1.7.1 Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif yang diteliti dalam penelitian ini meliputi 4 empat indikator yakni:
1 kelancaran fluency, menghasilkan banyak gagasanjawaban yang relevan dan arus pemikiran yang lancar; 2 keluwesan flexibility,
menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran berbeda; 3 keaslian
originality, memberikan jawaban yang tidak lazim, yang dari yang lain, yang diberikan jawaban orang lain; 4 elaborasi elaboration,
mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan Munandar, 2012: 192.
Sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini mencakup indikator Silver 1997: 78 yaitu:
1 siswa menyelesaikan
masalah dengan
bermacam-macam interpretasi solusi dan jawaban; 2 siswa menyelesaikan atau
menyatakan atau justifikasi dalam satu cara, kemudian dengan cara lain, siswa menyelesaikan dengan berbagai metode penyelesaian; 3
siswa memeriksa berbagai metode penyelesaian atau jawaban-jawaban pernyataan-2 atau justifikasi-2 kemudian membuat metode lain yang
berbeda.
Analisis kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah analisis kemampuan berpikir kreatif menurut
Munandar berdasarkan gaya kognitif siswa pada pembelajaran SAVI dengan pendekatan saintifik.
1.7.2 Gaya Kognitif
Menurut Kagan, sebagaimana dikutip oleh Warli 2010 membedakan gaya kognitif anak berdasarkan jarak waktu antara stimulus dan respon pertama
yang diberikan anak dan frekuensi jawaban anak sampai diperoleh jawaban yang betul. Gaya kognitif yang dimaksud gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif
impulsif yang merupakan gaya kognitif yang menunjukkan tempo atau kecepatan
dalam berpikir. Anak yang bergaya kognitif impulsif adalah anak yang memiliki karakteristik cepat dalam menjawab masalah, tetapi tidakkurang cermat, sehingga
jawaban cenderung salah. Anak yang bergaya kognitif reflektif adalah anak yang memiliki karakteristik lambat dalam menjawab masalah, tetapi cermat atau teliti,
sehingga jawaban cenderung betul. Anak reflektif biasanya lama dalam merespon, namun mempertimbangkan semua pilihan yang tersedia, mempunyai konsentrasi
yang tinggi saat belajar, sedangkan anak impulsif kurang konsentrasi dalam kelas.
1.7.3 Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually