Proses Desain Workshop Desain

50 Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi pilihan solusi teknis, menganalisis solusi atas kelayakan dari pilihan tersebut, dan merekomendasikan pilihan sistem yang akan dirancang Whitten Bentley, 2007. Berikut adalah tahapan yang terdapat pada analisis keputusan: a Menentukan Sistem Usulan Yaitu menentukan sistem usulan yang sesuai dengan temuan pada analisis persyaratan pada tahap sebelumnya. b Menentukan Teknologi Yaitu menentukan teknologi yang akan diterapkan pada Sistem Informasi Persuratan PKEPP yang diusulkan. c Gambaran Sistem Usulan Yaitu menggambarkan sistem usulan dengan Rich Picture dan SOP Standard Operating Procedures dalam bentuk flow chart dan dijelaskan secara rinci. d Menentukan Pengguna Yaitu menentukan pengguna user pada sistem usulan. e Menentukan Komponen Sistem Yaitu menentukan komponen sistem usulan yang meliputi management user, data master, proses dan sistem pelaporan.

2.17.2.2 Proses Desain Workshop Desain

Merupakan tahap lanjutan dari tahap perencanaan kebutuhan Requirements Planning, dimana dilakukan 51 pengidentifikasian dari solusi alternatif yang ada dengan pemilihan solusi terbaik. Setelah itu, dilanjutkan dengan melakukan pemodelan proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah diperoleh yang nantinya akan dimodelkan dalam arsitektur informasi. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, user dan analyst berkumpul menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bisa melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat. Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan. Dengan demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat. Menurut Mc Leod dalam Tri Raharjo, 2014 terdapat empat tahapan desain pada alur pengembangan sistem RAD : a Perancangan Proses Yaitu merancang proses apa saja yang terjadi di dalam sistem dengan menggunakan diagram-diagram pada UML seperti use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. 52 Berikut adalah penjelasan dari diagram UML yang dipakai pada penelitian ini: 1. Use Case Diagram Use Case Diagram menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana use case meliputi semua yang ada dalam sistem dan menggambarkan deskripsi fungsi dari sebuah sistem atau persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan user. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem. Sedangkan actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna. Tujuan use case diagram adalah mendokumentasikan beberapa actor, use case, dan hubungannya masing-masing. Use case diagram mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem Sholiq, 2006: a Actor Pengguna Actor Pengguna yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat yang berinteraksi dengan use case. b Use Case Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi 53 mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor. c Relationship Hubungan Relationship Hubungan Relasi yaitu hubungan antara actorpelaku dengan use case di mana terjadi interaksi di antara mereka. Secara umum Relationship dalam use case diagram terbagi menjadi 3, yaitu: 1. Relationship Hubungan Relasi antara actor dengan use case disebut relasi asosiasi. 2. Relationship Hubungan Relasi antar usecase, yaitu relasi include, extend dan generalisasi. 3. Relationship Hubungan Relasi antar actor hanya digunakan satu relasi yaitu generalisasi. Berikut ini adalah daftar simbol-simbol yang digunakan dalam membuat use case diagram: Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram Sugiarti, 2013 Notasi Keterangan actor Actor, orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. 54 use case Use Case, fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case. Association, merupakan penghubung antara actor dengan use case. extend Extends,digunakan untuk membuat use case baru dengan menambahkan langkah-langkah pada use case yang sudah ada. include Uses atau Includes, menunjukkan bahwa sebuah use case merupakan bagian dari use case lainnya. System Boundary, merupakan suatu batasan sistem yang akan dijalankan oleh user. Berikut adalah contoh dari use case diagram. 55 Gambar 2.2 Contoh Model Use Case Diagram Contoh di atas merupakan use case dari Sistem Informasi Persuratan Bagian 1 dimana terdapat 10 aktor yang akan berinteraksi dengan sistem dan 3 use case yang menghubungkan aktor dengan sistem. Masing-masing aktor dihubungkan dengan use case yang berbeda, hal ini karena setiap aktor memiki level yang berbeda untuk dapat mengakses setiap fitur yang terdapat di dalam Sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. Dalam pembuatan use case diagram terbagi kepada 4 empat fase yaitu: a Identifikasi Aktor 56 Yaitu menentukan siapa saja yang menjadi aktor yang berinteraksi dengan sistem tersebut. b Identifikasi Use Case Yaitu menentukan use case yang berada pada sistem. c Use Case Model Diagram Yaitu membuat rancangan use case sistem dengan model gambar. d Narasi Use Case Yaitu menjelaskan use case secara tekstual mengenai interaksi dan langkah apa saja yang dapat dilakukan antara sistem dengan penggunanya. 2. Activity Diagram Activity Diagram adalah cara lain untuk memodelkan aliran kejadian dari use case. Diagram ini menunjukkan langkah- langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja Sholiq, 2006. Elemen-elemen utama yang digunakan dalam activity diagram untuk memodelkan aliran kerja melalui use case adalah sebagai berikut Sholiq, 2006: a. Swimlanes, menunjukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu diagram. b. Activities Aktivitas, adalah kegiatan dalam aliran kerja. 57 c. Action Aksi, adalah langkah-langkah dalam sebuah aktivitas. Aksi bisa terjadi saat memasuki aktivitas, meninggalkan aktivitas, saat di dalam aktivitas atau pada kejadian event yang spesifik. d. Bussiness Object Objek bisnis, adalah entitas-entitas yang digunakan dalam aliran kerja. e. Transition Transisi, menunjukkan bagaimana aliran kerja itu berjalan dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. f. Decision Point Titik keputusan, menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja. g. Scynchronization Sinkronisasi, menunjukkan dua atau lebih langkah dalam aliran kerja berjalan secara serentak. h. Start state Keadaan awal, menunjukkan dimana aliran kerja itu dimulai. i. End state Keadaan akhir, menunjukkan dimana aliran kerja itu berakhir. Adapun simbol-simbol dari activity diagram adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram Sumber: Munawar dalam Arini Wulandari No. Simbol Fungsi 1 Swimlane1 Swimlane Menujukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu 58 diagram. 2 Start State Menujukkan dimana aliran kerja itu di mulai. 3 End State Menujukkan dimana aliran kerja itu berakhir. 4 Activity1 Action State Action state adalah langkah-langkah dalam sebuah activity. Action bisa terjadi saat memasuki activity, meninggalkan activity, atau pada event yang spesifik. 5 Decission Menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu di buat dalam aliran kerja. 6 Synchronization Synchronization menunjukkan dua atau lebih langkah dalam aliran kerja berjalan secara serentak. 59 Gambar 2.3 Contoh Model Activity Diagram Contoh gambar tersebut adalah activity diagram login pada Sistem Infor Masi Persuratan PKEPP. Pada contoh tersebut terdapat 2 swimlane yaitu user dan sistem dimana user harus mengisikan username dan password terlebih dahulu untuk dapat mengakses sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu ini. Setelah berhasil memasukkan username dan password lalu sistem memverfikasi username dan password user dan menampilkan halaman utama sesuai dengan level user. 3. Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message pesan yang diletakkan di 60 antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical Sholiq, 2006. Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada diagram sekuen: Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram Sumber: Wahono dalam Tri Raharjo Simbol Keterangan Boundary Boundary biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem lain Control Control merupakan elemen yang mengatur aliran dari informasi untuk sebuah scenario. Perilaku bisnis umumnya diatur oleh objek ini Entity Entity biasanya elemen yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi. Ini dapat berupa beans model objek 61 Actor1 Merepresentasikan entitas yang berada di luar sistem,mereka bisa berupa manusia, atau perangkat sistem lain. Message1 Relasi ini digunakan untuk memanggil operasi atau metode yang dimiliki oleh suatu objek. Message mengharuskan kita menyelesaikan proses baru kemudian memanggil proses berikutnya. Message2 Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri. Gambar 2.4 Contoh Model Sequence Diagram login Pada contoh activity diagram tersebut actor yang terlibat adalah Ketua DKPP. Tujuan dari proses ini adalah memfasilitasi actor dalam melihat nota dinas. Proses ini dimulai dengan membuka menu nota dinas kemudian memilih submenu lihat 62 nota dinas, lalu sistem menampilkan list nota dinas. Setelah selesai maka pengguna dapat menklik detail untuk melihat nota dinas. b Perancangan InputOutput Yaitu merancang tampilan input dan output pada sistem usulan.Tampilan input berupa form, sedangkan tampilan output berupa report atau laporan. Menurut Jogiyanto 2008, HIPO Hierarchy plus Input-Process- Output adalah alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO mempunyai sasaran utama sebagai berikut: 1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi dari sistem. 2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program. 3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan. 4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pemakai. 63 c Perancangan Database Yaitu merancang database atau data yang dapat diolah atau dimanipulasi oleh sistem yang akan dibangun. Adapun tahapan pada perancangan database ini adalah sebagai berikut: 1. Potential Object Potential object merupakan salah satu teknik untuk menemukan objek-objek potensial yang digunakan untuk membuat class diagram. Daftar objek-objek yang potensial dicari dalam narasi use case yang berupa kata benda. Di dalam daftar tersebut, setelah memasukkan kata-kata benda kemudian dimasukkan juga atribut-atribut dari setiap kata benda tersebut. Untuk menyaring daftar objek potensial agar dapat ditentukan sebagai kelas, maka setiap objek harus diajukan pertanyaan sebagai berikut Whitten, 2007.  Apakah kandidat objek adalah sinonim dari objek lain?  Apakah kandidat objek berada di luar lingkup sistem?  Apakah kandidat objek adalah peran eksternal?  Apakah kandidat objek tidak jelas atau membutuhkan fokus?  Apakah kandidat objek sebuah action atau atribut dari objek lain? Jika di setiap pertanyaan jawabannya “ya”, maka objek tersebut dicoret dari daftar potensial objek. Setelah semua objek telah disaring melalui pertanyaan-pertanyaan di atas, barulah ditemukan final object potential list yang akan dijadikan sebagai 64 kelas di class diagram. Untuk atribut yang telah dicoret dari object potential list, maka akan dimasukkan kembali ke dalam class diagram untuk menjadi atribut dari setiap kelas. Berikut ini adalah contoh dari potential object : Tabel 2.6 Analisis Daftar Objek Potensial Potensial Objek Reason User √ Data pengguna sistem Ketua DKPP √ Data user sebagai Ketua DKPP Kepala Biro Administrasi √ Data user sebagai Kepala Biro Ka Bag Administrasi Pengaduan √ Data user sebagai Ka Bag Pengaduan Ka Bag Persidangan √ Data user sebagai Ka Bag Persidangan 2. Class Diagram Yaitu gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut Whitten Bentley, 2007. Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem A.S Shalahuddin, 2011 : 122. Class diagram memiliki atribut dan operasi metode. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Class diagram memiliki beberapa jenis kelas, yaitu : 65  Kelas utama : memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.  Kelas tampilan sistem : mendefinisikan dan mengatur tampilan ke user.  Kelas dari pendefinisian use case : menangani fungsi- fungsi yang harus ada, diambil dari pendefinisian use case.  Kelas dari pendefinisian data : digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Class adalah sebuah kategori yang membungkus informasi dan perilaku. Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Class Diagram digunakan untuk menampilkan interaksi antar kelas-kelas atau paket-paket di dalam sistem dengan relasinya masing-masing. Satu class diagram menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Yang lainnya mungkin menampilkan kelas-kelas termasuk attribute dan operation dalam kelas-kelas. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute. Sedangkan operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang anda atau class yang lain dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah 66 keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh attribute dan operation. Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang perangkat lunak. Diagram tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur sistem sebelum menuliskan kode program, membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah rancangan terbaik Sholiq, 2006. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada class diagram: Tabel 2.5 Simbol-simbol Class Diagram Sugiarti, 2013 Simbol Keterangan class +Attribute1 +Attribute2 +Operation1 +Operation2 Attribute adalah properti dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute.ours Association Dapat diartikan sebagai relasi. Digambarkan sebagai garis lurus antara dua kelas. Namun tidak berarti bahwa kelas satu memiliki kelas yang lain, tetapi kelas yang lain dapat berelasi juga dengan kelas yang sama. Menggambarkan hubungan khusus dalam objek anakchild yang menggantikan objek parentinduk. 67 Generalization 1 Agregation Hubungan yang menyatakan “bagian dari”, “bagian keseluruhan” atau “terdiri atas”. Suatu class atau objek mungkin atau bisa dibagi menjadi class atau objek tertentu, dimana class atau objek yang disebut kemudian merupakan bagian dari class atau objek yang terdahulu Gambar 2.5 Contoh Model Class Diagram Pada contoh class diagram tersebut terdapat 4 class dimana class user merupakan class induk dari Kepala Bagian Administrasi Umum dan Kepala Biro Administrasi. Class user memiliki hubungan one to many dengan class surat begitu juga classs surat memiliki hubungan one to many dengan clas sifat. Pada beberapa class terdapat operation, operation tersebut merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang anda atau class yang lain dapat lakukan untuk sebuah 68 class. Tabel 2.6 Notasi Dasar pada Objek Class Notasi Keterangan 1. Class name, nama dari sebuah objek class 2. Attribute, atribut atau properti dari sebuah class yang melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari class. 3. Operation, operasi atau sesuatu yang dapat dilakukan oleh sebuah class Pada objek class, setiap atribut dan operasi dapat memiliki salah satu dari sifat visibilitas berikut ini: Tabel 2.7 Sifat Visibilitas pada Objek Class Notasi Nama Keterangan Protected Hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya - Private Tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan, hanya dapat dipakai dalam class yang bersangkutan + Public Dapat dipanggil oleh siapa saja Hubungan antar objek dalam class terdapat multiplisitas, yang menunjukkan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain antara lain Sugiarti, 2013: - 1 pasti 1, 69 - 0...1 nol atau satu, 0... nol atau lebih atau 1... satu atau lebih, - Tidak ada batasan bisa 0, 1, ..., n, - Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk yang pasti bernilai 1. Dari contoh class diagram di atas dapat diambil contoh hubungan antar class yang dihubungkan garis asosiasi dengan nilai multiplisitas one to many 1 : 1..., sebagai berikut : Gambar 2.6 Contoh Hubungan Asosiasi dalam class diagram 3. Mapping Class Diagram Tahap selanjutnya yaitu melakukan mapping class diagram dengan menggunakan Mapping Problem Domain Object to an RDBMS Format, dengan tujuan untuk mengoptimalkan database yang terbentuk sehingga tidak ada tabel yang mengalami redudansi pada saat pemanggilan data. 70 Menurut Dennis Barbara 2010 cara memetakan problem domain object dalam class diagram ke format RDBMS ada 8 delapan tahapan, yaitu: 1. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS. Jika, problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass langsung, petakan juga ke dalam tabel RDBMS. 2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel. 3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program. 4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi dengan kolom yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu, menambahkan foreign key ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk kedua sisi yang berhubungan. 5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to- many dari tabel yang asli ke tabel yang baru. 6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif baru yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan primary key dari kedua tabel tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu menambahkan foreign key ke tabel. 7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy primary key dari sisi single-valued 1..1 atau 71 0..1 ke kolom baru pada tabel yang memiliki hubungan multi-valued 1.. atau 0.. yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign key ke tabel multi-valued. 8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass sama dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan asosiasi yang baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass konkret, yaitu mereka dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari superclass ke subclass adalah 0.., jika tidak konkret hubungannya adalah 1..1. Selanjutnya, Exclusive-or XOR harus ditambahkan ke dalam asosiasi. Lakukan langkah ini untuk setiap superclass. Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut superclass ke semua subclass dan hapus superclass dari desain. Berikut ini adalah contoh mapping dari class diagram ke RDBMS tabel: 72 PROBLEM DOMAIN CLASES RDBMS TABLE Gambar 2.7 Contoh mapping class diagram Penjelasan: Pada contoh mapping class di atas dapat dijelaskan bahwa problem domain classes yang ada di sebelah kiri berasal dari class diagram yang kemudian dipetakan ke dalam RDBMS tables yang ada di sebelah kanan.Pada problem domain classes terdapat hubungan asosiasi antar tabel dengan multiplisitas 1... : 1... one to many, maka pada RDBMS tables kedua tabel tersebut harus dihubungkan dengan tabel baru, agar tidak terjadi redudansi pada saat pemanggilan data. Hubungan antara class surat dan class persetujuan adalah many to many maka menghasilkan tabel persetujuan_surat. Class jenis dan class persetujuan memiliki hubungan one to many. Karena setiap jenis memiliki banyak aliran maka diperlukan tabel pembantu 73 yang dapat menampung aliran tersebut yaitu menghasilkan tabel persetujuan_detail agar tidak terjadi redudansi data. 4. Schema Database Skema database yang dihasilkan merupakan RDBMS Relational Database Management System yang diperoleh dari proses mapping class yang telah optimal, disertai dengan pemetaan primary key yang menjadi forign key pada tabel lain yang memiliki relasi. Fathansyah 2012 mengatakan bahwa, RDBMS secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sistem dimana data dilihat oleh penggunanya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan oleh pengguna. Berikut adalah contoh dari skema database: 74 Gambar 2.8 Contoh Schema Database Penjelasan: Skema database dihasilkan dari proses mapping class yang telah optimal jumlah tabel yang diperoleh. Setiap tabel memiliki primary key PK sebagai field kunci atau indeks utama dari sebuah tabel. Setiap PK harus mempunyai nilai yang unik dengan PK lainnya. Selain itu terdapat juga foreign key FK, yaitu jenis primary key yang terdapat pada tabel relasi. 5. Spesifikasi Database Menurut Fathansyah 2012, spesifikasi basis data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana penyimpanan data dilakukan di software basis data. Bentuk dari spesifikasi basis data sendiri secara umum berupa tabel yang menyajikan informasi field untuk seluruh tabel yang digunakan. Informasi field yang ditampilkan antara lain nama field, tipe field, panjang field dan field yang menjadi field kunci primary key. Tabel 2.8 Contoh Tabel Spesifikasi Database Nama field Tipe data Ukuran Keterangan Id_disposisi Int 4 Id disposisi Nomor_disposisi Varchar 20 Nomor disposisi Id_surat Int 4 Id_surat 75 Id_user Int 3 Id pengguna Kode_sifat Int 3 Nama sifat Isi_disposisi Text Isi disposisi Tanggal_dis Date Tanggal disposisi dibuat Penjelasan: Berdasarkan contoh tabel spesifikasi database di atas, dapat dijelaskan bahwa setiap variabel dari masing-masing field memiliki tipe data yang berbeda. Sebagai contoh, field dengan nama id_user, memiliki tipe data integer, dan panjang field = 3, artinya variabel tersebut hanya dapat menerima input bilangan bulat dan tidak bisa menerima input huruf teks dan memiliki panjang 4 digit yaitu dari angka 0 sampai dengan angka 999. Sedangkan variabel dengan yang mempunyai tipe data varchar dapat menerima input berupa teks dan bilangan. 6. Matrix CRUD Menurut Bernard 2005 activityentity matrix dikembangkan dengan pemetaan data entitas yang dipengaruhi oleh garis kegiatan bisnis Line of Business terkait. Sedangkan menurut Whitten Bentley 2007 Data to location CRUD Create, Read, Update, Delete matrix adalah matriks yang digunakan untuk memetakan kebutuhan data pada lokasi dalam sistem. Tabel 2.9 Contoh Matrix CRUD 76 location attribut Admin Admin TU Staf TU Ka Subbagian TU Pegawai Id_pegawai CRUD R R R NIP CRUD R R R Nama_pegawai CRUD R R R Ttl_pegawai CRUD R R R Alamat_pegawai CRUD R R R Tlpn_pegawai CRUD R R R Email CRUD R R R Kode_jabatan CRUD R R R Penjelasan: Pada gambar tersebut, terdapat baris location dan kolom atribut. Baris location terdapat pengguna sistem sedangkan attribut terdapat data. Baris dan kolom menggambarkan matriks hubungan CRUD Create, Read, Update, Delete. 7. Perancangan User Interface Yaitu merancang gambaran tampilan dari sistem yang akan dikembangkan. Pada perancangan interface ini terdiri dari dua, yaitu perancangan struktur menu dan perancangan layout. 77

2.17.2.3 Implementasi Implementation