Landasan Pengajaran Dalam Pengembangan Olahraga Bola Besar melalui Permainan
Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 33
pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. Karena itu, pengajaran olahraga permainan bola besar harus selalu menyinggung pengembangan
domain kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
Dua konsep “berolahraga untuk belajar” dan “belajar untuk berolahraga” perlu mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan kaitan satu sama lain dari materi pengajaran tentang olahraga yang dibelajarkan.
Guru PJOK perlu memanfaatkan olahraga permainan bola besar yang mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Menjamin bahwa siswa belajar berbasis
pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan, dan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik dalam sistem penyajiannya. Siswa diarahkan untuk berpikir, merasakan dan melakukan olahraga permainan bola besar dan
dikembangkan untuk membangun kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Landasan pengajaran yang perlu diperhatikan adalah guru mengutamakan pada proses terjadinya belajar siswa. Proses itu terbangun
karena kemampuan kompetensi guru dalam mencipta lingkungan berupa kapabilitas gerak siswa, fasilitas dan alatmedia pengajaran,
ruang dan waktu yang tersedia menumbuhkan lingkungan belajar, baik
EHODMDU VHFDUD NRJQLWLIUHÁHNWLI DIHNWLIHPRVLRQDO VRVLDO GDQ EHODMDU motorik. Keutuhan pengembangan potensi siswa dipelihara guru agar
mandiri dan sejahtera karena kepemilikan tubuhnya. Karena itu, proses EHODMDU\DQJWHUEDQJXQGLDUDKNDQXQWXNPHPHOLKDUDNHÀWUDKDQMDVPDQL
dalam berbagai dimensi yang terkait. Secara pedagogis, guru PJOK perlu mencipta konstruk belajar siswa dari setiap adegan pembelajaran
olahraga permainan bola besar yang diciptakannya. Upaya pedagogis, secara sederhana, adalah menetapkan lapangan beserta materi
belajarnya, menetapkan aturan dan peraturan, membagi kelompok siswa, menggunakan proses metodis, dan menetapkan alat ukur penilaiannya.