig. signifikansi pada ketiga data variabel penelitian. Suatu data disebut berdistribusi normal jika memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05; jika kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic Df
Sig. Hasil Belajar
,074 132
,075 ,980
132 ,054
Kebiasaan Belajar ,077
132 ,052
,972 132
,008 Motivasi Belajar
,075 132
,062 ,972
132 ,009
Sumber: Lampiran 25 Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.10 kolom Kolmogorov-Smirnov
pada kolom Sig., diketahui bahwa data hasil belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi
belajar berdistribusi normal. Hal ini karena ketiga variabel memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Variabel hasil belajar memiliki nilai signifikansi
103
sebesar 0,075; variabel kebiasaan belajar memiliki nilai signifikansi sebesar 0,052;
dan variabel motivasi belajar memiliki nilai signifikansi sebesar 0,62. 4.1.4.2
Uji Linieritas Data
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linear. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21 dengan menggunakan
Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Pengambilan keputusan hasil uji linieritas dapat dilihat pada output ANOVA Table pada kolom Sig. baris Linearity.
Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi Linearity kurang dari 0,05. Hasil pengujian yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig.
Hasil Belajar Kebiasaan
Belajar Between
Groups Combined
6502,109 55 118,220 1,270 ,166
Linearity 624,070
1 624,070 6,705 ,012 Deviation
from Linearity 5878,039
54 108,853 1,169 ,262 Within Groups
7074,133 76
93,081 Total
13576,242 131
Sumber: Lampiran 26 Berdasarkan perhitngan tabel tersebut, bahwa pada kolom Sig. baris
Linearity diketahui nilai signifikansi sebesar 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa
104
variabel hasil belajar dengan kebiasaan belajar memiliki hubungan yang linier, karena nilai signifikansi kurang dari 0,05.
Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig.
Hasil Belajar
Motivasi Belajar
Between Groups
Combined 3445,871
25 137,835
1,442 ,103 Linearity
1182,617 1 1182,617 12,374 ,001
Deviation from
Linearity 2263,253
24 94,302
,987 ,490
Within Groups 10130,372 106
95,570 Total
13576,242 131
Sumber: Lampiran 26 Berdasarkan perhitngan tabel tersebut, bahwa pada kolom Sig. baris
Linearity diketahui nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel hasil belajar dengan motivasi belajar memiliki hubungan yang linier,
karena nilai signifikansi kurang dari 0,05.
4.1.4.3 Uji Multikolinearitas Data