109
Peneliti membuat perbandingan dengan rancangan sebuah sistem usulan yang mempunyai kelebihan berupa fitur-fitur yang dimiliki oleh Sistem Informasi
Persuratan PKEPP pada DKPP diantaranya : 1. Sistem dirancang agar dapat terintegrasi dengan proses pengaduan
dan persidangan. 2. Sistem Persuratan PKEPP dilengkapi dengan otomatisasi proses
persetujuan surat dalam satu sistem. 3. Sistem Persuratan PKEPP dilengkapi dengan pengaturan persetujuan
persuratan. 4. Sistem Persuratan PKEPP dilengkapi dengan pencatatan data surat
keluar yang berupa data jasa ekspedisi surat yang digunakan dalam mengirim surat.
5. Sistem Persuratan PKEPP dapat mendistribusikan surat melalui email.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan penelitian terhadap rancang bangun sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu dilakukan beberapa tahap
pada pengembangan RAD Rapid Application Development, yaitu:
3.2.1 Fase Requerement Planning
Merupakan tahap pertama dalam melakukan pengembangan sistem pada metode Rapid Aplication development RAD. Pada fase ini,
peneliti mengidentifikasi kebutuhan sistem yang terkait dengan rancang bangun sistem informasi persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara
110
pemilu. Tidak hanya itu, fase ini juga dapat menentukan batasan-batasan untuk sistem yang dibuat, kendala, serta alternatif masalah. Pada fase ini,
peneliti melakukan interaksi secara langsung pada pihak yang terkait dalam proses dari sistem yang berjalan terutama dalam hal proses
persuratan. Fase ini terdiri dari 2 tahap yaitu:
1. Gambaran Umum DKPP, yaitu mengumpulkan data-data informasi dasar mengenai untuk dapat mempermudah dalam identifikasi
sistem, diantaranya mengenai : a Profil DKPP
b Struktur Organisasi c Tupoksi
2. Analisis, yaitu menjabarkan tentang permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan untuk memperbaiki sistem yang
lama. Penulis menggunakan rich picture dan flowchart dalam menvisualisasi prosedur sistem yang sedang berjalan dan prosedur
sistem usulan. Dalam tahap analisis sistem ini terdapat tiga tahapan, yaitu:
a Problem Analysis, mempelajari bagaimana sistem persuratan yang telah berjalan dan mendefinisikan masalah-masalah yang
terdapat di dalamnya. b Requirement Analysis, menganalisis kebutuhan apa saja yang
diperlukan dalam permasalahan sistem persuratan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. Tahapan dari requirement
analisis sebagai berikut:
111
1. Membuat tabel analisis PIECES Peneliti menganalisis persyaratan dengan mengacu pada
kerangka kerja PIECES yang disajikan pada tabel perbandingan sistem berjalan dengan sistem usulan.
2. Menentukan functional requirements Peneliti menjelaskan apa saja persyaratan mengenai
aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem. 3. Menentukan nonfunctional requirement
Peneliti menjelaskan persyaratan mengenai kualitas yang harus dimiliki oleh sistem dengan mengacu pada hasil dari
analisis PIECES. 3. Decision Analysis, menentukan solusi yang akan digunakan dalam
mengatasi masalah sistem persuratan PKEPP. a Menentukan sistem seperti apa yang sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan. b Menentukan teknologi yang dipakai pada sistem usulan.
c Menggambarkan sistem usulan dengan menggunakan rich picture disertai dengan SOP Standard Operating Procedures
dalam bentuk flow chart berikut penjelasannya. d Menentukan ada berapa dan siapa saja pengguna user pada
sistem usulan. e Menentukan komponen-komponen sistem usulan yang meliputi
management user, data master, proses terstruktur dan sistem pelaporan.
112
f Melakukan analisis perbandingan sistem antara sistem yang berjalan dengan sistem usulan.
3.2.2 Fase Workshop Design