118
4 BAB IV
SISTEM INFORMASI PERSURATAN PELANGGARAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU
4.1 Requirement Planning
Sebagaimana telah diuraikan di bab sebelumnya bahwa fase ini adalah fase dimana peneliti bertemu dengan end-user untuk sama-sama mengidentifikasi
tujuan, syarat-syarat dari kebutuhan sistem yang ditimbulkan atas tujuan sistem yang dirumuskan, serta mengidentifikasi masalah yang menjadi latar belakang
dalam perancangan sistem.
4.1.1 Gambaran Umum DKPP
1. Profil DKPP
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum atau yang disingkat DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani
pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan merupakan satu kesatuan fungsi penyelenggara pemilu.
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia atau disingkat DKPP RI merupakan lembaga
yang dibentuk dalam praktek demokrasi modern di Indonesia. DKPP merupakan produk wacana perbaikan kualitas demokrasi
khususnya penyelenggaraan Pemilu. Pemilu seakan-akan menjadi beban sejarah politik tersendiri bagi perubahan, bahkan begitu
berharganya Pemilu dibutuhkan lembaga khusus yang permanen melakukan penegakan kode etik guna menghasilkan Pemilu yang
119
tidak saja luber jurdil tapi mewujudkan proses dan hasil pemimpin yang betul-betul bermartabat.
Tugas dan kewenangan DKPP Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum berkaitan dengan orang per
orang pejabat penyelenggara pemilihan umum, baik KPU maupun Bawaslu. Dalam arti sempit, KPU hanya terdiri atas para
komisioner di
tingkat pusat,
provinsi, dan
di tingkat
kabupatenkota. Demikian pula dalam arti sempit, Bawaslu hanya terdiri atas pimpinan atau anggota Bawaslu tingkat pusat dan
Bawaslu tingkat provinsi. Namun, dalam arti luas, penyelenggara pemilihan umum itu, baik dalam lingkungan KPU maupun
Bawaslu, menyangkut pula para petugas yang bekerja secara tetap atau pun yang bekerja secara tidak tetap.
Sejak pertama kali berdiri pada tahun 2012 hingga saat ini, DKPP telah menyeleseaikan ribuan kasus pelanggaran pemilu..
informasi tentang DKPP dapat dilihat di situs resmi DKPP http:www.dkpp.go.id.
120
2. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 3.
Tupoksi
Berdasarkan struktur
organisasi Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu DKPP, berikut ini merupakan uraian tugas
dan fungsi pada setiap bagian dan subbagian yang ada di DKPP : 1. Sekretariat Jenderal Bawaslu RI
Sekretariat Jenderal Bawaslu RI bertugas memberikan dukungan administratif dan teknis operasional kepada
Bawaslu. Sekretariat
Jenderal Bawaslu
RI menyelenggarakan fungsi :
121
Koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal
Bawaslu, Sekretariat Bawaslu Provinsi, Sekretariat Panwaslu KabupatenKota, dan Sekretariat Panwaslu
Kecamatan. Pemberian dukungan administratif kepada Bawaslu.
Pembinaan dan pelaksanaan perencanaan dan pengawasan internal, administrasi persuratan PKEPP,
ketatausahaan, perlengkapan dan kerumahtanggaan, serta pengelolaan keuangan di lingkungan Sekretariat
Jenderal Bawaslu. 2. Biro Administrasi DKPP
Biro Administrasi DKPP bertugas melaksanakan urusan administrasi PKEPP pelanggaran kode etik penyelenggara
Pemilu. Biro Administrasi DKPP menyelenggarakan fungsi:
Pelaksanaan urusan administrasi umum, koordinasi penyusunan perencanaan program dan anggaran,
ketatausahaan, keprotokolan, publikasi dan sosialisasi, serta monitoring dan evaluasi di lingkungan DKPP.
Pelaksanaan urusan
administrasi pengaduan
pelanggaran kode etik.
122
Pelaksanaan urusan
administrasi persidangan
pelanggaran kode etik. 3. Bagian Administrasi Umum
Bagian Administrasi Umum bertugas melaksanakan urusan administrasi umum, koordinasi penyusunan perencanaan
program dan anggaran, ketatausahaan, keprotokolan, publikasi dan sosialisasi, serta monitoring dan evaluasi di
lingkungan DKPP.
Bagian Administrasi
Umum menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan urusan tata usaha Biro dan rumah tangga pimpinan DKPP.
Pelaksanaan keprotokolan pimpinan DKPP. Penyusunan dokumentasi, publikasi dan penerbitan
kegiatan penegakkan kode etik Penyelenggara Pemilu. Pelaksanaan sosialisasi penegakkan kode etik
Penyelenggara Pemilu. Penyiapan administrasi dan publikasi putusan DKPP.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
pelaksanaan penegakkan
kode etik
Penyeleggara Pemilu. Bagian Administrasi Umum memiliki tiga subbagian
dengan tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Subbagian Tata Usaha dan Protokol
123
Subbagian Tata Usaha dan Protokol bertugas melakukan urusan tata usaha Biro dan rumah tangga pimpinan dan
keprotokolan pimpinan DKPP. Subbagian Tata Usaha dan Protokol menyelenggarakan fungsi :
Melakukan koordinasi dalam mengagendakan surat masuk dari unit-unit di lingkungan Bawaslu dan dari
lembaga lainnya dalam rangka tertib administrasi. Melakukan koordinasi dalam pendistribusian surat
sesuai disposisi Kepala Biro Administrasi DKPP dan segera melakukan penyampaian kembali surat yang
telah selesai diproses ke unitinstansi yang dituju dalam rangka pemantauan posisi surat agar dapat dengan cepat
diterima oleh unit terkait. Melakukan koordinasi dalam mengagendakan konsep
nota dinas dan atau konsep suratkeputusan beserta verbal dan berkas pendukung yang disampaikan oleh
bagian-bagian guna penataan dan kerapihan proses penyelesaian surat.
Meneliti dan memeriksa usul permintaan alat tulis kantor dan keperluan rumah tangga lainnya dalam
rangka kelancaran tugas.
124
Melakukan koordinasi dalam penggunaan dan perawatan
kendaraan dinas
untuk kepentingan
kedinasan demi kelancaran tugas. b. Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik
Subbagian Publiksi dan Sosialisasi Kode Etik bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumentasi,
publikasi dan penerbitan kegiatan penegakkan kode etik Penyelenggara Pemilu, sosialisasi penegakkan kode etik
Penyelenggara Pemilu, administrasi dan publikasi putusan DKPP. Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik
menyelenggarakan fungsi : Melakukan dokumentasi kegiatan-kegiatan penegkkan
kode etik penyelenggara Pemilu. Membangun kerjasama dengan media massa, media
elektronik dan pers terkait penegakkan kode etik penyelenggara Pemilu.
Melakukan publikasi dan penerbitan kegiatan penegakkan kode etik Penyelenggara Pemilu.
Melakukan sosialisasi penegakkan kode etik Penyelenggara Pemilu.
Melakukan administrasi dan publikasi putusan DKPP. c. Subbagian Monitoring dan Evaluasi
125
Subbagian Monitoring dan Evaluasi bertugas melakukan pemantauan
dan penyiapan
bahan evaluasi,
serta penyusunan laporan pelaksanaan penegakkan kode etik
Penyelenggara Pemilu. Subbagian Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
Melakukan pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi penegkkan kode etik Penyelenggara Pemilu.
Menyusun laporan pelaksanaan penegakkan kode etik Penyelenggara Pemilu.
4. Bagian Administrasi Pengaduan Bagian Administrasi Pengaduan bertugas melaksanakan
urusan administrasi pengaduan pelanggaran kode etik. Bagian Administrasi Pengaduan menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan penerimaan dan registrasi pengaduanlaporan.
Pelaksanan analisis dan verifikasi pengaduanlaporan. Pelaksanaan pemberkasan PKEPP
Koordinasi penerimaan pengaduan yang disampaikan oleh Bawaslu Provinsi.
Pelaksanaan pemeriksaan pengaduan pelanggaran kode etik di Bawaslu Provinsi.
Penyiapan pembentukan Panel Majelis Kode Etik.
126
Bagian Administrasi
Pengaduan memiliki
tiga subbagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan bertugas
melakukan penerimaan
dan pengadministrasian
pengaduanlaporan, registrasi
pengaduanlaporan, pencatatan
agenda pengaduanlaporan,
pelaksanaan pemberkasan PKEPP, dan menyiapkan panel majelis kode
etik. Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengduan menyelenggarakan fungsi :
Melakukan penerimaan dan pengadministrasian pengaduanlaporan, registrasi pengaduanlaporan,
pencatatan agenda pengaduanlaporan. Melakukan pemberkasan PKEPP.
Menyiapkan panel majelis. b. Subbagian Analisis dan Verifikasi Wilayah I
Subbagian Analisis dan Verifikasi Wilayah I bertugas melakukan
penyiapan bahan
analisis terhadap
pengaduanlaporan, menyusun resume pengaduanlaporan, dan membuat rekomendasi atas kelengkapan persyaratan
formil dan materiil pengaduan, serta melaksanakan pemeriksaan pengaduanlaporan pelanggaran kode etik di
wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
127
Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, dan Bali. Subbagian Analisis dan Verifikasi
Pengaduan Wilayah I menyelenggarakan fungsi : Menyiapkan
bahan analisis
terhadap pengaduanlaporan.
Menyusun resume pengaduanlaporan. Membuat rekomendasi atas kelengkapan persyaratan
formil dan materiil pengaduan. Melaksanakan pemeriksaan pengaduanlaporan
pelanggaran kode etik. c. Subbagian Analisis dan Verifikasi Wilayah II
Subbagian Analisis dan Verifikasi Wilayah II bertugas melakukan
penyiapan bahan
analisis terhadap
pengaduanlaporan, menyusun resume pengaduanlaporan, dan membuat rekomendasi atas kelengkapan persyaratan
formil dan materiil pengaduan, serta melaksanakan pemeriksaan pengaduanlaporan pelanggaran kode etik di
wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa
128
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Subbagian Analisis dan
Verifikasi Pengaduan Wilayah II menyelenggarakan fungsi: Menyiapkan
bahan analisis
terhadap pengaduanlaporan.
Menyusun resume pengaduanlaporan. Membuat rekomendasi atas kelengkapan persyaratan
formil dan materiil pengaduan. Melaksanakan
pemeriksn pengaduanlaporan
pelanggaran kode etik. 5. Bagian Administrasi Persidangan
Bagian Administrasi Persidangan bertugas melaksanakan urusan administrasi persidangan pelanggaran kode etik.
Bagian Administrasi
Persidangan menyelenggarakan
fungsi: Penyiapan administrasi dan ketatausahaan pemangilan,
serta pelaksanaan pemanggilan pengadu dan teradu. Penyiapan dan penyedian sarana prasarana persidangan.
Koordinasi pengamanan persidangan. Penyiapan teknis dan administratif rapat panel Majelis
Kode Etik dan Rapat Pleno DKPP. Penyusunan risalah, dokmen PKEPP, dan berita acara
persidangan.
129
Bagian Administrasi Persidangan memiliki tiga subbagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Subbagian Pemanggilan Subbagian Pemanggilan bertugas melakukan penyiapan
bahan dan pelaksanaan administrasi pemanggilan para pihak dan mengoordinasikan kehadirannya. Subbagian
Pemanggilan menyelenggarakan fungsi : Menyiapkan bahan dan pelaksanaan administrasi
pemanggilan para pihak. Mengoordinasikan kehadiran para pihak.
b. Subbagian Persidangan Subbagian Persidangan bertugas melakukan penyiapan
sarana prasarana
persidangan, penyusunan
jadwal persidangan,
pelaksanaan persidangan,
koordinasi pengamanan persidangan, dan penyiapan pelaksanaan rapat
Panel Majelis Kode Etik dan rapat pleno DKPP. Subbagian Persidangan menyelenggarakan fungsi :
Menyiapkan sarana prasarana persidangan. Menyusun jadwal persidangan.
Melaksanakan persidangan. Melaksanakan koordinasi pengamanan persidangan.
Menyiapkan pelaksanaan rapat Panel Majelis Kode Etik dan rapat pleno DKPP.
130
c. Subbagian Risalah dan Dokumen PKEPP Subbagian Risalah dan Dokumen PKEPP bertugas
melakukan penyiapan bahan teknis perekaman sidang, mentranskrip hasil perekaman sidang, pengeditan naskah
risalah sidang, menyusun ringkasan risalah sidang, minutasi putusan kode etik Pemilu dan pelaksanaan penyusunan
dokumen PKEPP etik Pemilu. Subbagian Risalah dan Dokumen PKEPP menyelenggarakan fungsi :
Penyiapan bahan teknis perekaman sidang. Mentranskrip hasil perekaman sidang.
Pengeditan naskah risalah sidang dan menyusun ringkasan risalah sidang.
Minutasi putusan kode etik Pemilu. Pelaksanaan penyusunan dokumen PKEPP etik Pemilu.
4.1.2 Analisis Sistem