C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif adalah
pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.
1
Metode deskriptif menurut Nazir adalah metode dalam meneliti status sekolompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system
pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang.
2
Pendekatan kualitatif dipilih karena sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk menggambarkan pelaksanaan pengelolaan kelas
yang sebenarnya dan hambatan yang dialami guru fiqih dalam melaksanakan pengelolaan kelas di Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar.
Sedangkan metode deskriptif dipilih karena untuk meneliti kegiatan pengelolaan kelas yang sedang dilakukan.
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Untuk memperoleh data penulis menggunakan teknik triangulasi. Te
knik triangulasi diartikan sebagai “Teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada”.
3
Yaitu menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi Nasution menyatakan “Observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan”. Sedangkan menurut Marshall “Through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: ALFABETA, 2009, cet. 7, h. 15
2
Ihat Hatimah, dkk., Penelitian Pendidikan, Bandung: UPI Press, 2007, h. 93
3
Ibid, h. 330
behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
4
Observasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan kelas dan hambatan yang dialami ketika pelaksanaan pengelolaan kelas
pada mata pelajaran fiqih yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar Depok . Dalam kegiatan
observasi ini, peneliti melihat langsung proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru fiqih pada kelas IX.2 di Madrasah Tsanawiyah Al-
Kautsar. 2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
5
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
lisan pula. Ciri utama interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi interviwer dan sumber informasi
interviewee.
6
Wawancara ini untuk mengetahui dan menggali informasi dari subyek penelitian informan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pengelolaan kelas pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar Depok.
Wawancara pada penelitian ini, peneliti telah menyiapkan wawancara berupa pertanyaan tertulis. Sumber data yang peneliti
wawancara adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran fiqih, serta siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar.
4
Ibid, h. 310
5
Ibid, h. 317
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 134
3. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-
barang tertulis. Maka, metode dokumentasi dapat dikatakan sebagai “Teknik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal
atau variable yang berupa transkrip, buku-buku, majalah, dokumen, surat kabar, prasasti, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”.
7
Dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data mengenai kegiatan pelaksanaan pengelolaan kelas. Seperti foto kegiatan
pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Program Tahunan, dan lain-lainnya.
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memeriksa atau mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data dalam penelitian ini
dengan menggunkaan pengecekaan kembali data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi
selama penelitian.
F. Analisis Data
Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawingverification. 1. Data Reduction Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti
untuk melakukan
pengumpulan data
7
Suharsimi Arikunto, op, cit., h. 131
selanjutnya, dan mencarinya diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.
Reduksi data pada penelitian ini adalah untuk memilah dari semua data yang ditemukan kemudian diambil hanya hal-hal yang sesuai
dengan penelitian. 2. Data Display Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dengan mendisplay data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Penyajian data pada penelitian ini adalah setelah data telah melewati tahap reduksi data maka dilakukanlah penyajian data hasil
penelitian. Data disajikan di bab empat sesuai dengan tujuan penelitian.
3. Conclusion Drawingverification Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
8
8
Ibid., h. 337-345