XAMPP dan Phpmyadmin Kerangka Penelitian

103

2.24 XAMPP dan Phpmyadmin

XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL dan PHPMyAdmin Suprianto, 2008. XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends yang merupakan sebuah website non-komersial yang bertujuan untuk mempromosikan web server Apache. XAMPP ditemukan pada musim semi pada tahun 2002 oleh Kai ‘Oswald’ Seidler dan Kay Vogelgesang Sukarno, 2006. PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang berbasis web yang berada dalam menu XAMPP. PHPMyAdmin memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house Suprianto, 2008. 104 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metodologi peneletian yang digunakan di dalam merancang bangun sistem persuratan PKEPP, diawali metode pengumpulan data, hingga sampai pada metode pengembangan sistem.

3.1 Metode Pengumpulan data

Pada penelitian dalam skripsi ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang dapat mendukung skripsi ini.

3.1.1 Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung mengamati proses yang terjadi di Dewan Kehormatan Penyelengggara Pemilu Republik Indonesia yang beralamat di Jl MH.Thamrin No.14, Jakarta Pusat 10350. Penelitian dilakukan pada seluruh bagian Tata Usaha beserta bagian pengaduan dan persidangan dimaksudkan agar dapat mengetahui secara langsung proses mengenai persuratan PKEPP. Dalam melakukan observasi peneliti membutuhkan waktu 2 bulan dari bulan April sampai bulan September 2014. Data yang diperoleh dalam observasi ini meliputi: 1. Profil dan struktur organisasi DKPP. 2. Data dan dokumen yang mendukung terkait dengan kegiatan persuratan 105 3. Sistem yang sedang berjalan pada tindaklanjut pengaduanlaporan PKEPP.

3.1.2 Wawancara

Setelah melakukan observasi, tahap kedua dalam melakukan pengumpulan data adalah melakukan wawancara terhadap Kepala Subbagian Tata Usaha dan Protokol yaitu ibu Esih Nurkesih, Kepala Bagian Administrasi Pengaduan yaitu Dini Yamashita, dan Kepala Bagian Administrasi Persidangan yaitu Osbin Samosir. Metode wawancara yang digunakan adalah metode terstruktur. Tujuan dari wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui prosedur dan kegiatan pengolahan data yang selama ini dilakukan. Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh data tentang kegiatan yang berhubungan dengan persuratan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Daftar pertanyaan beserta jawabannya terlampir dalam Lampiran 2 pada skripsi ini.

3.1.3 Studi Kepustakaan

Di dalam studi kepustakaan ini ada beberapa buku referensi yang peneliti dapatkan. Peneliti membaca dan mempelajari beberapa buku yang berkaitan dengan sistem persuratan serta buku mengenai pengembangan sistem berorientasi objek dengan metode rapid application development RAD serta UML yang digunakan untuk mendesain sistem dan buku- buku yang berkaitan dan berhubungan dengan pemrograman PHP dan MySQL. Selain melalui buku, penulis juga mengunjungi website-website yang terkait dengan topik dalam skripsi ini. 106

3.1.4 Studi Literatur

Peneliti membandingkan apakah literatur sebelumnya dapat membantu dalam pengembangan sistem yang diusulkan. Selain itu peneliti juga membandingkan apakah sistem yang dikembangkan memiliki kelebihan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 107 No Penulis dan Judul Metode Hasil Penelitian Kekurangan 1. Petty Mei Sari, 2013, Rancang Bangun Sistem Informasi Persuratan Kepegawaian pada Tata Biro Kepegawaian Kementrian Agama RI, Universitas Islam Negeri Jakarta Metode pengumplan data terdiri dari wawancara dan dokumenter. Kemudian metode pengembangan sistem menggunakan RAD Rapid Application Development Menghasilkan sistem yang dapat mengelola data surat masuk dan surat keluar. Tidak terdapat penyajian laporan aktifitas persuratan dan sistem hanya sebatas pencatatan surat masuk dan keluar. 2. Miftah Haris, 2014, Sistem Informasi Manajemen Persuratan Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Jakarta. Metode pengumplan data terdiri dari observasi, wawan cara, dan literature sejenis. Kemudian metode pengembangan sistem menggunakan RAD Rapid Application Development Menghasilkan sistem yang dapat mengelola data pembuatan surat keterangan mahasiswa. Tidak terdapat penyajian laporan aktifitas persuratan dan sistem hanya sebatas pencatatan surat masuk dan keluar. 3. Redha Hidayatullah, 2013. Sistem Pengelolaan Data Surat Masuk dan Surat Keluar pada Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan bpkp Perwakilan Provinsi Aceh berbasis Web STMIK U’Budiyah Indonesia. Metode pengumplan data terdiri dari observasi, wawancara. Metode analisa data menggunakan metode deskriptif dan dedukatif. Menghasilkan sistem yang dapat mengelola data surat masuk dan surat keluar. Tidak terdapat penyajian laporan aktifitas persuratan dan sistem hanya sebatas pencatatan surat masuk dan keluar. 4. Novika Diar Alifiyana, 2014. Sistem Informasi Pengelolaan Surat pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang. Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Metode pengumplan data terdiri dari observasi, wawan cara. Kemudian metode pengembangan sistem menggunakan Waterfall. Menghasilkan sistem yang dapat mengelola surat masuk dan surat keluar serta memudahkan dalam Tidak terdapat penyajian laporan aktifitas persuratan dan sistem hanya sebatas pencatatan surat masuk dan keluar. 108 mencari letak surat yang telah disimpan. 5. Haidir Ali, 2011, Aplikasi Manajemen Kearsipan Persuratan Badan Wakaf Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta. Metode pengumplan data terdiri dari observasi, wawan cara. Kemudian metode pengembangan sistem menggunakan waterfall. Menghasilkan aplikasi yang dapat membuat surat undangan dan menyimpan data lokasi penyimpanan surat yang telah digunakan. Tidak terdapat penyajian laporan aktifitas persuratan. Sistem hanya dapat membuat surat undangan saja. 6. Nurhayati, 2011. Pengembangan Sistem Informasi Layanan Persuratan Pada Kantor Kelurahan Bambu Apus, Universitas Islam Negeri Jakarta. Metode pengumplan data terdiri dari observasi, wawancara, koesioner, dan literature sejenis. Kemudian metode pengembangan sistem menggunakan FAST Framework for the Application of system thinking Menghasilkan sistem yang terintegrasi dengan database warga sehingga memudahkan membuat surat yang dibutuhkan oleh warga. Terdapat fitur laporan persuratan. Tidak terdapat otomatisasi persetujuan surat oleh pihak terkait. 7. Rahmi Ramadhona Putri, 2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Persuratan Dengan Dukungan Teknologi Sms Gateway di Fakultas Teknologi Informasi FTI ITS Surabaya Metode pengumplan data terdiri dari observasi, wawancara. Kemudian metode pengembangan sistem menggunakan Waterfall. Menghasilkan aplikasi yang dapat mengelola surat masuk dan surat keluar sesuai dengan alur yang ditetapkan secara otomatis. Tidak terdapat penyajian laporan aktifitas persuratan dan tidak terdapat pengaturan alur persuratan. 109 Peneliti membuat perbandingan dengan rancangan sebuah sistem usulan yang mempunyai kelebihan berupa fitur-fitur yang dimiliki oleh Sistem Informasi Persuratan PKEPP pada DKPP diantaranya : 1. Sistem dirancang agar dapat terintegrasi dengan proses pengaduan dan persidangan. 2. Sistem Persuratan PKEPP dilengkapi dengan otomatisasi proses persetujuan surat dalam satu sistem. 3. Sistem Persuratan PKEPP dilengkapi dengan pengaturan persetujuan persuratan. 4. Sistem Persuratan PKEPP dilengkapi dengan pencatatan data surat keluar yang berupa data jasa ekspedisi surat yang digunakan dalam mengirim surat. 5. Sistem Persuratan PKEPP dapat mendistribusikan surat melalui email.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam melakukan penelitian terhadap rancang bangun sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu dilakukan beberapa tahap pada pengembangan RAD Rapid Application Development, yaitu:

3.2.1 Fase Requerement Planning

Merupakan tahap pertama dalam melakukan pengembangan sistem pada metode Rapid Aplication development RAD. Pada fase ini, peneliti mengidentifikasi kebutuhan sistem yang terkait dengan rancang bangun sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara 110 pemilu. Tidak hanya itu, fase ini juga dapat menentukan batasan-batasan untuk sistem yang dibuat, kendala, serta alternatif masalah. Pada fase ini, peneliti melakukan interaksi secara langsung pada pihak yang terkait dalam proses dari sistem yang berjalan terutama dalam hal proses persuratan. Fase ini terdiri dari 2 tahap yaitu: 1. Gambaran Umum DKPP, yaitu mengumpulkan data-data informasi dasar mengenai untuk dapat mempermudah dalam identifikasi sistem, diantaranya mengenai : a Profil DKPP b Struktur Organisasi c Tupoksi 2. Analisis, yaitu menjabarkan tentang permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan untuk memperbaiki sistem yang lama. Penulis menggunakan rich picture dan flowchart dalam menvisualisasi prosedur sistem yang sedang berjalan dan prosedur sistem usulan. Dalam tahap analisis sistem ini terdapat tiga tahapan, yaitu: a Problem Analysis, mempelajari bagaimana sistem persuratan yang telah berjalan dan mendefinisikan masalah-masalah yang terdapat di dalamnya. b Requirement Analysis, menganalisis kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam permasalahan sistem persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. Tahapan dari requirement analisis sebagai berikut: 111 1. Membuat tabel analisis PIECES Peneliti menganalisis persyaratan dengan mengacu pada kerangka kerja PIECES yang disajikan pada tabel perbandingan sistem berjalan dengan sistem usulan. 2. Menentukan functional requirements Peneliti menjelaskan apa saja persyaratan mengenai aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem. 3. Menentukan nonfunctional requirement Peneliti menjelaskan persyaratan mengenai kualitas yang harus dimiliki oleh sistem dengan mengacu pada hasil dari analisis PIECES. 3. Decision Analysis, menentukan solusi yang akan digunakan dalam mengatasi masalah sistem persuratan PKEPP. a Menentukan sistem seperti apa yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. b Menentukan teknologi yang dipakai pada sistem usulan. c Menggambarkan sistem usulan dengan menggunakan rich picture disertai dengan SOP Standard Operating Procedures dalam bentuk flow chart berikut penjelasannya. d Menentukan ada berapa dan siapa saja pengguna user pada sistem usulan. e Menentukan komponen-komponen sistem usulan yang meliputi management user, data master, proses terstruktur dan sistem pelaporan. 112 f Melakukan analisis perbandingan sistem antara sistem yang berjalan dengan sistem usulan.

3.2.2 Fase Workshop Design

Fase ini merupakan, fase kedua setelah fase perencanaan kebutuhan requiremet planning . Fase ini dilakukan untuk merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada proses persuratan. Tahapan yang dilakukan dalam fase ini meliputi :

3.2.2.1 Tahap Perancangan Proses

Tahap ini terdiri dari perancangan diagram-diagram UML dari sistem yang dibuat yaitu: 1. Use Case Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang menjelaskan aktifitas yang dilakukan sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang akan dibangun dan siapa saja actor yang berinteraksi dengan sistem persuratan PKEPP . a. Identifikasi Actor, pada tahap ini penulis mengidentifikasi actor-actor yang terlibat dalam sistem ini dan apa saja tugas-tugasnya di dalam sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. b. Perancangan Use Case, pada tahap perancangan use case ini penulis menggambarkan use case beserta 113 hubungannya dengan actor-actor yang terlibat di dalam sistem. c. Use Case Narrative, menjelaskan secara narasi diagram use case sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu ini. 2. Activity Diagram, pada tahap perancangan diagram ini menggambarkan berbagai alir aktifitas apa yang dilakukan user dan sistem dalam sistem informasi penjualan ini, serta bagaimana masing-masing alir berawal sampai bagaimana mereka berakhir. 3. Sequence Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh sistem informasi penjualan untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

3.2.2.2 Tahap Perancangan InputOutput

Tahap ini merupakan perancangan input dan output yaitu menentukan parameter apa saja yang menjadi input-an agar dapat di proses sehingga menjadi output yang dibutuhkan oleh user. Dan sebaliknya menentukan output apa saja yang dibutuhkan oleh user, sehingga input dapat mendukung terciptanya output. 114

3.2.2.3 Tahap Perancangan Database

Tahap ini merupakan tahap perancangan physical database sistem informasi kearsipan. Database menggambarkan tabel-tabel beserta hubungan setiap tabel yang digunakan untuk tempat penyimpanan data. Berikut adalah tahapannya: 1. Peneliti menentukan beberapa objek potensial yang untuk membuat class diagram, dengan cara mengumpulkan objek kata benda pada tabel potential object list dan diseleksi sehingga menghasilkan daftar objek usulan. 2. Peneliti memvisualisasikan struktur kelas sistem usulan dan memperlihatkan hubungan antar kelas pada class diagram. 3. Peneliti membuat matriks CRUD untuk membedakan aktor berdasarkan hak aksesnya pada sistem. 4. Peneliti membuat mapping class diagram untuk mengoptimalisasi kelas menjadi database dengan teknik mapping problem domain object to an RDBMS format. 5. Peneliti membuat skema database yang menggambarkan hubungan primary key dan foreign key dari setiap tabel. 6. Peneliti membuat spesifikasi database dari setiap tabel.

3.2.2.4 Tahap Perancangan Struktur Menu

Pada desain struktur menu, penulis merancang tampilan struktur menu yang sesuai dengan kebutuhan user sehingga memudahkan dalam mengakses Sistem Informasi Persuratan PKEPP, desain struktur menu ini ditampilkan sesuai dengan hak 115 akses user.

3.2.2.5 Tahap Perancangan User Interface

Tahap ini merupakan tahap merancang tampilan antar muka yang digunakan user untuk berinteraksi dengan sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu berbasis web.

3.2.3 Fase Implementation

Setelah workshop desain dilakukan, maka tahap yang terahir adalah tahap implementasi yaitu rancangan Sistem Informasi Persuratan PKEPP yang akan diubah menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin dalam bentuk program atau unit program. Berikut adalah aktifitas yang diperlukan dalam fase implementation: 1. Coding Pada tahap ini hasil rancangan dari sistem usulan dibuat menjadi sebuah aplikasi dengan melakukan pengkodean menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL dengan menggunakan Notepad++ sebagai software editor. 2. Testing Pada tahap ini peneliti melakukan pengujian terhadap sistem baru dengan metode black box testing secara terfokus apakah unit program tersebut sesuai dengan persyaratan requirement sekaligus untuk mengetahui kendala yang ada. Pada black box testing ini, cara pengujiannya hanya dilakukan dengan 116 menjalankan atau mengeksekusi unit program, kemudian diamati hasil temuan dari unit tersebut sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan ke dalam sebuah tabel pengujian.

3.3 Kerangka Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini adalah gambaran rencana penelitian secara utuh yang akan dilakukan peneliti. 117 Mulai Metode Pengumpulan Data Nazir, 2009 Metode Pengembangan Sistem RAD Kendall dan Kendall, 2008 Observasi Wawancara Studi Pustaka Requirement Planning Workshop Design Implementation Coding Perancangan Proses Perancangan User Interface Testing Black Box Testing Use Case Diagram Profil DKPP Sistem Yang berjalan Identifikasi Masalah Actifity Diagram Sequence Diagram Class Diagram Selesai Perancangan Database Mapping Class Diagram Schema Database Identifikasi Aktor Perancangan Use Case Use Case Narative Perancangan InputOutput Matriks CRUD Gambaran Umum DKPP Requirement Analysis Nonfunctional requirement Decision Analysis Menentukan Teknologi Functional requirement Problem Analysis Struktur Organisasi Tupoksi Perancangan Struktur Menu Potensial Obyek Spesifikasi Database Analisis Whitten and Bentley, 2007 Analisis PIECES Menentukan Sistem Usulan Gambaran Sistem Usulan Menentukan Pengguna Menentukan Komponen Sistem Studi Literatur Gambar 3.1 Kerangka Penelitia 118 4 BAB IV SISTEM INFORMASI PERSURATAN PELANGGARAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU

4.1 Requirement Planning