Subjek Penelitian Siswa Reflektif B-29

3 Triangulasi Setelah didapat analisis hasil tes berpikir kreatif B-19 dan analisis data wawancara B-19, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis tes berpikir kreatif B-19 memenuhi aspek kelancaran, keluwesan dan keaslian, sedangkan aspek elaborasi belum terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis data wawancara B-19 diperoleh hasil bahwa B-19 memenuhi aspek kelancaran, keluwesan, dan keaslian. Berdasarkan analisis hasil tes berpikir kreatif B-19 dan analisis data wawancara B-19 dapat disimpulkan bahwa B-19 memenuhi aspek kelancaran, keluwesan, dan keaslian. Tabel 4.12 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif B-19 Subjek Penelitian Kelancaran Keluwesan Keaslian Elaborasi B-19 √ √ √ ─

3. Subjek Penelitian Siswa Reflektif B-29

Analisis kemampuan berpikir kreatif subjek reflektif B-29 meliputi hasil tes berpikir kreatif dan wawancara. Hasil tes berpikir kreatif dan wawancara dijadikan acuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa dan diambil kesimpulan dengan cara triangulasi. Berikut ini analisis data subjek B-29 terhadap data tes tertulis, wawancara, dan hasil triangulasi. 1 Data Tes Tertulis Berdasarkan hasil tes berpikir kreatif, B-29 menunjukkan ciri-ciri kriteria komponen kreatif yang tercantum pada Tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13 Ciri-ciri Komponen Kreatif Subjek Reflektif B-29 No Indikator dan Komponen Kreatif Keterangan AlasanPenjelasan 1. Kelancaran Lancar Karena dapat memberikan jawaban yang beragam, yaitu dapat menemukan volume dengan beberapa cara penyelesaian dan hasilnya benar. 2. Keluwesan Luwes Dapat merancang bangun ruang lain dan menentukan ukuran-ukurannya sehingga volumenya sama dengan volume balok dan kubus. 3. Keaslian Asli Karena meskipun bangun yang dirancang adalah bangun yang kebanyakan dirancang oleh siswa lain, tetapi siswa ini merancang bangun dengan ukuran yang berbeda dan dari jumlah siswa yang merancang bangun dengan ukuran tersebut. 4. Elaborasi Belum jelas Meskipun mampu menemukan volume dengan beberapa cara, namun masih umum dipelajari di kelas. Hasil tes berpikir kreatif B-29 memperlihatkan bahwa B-29 lancar dalam menentukan volume dengan cara yang beragam, B-29 juga dapat membuat bangun ruang sisi datar lain luwes, jawaban B-29 merupakan jawaban yang asli, dan elaborasi B-29 belum jelas karena cara yang digunakan merupakan cara yang biasa dipejari di kelas. 2 Data Hasil Wawancara Berdasarkan wawancara didapat bahwa B-29 memenuhi kriteria kelancaran dan keluwesan. B-29 dapat menyelesaikan masalah dengan beberapa cara mulai dari merancang bangun lain yang volumenya sama dengan volume balok, serta merancang prisma dan limas yang volumenya sama dengan volume kubus. Selain itu B-29 dapat menentukan volume dengan berbagai cara. B-29 memenuhi kriteria keaslian karena menurutnya jawaban yang diberikan merupakan hasil pemikirannya sendiri. Tetapi B-29 tidak memenuhi aspek kebaruan karena tidak bisa menyelesaikan soal dengan cara yang berbeda dari yang telah diajarkan ketika pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 70 halaman 340. 3 Triangulasi Setelah didapat analisis hasil tes berpikir kreatif B-29 dan analisis data wawancara B-29, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis tes berpikir kreatif B-29 memenuhi aspek kelancaran, keluwesan, dan keaslian. Sedangkan aspek elaborasi belum terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis data wawancara B-29 diperoleh hasil bahwa B-29 memenuhi aspek kelancaran dan keluwesan. Berdasarkan analisis hasil tes berpikir kreatif B-29 dan analisis data wawancara B-29 dapat disimpulkan bahwa B-29 memenuhi aspek kelancaran dan keluwesan saja. Tabel 4.14 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif B-29 Subjek Penelitian Kelancaran Keluwesan Keaslian Elaborasi B-29 √ √ √ ─ 4.1.2.3.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Gaya Kognitif Impulsif Model SAVI dengan Pendekatan Saintifik Bagian ini akan menunjukkan analisis kemampuan berpikir kreatif siswa bergaya kognitif impulsif kelas VIII B SMP Negeri 2 Pacitan. Berdasarkan sumber data yang diperoleh pada Tabel 4.4, dipilih 3 siswa pada gaya kognitif impulsif. Subjek penelitian terpilih siswa gaya kognitif impulsif tersaji pada Tabel 4.6 yaitu siswa impulsif B-25, B-17, dan B-23. Tes kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah dan wawancara yang telah diselesaikan oleh B-25, B- 17, dan B-23 dianalisis dengan memperhatikan 4 kriteria yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, dan elaborasi. Kelancaran dalam pemecahan masalah mengacu pada kebergaman bermacam-macam jawaban masalah yang dibuat siswa dengan benar. Keluwesan dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. Keaslian dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa memberikan jawaban yang berbeda tapi bernilai benar yang tidak biasa dilakukan oleh siswa. Elaborasi dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa untuk mengembangkan jawaban yang telah ada. Berikut analisis data subjek B-25, B-17, dan B-23.

1. Subjek Penelitian Siswa Impulsif B-25

Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LOGIKA MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LOGIKA MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY (SAVI) (PTK Pembelajaran Mate

0 0 17

Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa.

0 2 30

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA.

0 1 5

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY (SAVI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA | - | Educational Technologia 9142 18708 1 SM

0 0 11

BAB V PEMBAHASAN A. Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Putri yang Menggunakan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, - PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 47

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 15 MAKASSAR

0 0 227

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 15 MAKASSAR

0 0 227