Prinsip-prinsip Pengelolaan kelas Implementasi Pengelolaan kelas

Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? ” 49 Di dalam ayat tersebut terlihat, bahwa Allah SWT telah menunjukkan salah satu kekuasaan-Nya, yaitu mengelola alam jagat raya ciptaan-Nya dengan tertib dan karenanya telah mendatangkan berbagai manfaat bagi manusia. Kunci kesuksesan Allah SWT dalam mengelola alam jagat raya tersebut sebagian besar bertumpu pada konsep keseimbangan dalam arti yang seluas- luasnya. Yakni seimbang dalam pengaturan waktu, volume, beban, dan lain sebagainya. Kepiawaian Allah SWT dalam mengelola alam jagat raya yang berat dan kompleks itu seharusnya menjadi inspirasi bagi para guru dalam memimpin berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan kepiawaiannya dalam mengelola dan membina masyarakat dari yang semula dalam keadaan kacau balau menjadi masyarakat yang rukun, tertib, dan damai. 50

10. Hambatan-Hambatan dalam Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru adalah upaya untuk memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan setiap potensi siswa, sehingga semua siswa dapat belajar dengan baik dan merasa terfasilitasi dari sisi perkembangan fisik dan psikisnya. Akan tetapi dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas tidak selalu berlangsung dengan memuaskan, sering muncul masalah. Masalah dapat kita tinjau dari berbagai sisi, sehingga guru dapat menjadi maklum bila perencanaan yang disusun sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam pelaksanaannya. Masalah dapat kita liht dari sisi sifat masalah, jenis masalah dan sumber masalah. 51 49 Kementrian Agama RI, Syamil Qur’an Bukhara Tajwid dan Terjemah, Bandung: Yayasan Penyelenggara PenerjemahPenafsir Al- Qur’an, 2007, h. 543 50 Abuddin Nata, Op. Cit. , h. 351-352 51 Tim Dosen Adminitrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: ALFABETA, 2010, cet. 3, halaman 115 a. Sifat masalah Dilihat dari sifatnya, masalah memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1 Perenial Perenial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan selalu ada ketika terjadi proses imteraksi. Ketika manusia berinteraksi dalam sebuah kelompok terikat maka dengan segala perbedaan yang dimiliki dan keinginannya akan memungkinkan timbulnya gesekan dan konflik, hal ini memungkinkan karena memang demikian sifatnya. 2 Nurturant Effect Nurturant Effect atau dampak pengiring artinya bahwa ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak dicarikan penyelesaiannya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari permasalahan tersebut yang mungkin akan besar. Besar kecilnya akan bergantung kepada bobot dar permasalahan itu sendiri. 3 Substansif Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari pokok atau isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu memiliki kekhasan sesuai dengan substansi dari problematik dalam interaksi yang terjadi. Dalam hal apa permasalahan itu muncul, itulah yang akan memberikan gambaran pada akhirnya untuk guru dalam mencarikan solusinya. Pemahaman terhadap substansi akan mempermudah guru dalam menyelesaikannya. 4 Kontekstual Proses interaksi yang terjadi dalam suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam. Permasalahan muncul bisa juga diakibatkan oleh setting situasi tertentu, situasiamat mempengaruhi besar kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah lainnya. 52 52 Tim Dosen Adminitrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: ALFABETA, 2010, cet. 3, halaman 115