4.6 yaitu siswa impulsif B-25, B-17, dan B-23. Tes kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah dan wawancara yang telah diselesaikan oleh B-25, B-
17, dan B-23 dianalisis dengan memperhatikan 4 kriteria yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, dan elaborasi. Kelancaran dalam pemecahan masalah
mengacu pada kebergaman bermacam-macam jawaban masalah yang dibuat siswa dengan benar. Keluwesan dalam pemecahan masalah mengacu pada
kemampuan siswa memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. Keaslian dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa
memberikan jawaban yang berbeda tapi bernilai benar yang tidak biasa dilakukan oleh siswa. Elaborasi dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa
untuk mengembangkan jawaban yang telah ada. Berikut analisis data subjek B-25, B-17, dan B-23.
1. Subjek Penelitian Siswa Impulsif B-25
Analisis kemampuan berpikir kreatif subjek impulsif B-25 meliputi hasil tes berpikir kreatif dan wawancara. Hasil tes berpikir kreatif dan wawancara
dijadikan acuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa dan diambil kesimpulan dengan cara triangulasi. Berikut ini analisis data subjek B-25
terhadap data tes tertulis, wawancara, dan hasil triangulasi. 1 Data Tes Tertulis
Berdasarkan hasil tes berpikir kreatif, B-25 menunjukkan ciri-ciri kriteria komponen kreatif yang tercantum pada Tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Ciri-ciri Komponen Kreatif Subjek Impulsif B-25
No Indikator
dan Komponen
Kreatif Keterangan
AlasanPenjelasan
1. Kelancaran Lancar
Karena dapat memberikan jawaban yang beragam, yaitu dapat menemukan volume
dengan beberapa cara penyelesaian dan hasilnya benar.
2. Keluwesan
Luwes Dapat merancang bangun ruang lain dan
menentukan ukuran-ukurannya sehingga volumenya sama dengan volume balok dan
kubus.
3. Keaslian
Asli Karena ketika merancang bangun ruang
lain yang volumenya sama dengan volume balok, siswa ini mampu membuat bangun
ruang sisi datar dengan menggabungkan 2 bangun ruang sisi datar yang berbeda.
Jumlah siswa yang menjawab seperti ini dari jumlah seluruh siswa.
4. Elaborasi
Belum jelas Meskipun mampu menemukan volume
dengan beberapa cara, namun masih umum dipelajari di kelas.
Hasil tes berpikir kreatif B-25 memperlihatkan bahwa B-25 lancar dalam menentukan volume dengan cara yang beragam, B-25 juga dapat membuat
bangun ruang sisi datar lain luwes, B-25 memenuhi aspek keaslian, dan elaborasi B-29 belum jelas karena cara yang digunakan merupakan cara yang
biasa dipejari di kelas. 2 Data Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara didapat bahwa B-25 memenuhi kriteria kelancaran dan keluwesan. B-25 dapat menyelesaikan masalah dengan beberapa
cara mulai dari merancang bangun lain yang volumenya sama dengan volume balok, serta merancang prisma dan limas yang volumenya sama dengan volume
kubus. Selain itu B-25 dapat menentukan volume dengan berbagai cara. B-25 memenuhi aspek keaslian karena ada jawaban yang tidak lazim digunakan siswa
yang lain dan merupakan pemikiran B-25 sendiri. Namun B-25 tidak memenuhi aspek kebaruan karena tidak bisa menyelesaikan soal dengan cara yang berbeda
dari yang telah diajarkan ketika pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 71 halaman 343.
3 Triangulasi Setelah didapat analisis hasil tes berpikir kreatif B-25 dan analisis data
wawancara B-25, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis tes berpikir kreatif B-25
memenuhi aspek kelancaran, keluwesan, dan keaslian, sedangkan aspek elaborasi belum terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis data wawancara B-25 diperoleh hasil
bahwa B-25 memenuhi aspek kelancaran, keluwesan, dan keaslian.
Berdasarkan analisis hasil tes berpikir kreatif B-25 dan analisis data wawancara B-25 dapat disimpulkan bahwa B-25 memenuhi aspek kelancaran,
keluwesan, dan keaslian. Tabel 4.16 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif B-25
Subjek Penelitian
Kelancaran Keluwesan
Keaslian Elaborasi
B-25 √
√ √
─
2. Subjek Penelitian Siswa Impulsif B-17