Pengertian Sistem Pengendalian Internal

28 3 Level 3 Integrated, APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis suatu kegiatan dan mampu meberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern. 4 Level 4 Managed, APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern. 5 Level 5 Optimizing, APIP sudah menjadi agen perubahan.

4. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP

a. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian intern internal control sebagai suatu sarana yang diciptakan oleh dan untuk kepentingan organisasi. Boynton et al. 2006:326 menyatakan: Control the safeguarding of assets against unauthorized acquisition, use, and disposition, yang dapat diartikan bahwa pengendalian intern merupakan usaha perlindungan terhadap aset dengan menentang pengambilalihan, penggunaan dan disposisi aset secara tidak sah Sari, 2013:1014. Pengertian pengendalian internal menurut Arens, Elder dan Beasley 2010 dalam Eko dan Hariyanto 2010:2, sebagai berikut: “Internal control consists of the organization planning that includes all methods used to safeguard the company assets, to insure the reliability of information, to support the efficiency and effectiveness of operations, and to insure the compliance with rules and regulations.” 29 Artinya pengendalian internal terdiri dari seluruh perencanaan organisasi yang mencakup metode yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan, memastikan keandalan informasi, untuk mendukung efektivitas dan efisiensi operasional perusahan dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan menurut COSO dalam Kresiadanti 2013:4 pengertian pengendalian internal adalah sebagai berikut: “Internal control is broadly the used as a process, effected by an entities board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories, reliability of financial reporting, and compliance with applicable laws and regulations. ” Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya tujuan dalam efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2008 pasal 1 tentang sistem pengendalian intern pemerintah adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan 30 efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses atau prosedur yang dijalankan oleh manajemen dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan dalam efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional organisasi, informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya serta kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Pengendalian internal yang berkualitas adalah pengendalian yang efektif dan mengacu pada pencapaian dan sasaran organisasi atas pengendalian yang dirancang. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan dan program yang dikaitkan dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengendalian internal dikatakan efektif apabila memahami sejauh mana tujuan operasi entitas tercapai, laporan keuangan yang diterbitkan dipersiapkan secara handal, hukum dan regulasi yang berlaku dipatuhi Puspitadewi, 2012:161.

b. Komponen Pengendalian Internal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

1 6 151

Pengaruh Audit Intern Dan Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

1 4 88

Efektivitas peran auditor internal di uin syarif hidayatullah jakarta yang ditunjukkan oleh pp no 60 tahun 2008: “sistem pengendalian intern pemerintah (spip)”

0 2 14

PENGARUH AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

1 4 19

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Penyelesaian Temuan Audit Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.

0 1 2

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH, KEPALA DAERAH DAN TINDAK LANJUT HASIL TEMUAN AUDIT TERHADAP OPINI AUDIT BPK ( Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia).

0 1 17

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN B

0 1 18

PENGARUH BADAN PENGAWASAN DAERAH DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

0 1 10

TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNMENT) DAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DALAM IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH - Repository IPDN

0 0 25