20
Pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh: 1 pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien, 2 perbandingan antara harapan auditor
atas laporan keuangan dengan buku dan catatan klien, 3 keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan, 4 keputusan tentang
risiko bawaan dan risiko pengendalian Boynton et al., 2006:226.
3. Audit Internal
a. Pengertian Audit Internal
Definisi audit internal menurut Institute of Internal Auditor IIA,
adalah sebagai berikut: “Internal Auditing is an independent, objective assurance and
consulting activity designed to add valuean organization’s operation. It helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic,
disciplined, approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process.”
Artinya Audit Internal adalah suatu aktivitas independen dan objektif yang memberikan jaminan keyakinan dan konsultasi yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai
tujuannya melalui pendekatan yang sistematis, disiplin dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,
pengendalian dan proses tata kelola.
21
Berdasarkan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia 2013 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah AAIPI
pengertian audit internal adalah sebagai berikut: “Audit Intern adalah kegiatan yang independen dan objektif dalam
bentuk pemberian keyakinan assurance activities dan konsultasi consulting activities, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasional sebuah organisasi auditi. Kegiatan ini membantu organisasi auditi mencapai tujuannya dengan cara
menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol atau
pengendalian dan tata kelola sektor publik.” Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa audit intern adalah
kegiatan penjaminan assurance dan konsultasi consulting yang independen dan objektif. Dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah
bagi organisasi dalam meningkatkan kegiatan operasional organisasi. Dimana sinergi antara proses manajemen risiko, pengendalian dan tata
kelola akan menghasilkan lingkungan pengendalian yang kondusif yang berguna bagi lingkungan organisasi auditee untuk meningkatkan
kinerja.
b. Pengertian Aparat Pengawasan Intern Pemerintah