74
2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah X
2
Menurut Saptapradipta 2012:20 komponen pengendalian internal yang terdiri dari lingkungan pengendalian yang kondusif, penilaian resiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi yang memadai, dan efektivitas pengawasan akan mampu memperkecil risiko yang mungkin
terjadi dan mendorong peningkatan penerapan good governance didalamnya.
Dalam penelitian
ini, pernyataan
yang diteliti
merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Saptapradipta 2012,
Suyono dan Hariyanto 2012 dan Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2008. Variabel yang diukur menggunakan skala interval 5 poin dari 1 sangat
tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 cukup setuju, 4 setuju, dan 5 sangat setuju Ghozali, 2013:47.
3. Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Audit X
3
Pimpinan wajib memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam menuntaskan hasil pengawasan, agar setiap rekomendasi hasil
audit dapat ditindaklanjuti secara tepat dan benar Solusi, 2012:6. Upaya untuk menyelesaikan tindak lanjut temuan audit diawali dengan
penyusunan rencana tindak lanjut temuan audit atau rencana aksi. Kewajiban melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan fungsional
terhadap instansi pemerintah yang dilakukan oleh BPK maupun Aparat pengawasan Intern Pemerintah APIP diatur melalui Permenpan nomor 9
tahun 2009.
75
Dalam penelitian ini, pernyataan yang diteliti merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Astriani 2014,
Solusi 2012 dan Permenpan no.9 tahun 2009. Variabel yang diukur menggunakan skala interval 5 poin dari 1 sangat tidak setuju, 2 tidak
setuju, 3 cukup setuju, 4 setuju, dan 5 sangat setuju Ghozali, 2013:47.
4. Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Good Government
Governance Y
Governance dapat diartikan sebagai proses dari suatu pengambilan keputusan dan proses bagaimana keputusan tersebut diimplementasikan.
Sari, 2013:1023. Menurut World Bank dalam Mardiasmo 2009:17, good governance adalah cara yang digunakan dalam mengelola sumber
daya ekonomi dan sosial untuk kepentingan pembangunan masyarakat. Ada empat pilar utama dalam penerapan good government governance,
yakni transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan supremasi hukum Sari, 2013:1025, Bappenas, 2008 dalam Susitianingsih, 2010:7.
Dalam penelitian ini, pernyataan yang diteliti merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Sari 2013 dan
Susiatiningsih 2010. Variabel yang diukur menggunakan skala interval 5 poin dari 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 cukup setuju, 4
setuju, dan 5 sangat setuju Ghozali, 2013:47.
76
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator No.
Skala
Peran Auditor Internal X
1
1.Saptapradipta, 2012
2.Suyono dan Hariyanto,
2012 3.Hermawan,
2010 4.Standar Audit
Intern Pemerintah ,
2013 1. Independensi
2. Objektivitas 3. Kompetensi
Auditor 4. Kecermatan
Profesional 5. Kegiatan audit
internal 6. Komunikasi
hasil penugasan
audit internal
7. Pemantauan tindak lanjut
1. Bebas dari intervensi 2. Objektif dalam
menjalankan peran 3. Menggunakan
kompetensi dalam penugasan
4. Memiliki keahlian profesional
5. Mengevaluasi kegiatan audit internal
6. Mengkomunikasikan hasil temuan
7. Pemantauan tindak lanjut sesuai prosedur
1,2 3
4
5 6,7,8,9
10 11
Interval
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah X
2
1.Saptapradipta, 2012
2.Suyono dan Hariyanto,
2012 3.PP No.60
Tahun 2008 1. Lingkungan
Pengendalian 2. Penilaian
Risiko 3. Kegiatan
Pengendalian 4. Informasi dan
komunikasi 5. Pemantauan
1. Integritas dan nilai etika
2. Standar kompetensi 3. Struktur organisasi
4. Identifikasi dan
analisis risiko 5. Pembinaan sumber
daya manusia 6. Pengendalian sistem
informasi 7. Pengendalian fisik dan
aset 8. Kualitas sistem
informasi dan komunikasi
9. Pemantauan 1
2 3
4
5 6,7
8
9 10
Interval
Bersambung pada halaman selanjutnya
77
Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel Sub Variabel
Indikator No.
Skala
Penyelesaian Tindak Lanjut
Temuan Audit X
3
1. Astriani, 2014 2. Solusi, 2012
3. Permenpan
Nomor 9 tahun 2009
1. Perencanaan tindak lanjut
temuan audit 2. Pelaksanaan
tindak lanjut temuan audit
1. Kewajiban tindak lanjut temuan audit
2. Penyusunan rencana aksi
3. Komitmen pelaksanaan tindak
lanjut dan upaya pemerintah
4. Forum koordinasi 5. Tindak lanjut temuan
audit terhadap sistem pengendalian intern
6. Tindak lanjut temuan audit terhadap
peraturan perundang- undangan
7. Penjelasan perkembangan tindak
lanjut 8. Sanksi
1 2,3
4,5
6 7
8
9
10 Interval
Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik Good Government
Governance Y 1. Sari, 2013
2. Bappenas ,
2008 dalam Susiatiningsih
, 2010 1. Transparansi
2. Partisipasi 3. Akuntabilitas
4. Supremasi
hukum 1. Informasi yang
memadai 2. Kemudahan akses
informasi 3. Pengambilan
keputusan bersama 4. Laporan
pertanggungjawaban publik
5. Standar prosedur pelaksanaan
6. sanksi dan penghargaan
7. Peraturan perundang- undangan
8. Penindakan hukum 1,2,
3,4 5,6,7
8 9
10 11
12 Interval
78
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai yang bekerja di Biro Keuangan Sekretariat Jenderal dan auditor internal yang berada di
Inspektorat Jenderal di beberapa Kementerian Republik Indonesia, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian
Perdagangan, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Kesehatan. Alasan peneliti
menjadikan pegawai Biro Keuangan Sekretariat Jenderal sebagai responden dikarenakan, biro keuangan memiliki tugas dalam hal menyusun anggaran
kementerian, pengelolaan dan pembinaan perbendaharaan kementerian dan melaksanakan sistem akuntansi dan menyusun laporan keuangan
kementerian, dimana laporan keuangan merupakan salah satu bentuk alat pertanggungjawaban akuntabilitas pemerintah terhadap stakeholder dan
akuntabilitas merupakan salah satu prinsip dalam menerapkan Good Government Governance. Alasan peneliti mengambil objek penelitian
terhadap Auditor Internal atau yang biasa dikenal dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP yang berada di Inspektorat Jenderal
dikarenakan APIP memiliki fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan memiliki tugas dalam memberikan keyakinan yang
memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas, serta