Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik

67 internal dan pegawai yang bekerja di biro keuangan sebagai responden dalam penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, koefisien determinasi, dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013: 19.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2013: 52. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan- pertanyaan Ghozali, 2013: 54. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap 68 pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur reliabilitas, yaitu Ghozali, 2013:47. 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2013: 160. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-P Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal Ghozali, 2013: 163. Uji 69 normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal. Residual terdistribusi secara normal ketika tingkat signifikansi di atas 0,05 Ghozali, 2013:165. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas Ghozali, 2013:139. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada garafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dandibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 139. c. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2013:105. Deteksi ada atau tidaknya 70 multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance TOL. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF 10 dan nilai TOL 0,1 Ghozali, 2013:106.

4. Uji Koefisien determinasi R²

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

1 6 151

Pengaruh Audit Intern Dan Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

1 4 88

Efektivitas peran auditor internal di uin syarif hidayatullah jakarta yang ditunjukkan oleh pp no 60 tahun 2008: “sistem pengendalian intern pemerintah (spip)”

0 2 14

PENGARUH AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

1 4 19

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Penyelesaian Temuan Audit Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.

0 1 2

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH, KEPALA DAERAH DAN TINDAK LANJUT HASIL TEMUAN AUDIT TERHADAP OPINI AUDIT BPK ( Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia).

0 1 17

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN B

0 1 18

PENGARUH BADAN PENGAWASAN DAERAH DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

0 1 10

TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNMENT) DAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DALAM IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH - Repository IPDN

0 0 25