44
dibutuhkan sinergi interaksi yang konstruktif diantara domain-domain state, private sector and society Sari, 2013:1023.
Dapat disimpulkan bahwa governance adalah suatu proses dalam pengambilan keputusan yang tidak melibatkan satu pihak saja melainkan
melibatkan elemen lainnya private sector dan society dan suatu proses bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan dengan bertanggung
jawab, transparan, adil dan efektif. Konsep governance juga ditujukan untuk meningkatkan peranan masyarakat agar berpartisipasi dalam setiap
penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat mempunyai hak untuk memberikan suaranya dalam proses pengambilan keputusan.
b. Prinsip Good Governance
Menurut United Nation Development Program UNDP dalam Rasul 2009:541, Yuda 2012:3, Indarwati 2013:53 dan Hasyim
2014:27 terdapat 9 karakteristik pelaksanaan good governance yaitu: 1 Participation, masyarakat ikut terlibat dalam pembuatan keputusan
baik secara langsung maupun melalu lembaga perwakilan rakyat. Partisipasi dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara
serta berpartisipasi secara konstruktif. 2 Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa
perbedaan. 3 Transparansi, kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang
berkaitan dengan kepentingan publik dapat diperoleh secara langsung
45
bagi yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dipantau.
4 Responsiveness, lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder.
5 Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas baik dalam hal kebijakan maupun prosedur.
6 Equity , seluruh masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
7 Efficiency dan effectiveness, proses dan lembaga yang menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin. 8 Accountability, para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor
swasta dan masyarakat civil society bertanggung jawab pada publik dan lembaga stakeholder atas setiap aktivitas yang dilakukan.
9 Strategic vision, para pemimpin dan publik memiliki visi yang jauh ke depan.
Berdasarkan prinsip good governance yang dijelaskan sebelumnya, setidaknya ada empat pilar utama dalam penerapan good
government governance, yakni transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan supremasi hukum LAN dan BPKP, 2000 dalam Sari, 2013:1025,
Indarwati, 2013:48, Bappenas, 2008 dalam Susitianingsih, 2010:7, Rahmatika, 2014:66, Sedarmayanti dalam Hasyim, 2014:30.
1 Transparansi Openness and Transparency
46
Transparansi merupakan salah satu syarat penting dalam mewujudkan good governance Indarwati, 2013:49. Transparansi
merujuk pada ketersediaan informasi dan kejelasan bagi masyarakat umum untuk mengetahui proses penyusunan, pelaksanaan, serta hasil
yang telah dicapai melalui sebuah kebijakan publik. Semua urusan tata kepemerintahan berupa kebijakan-kebijakan publik, baik yang
berkenaan dengan pelayanan publik maupun pembangunan di daerah harus diketahui publik Susitianingsih, 2010:7.
Informasi yang melatarbelakangi setiap tindakan pemerintah, seperti bentuk tindakan, waktu, proses, biaya harus dipublikasikan
kepada masyarakat sebagai implementasi dari akuntabilitas kepada masyarakat Ruliaty, 2011:54. Dengan adanya transparansi di setiap
kebijakan dan keputusan di lingkungan organisasi, maka keadilan dapat ditumbuhkan. Transparansi di organisasi akan mendorong
diungakapkannya kondisi yang sebenarnya sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengantisipasi segala hal yang berkaitan
dengan organisasi Indarwati, 2013:49. Penerapan prinsip transparansi menuntut organisasi untuk selalu
terbuka dan mencegah upaya penyembunyian informasi yang menyangkut kepentingan publik. Wujud nyata penerapan transparansi
dapat dilakukan melalui penyajian secara terbuka laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu Indarwati, 2013:49. Selain itu dapat
dilakukan melalui transparansi pelayanan publik, yaitu masyarakat
47
mengetahui informasi penyelenggaraan pelayanan publik dalam hal persyaratan, biaya, prosedur dan batas waktu setiap jenis pelayanan
publik Ruliaty, 2011:549. Isi keputusan dan alasan pengambilan kebijakan publik harus
dapat diakses oleh publik. Demikian pula informasi tentang kegiatan pelaksanaan kebijakan tersebut beserta hasil-hasilnya harus terbuka
dan dapat diakses publik. Dalam hal ini, aparatur pemerintahan harus bersedia secara terbuka dan jujur memberikan informasi yang
dibutuhkan publik Susitianingsih, 2010:7. Informasi yang
disediakan dilakukan dengan tepat waktu, jelas, akurat dan dapat dibandingkan
serta mudah
diakses oleh
para stakeholder
Saptapradipta, 2012:6.
Informasi yang
disediakan dapat
dikomunikasikan kepada masyarakat melalui media cetak maupun elektronik Susitianingsih, 2010:7.
2 Partisipasi Masyarakat Participation Partispasi masyarakat menjadi elemen dasar dalam penerapan
prinsip good governance dikarenakan tata pemerintahan yang baik mengandung dua arti, pertama nilai yang menjunjung tinggi
keinginan atau kehendak rakyat yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan, keadilan sosial. Kedua,
aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan
48
demikian partisipasi masyarakat sangat penting dalam mewujudkan good governance Indarwati, 2013:51.
Partisipasi masyarakat merujuk pada keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemerintahan. Partisipasi masyarakat mutlak diperlukan agar penyelenggara pemerintahan dapat lebih mengenal
warganya masalah yang dihadapinya, cara atau jalan keluar yang disarankannya, apa yang dapat disumbangkan dalam memecahkan
masalah yang dihadapi karena masyarakat yang paling mengerti apa yang mereka ingingkan Susitianingsih, 2010:8.
Adanya partisipasi mendorong masyarakat untuk menggunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan
keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat baik langsung maupun tidak langsung Hasyim, 2014:30. Dalam good governance
pemerintah tidak menjadi aktor utama dalam penyelenggaraan pemerintahan melainkan pemerintah harus melibatkan elemen lainnya
yakni dunia usaha dan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan dalam menetapkan kebijakan Rasul, 2009:540, Daniri dan
Prasetyantoko, 2009:2, Habibi, 2010:47, dan Hasyim, 2014:2. Dengan demikian kepentingan masyarakat dapat tersalurkan di dalam
penyusunan kebijakan sehingga dapat mengakomodasi sebanyak mungkin aspirasi dan kepentingan masyarakat, serta mendapat
dukungan masyarakat luas Susitianingsih, 2010:8.
49
Kehadiran dan keikutsertaan warga masyarakat dalam forum pertemuan publik, serta keaktifan mereka dalam menyumbangkan
pikiran dan saran menunjukkan bahwa urusan pemerintahan juga menjadi urusan mereka dan bukan semata urusan birokrat. Kurangnya
partisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan akan menyebabkan kebijakan publik yang diputuskan tidak mampu mengakomodasi
berbagai aspirasi dan kepentingan masyarakat, yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan kebijakan tersebut
Susitianingsih, 2010:8. 3 AkuntabilitasTanggung Gugat Accountability
Akuntabilitas, merupakan bentuk pertanggungjawaban setiap individu maupun organisasi sektor publik kepada pihak-pihak luar
yang berkepentingan atas pengelolaan sumber daya, dana, dan seluruh unsur kinerja yang telah diamanatkan dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan melalui media pertanggungjawaban secara periodik Indarwati, 2013:51, Sedarmayanti, 2003 dalam Hasyim,
2014:30. Akuntabilitas publik adalah suatu ukuran atau standar yang
menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan penyusunan kebijakan publik dengan peraturan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku untuk organisasi publik yang bersangkutan.
Penyusunan kebijakan
publik harus
dapat
50
mempertanggungjawabkan setiap kebijakan yang diambilnya kepada publik Susitianingsih, 2014:10.
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis Ichsan dan Nugroho, 2014:65. Penerapan prinsip akuntabilitas atau tanggung jawabtanggung gugat diawali pada saat
penyusunan program pelayanan publik dan pembangunan program accountability,
pembiayaannya fiscal
accountability, serta
pelaksanaan, pemantauan, dan penilaiannya process accountability sehingga program tersebut dapat memberikan hasil atau dampak
optimal sesuai dengan sasaran atau tujuan yang ditetapkan outcome accountability Susitianingsih, 2010:10.
4 Supremasi Hukum Rule of Law. Penegakan hukum adalah pelaksanaan semua ketentuan hukum
dengan konsisten tanpa memandang subjek dari hukum tersebut atau tidak adanaya diskriminasi. Penegakan hukum harus dilaksanakan
dengan adil bagi semua pihak tanpa terkecuali atas setiap kebijakan publik. Siapapun yang melanggar harus diproses dan ditindak secara
hukum atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Sedarmayanti, 2003 dalam Hasyim, 2014:30.
Prinsip supremasi hukum sangat relevan untuk menjadi prioritas analisis mengingat dalam pemberian pelayanan publik dan
pelaksanaan pembangunan seringkali terjadi pelanggaran hukum,
51
seperti yang paling populer saat ini yaitu terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dalam bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN,
serta pelanggaran hak asasi manusia HAM. Wujud nyata prinsip ini mencakup upaya pemberdayaan lembaga-lembaga penegak hukum,
penuntasan kasus KKN dan pelanggaran HAM, peningkatan kesadaran HAM, peningkatan kesadaran hukum, serta pengembangan
budaya hukum. Tidak diterapkannya prinsip supremasi hukum akan menimbulkan ketidakpastian dalam penyelenggaraan pemerintahan
Susitianingsih, 2010:10. Prinsip dasar good governance yakni akuntabilitas, partisipasi
dan transparansi ini tercermin secara jelas dalam proses penganggaran,
pelaporan keuangan,
dan pemeriksaan
atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang tercantum
dalam ketiga paket perundang-undangan, yakni:Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu mengenai faktor yang mempengaruhi good government governance dapat dilihat dalam tabel 2.1