Pengorganisasian Pengajaran Pengaturan Peralatan

20 Kelas IX SMPMTs 20 20 peluit berguna ketika berada di lapangan luas dan tidak akan berfungsi sama ketika mencipta lingkungan pengajaran yang kondusif untuk belajar. Jika guru mengalami kesukaran untuk mendapatkan perhatian siswa, mungkin guru perlu mencipta suatu prosedur tertentu atau signal tertentu. Guru perlu mendapatkan perhatian siswa secara sengaja. Guru tidak perlu melanjutkan pengajaran sampai siswa memberikan perhatiannya. 3. Siswa Terpusat pada Faktor-Faktor Lingkungan Lainnya: Seringkali siswa tidak terpusat perhatiannya karena perhatian siswa tertuju pada orang lain atau benda-benda lain di sekitar lingkungan pengajaran. Supaya siswa tidak terpusat pada benda lain, guru dapat merancang prosedur pengajaran kelas untuk mengatasi siswa terfokus pada bola atau benda lainnya dengan meminta siswa meletakkan bola di depannya. 4. .HWLGDNHÀVLHQDQ 3HQJJXQDDQ :DNWX XUX ELVD PHQGDSDWNDQ perhatian siswa di saat awal pengajaran dan secara bertahap makin menurun bahkan menghilang. Seringkali hal ini muncul karena pengalaman belajar yang dirancang guru gagal mencapai kriteria yang diinginkan. Guru perlu memelihara rancang tugas belajar gerak yang diberikan kepada siswa memelihara perhatian siswa, mengajak siswa selalu berpartisipasi dan belajar ke dalam dan melalui gerak.

J. Meningkatkan Kejelasan Komunikasi

Seorang guru pendidikan jasmani mengajar dengan baik ketika siswa juga secara intens merespons tugas belajar gerak sebagaimana guru juga intens mengajarkannya. Berbagai faktor memengaruhi apakah siswa akan melakukan apa yang diperintahkan gurunya untuk belajar tugas gerak. Pada berbagai keadaan, guru dapat meningkatkan kemungkinan siswa terlibat dalam tugas gerak secara akurat dan tepat. Kejelasan penyajian tugas belajar gerak seringkali membantu dengan memperhatikan beberapa panduan sebagaimana berikut di bawah ini. 1. Orientasikan Siswa Membuat Induksi: Siswa merasa lebih nyaman jika mengetahui apa yang akan terjadi berikutnya, dan pada beberapa kejadian, terutama bilamana para siswa mengetahui apa yang akan dilakukannya. 2. Urutkan Penyajian dalam Logika yang Berurutan Scaffolding: Memosisikan materi pengajaran secara berurutan memfasilitasi komunikasi. Kadang-kadang dalam pendidikan jasmani sangatlah penting mengurutkan bagian-bagian materi adalah langkah pertama dalam pengajaran. Urutkan materi pengajaran mulai dari tingkat kesukaran rendah sampai pada tingkat kesukaran tinggi, atau memulai dengan kegiatan-kegiatan mudah sampai kemudian pada kegiatan gerak yang paling sukar. Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 21 3. Berikan Contoh dan Bukan Contoh: Hal penting terkait gerak dan belajar adalah siswa akan dapat mengerti dengan mudah bilamana diberikan contoh atau tidak diberi contoh. Karena itu, guru perlu memilah mana gerak yang perlu diberi contoh dan mana gerak yang tidak perlu diberi contoh. 4. Personalisasi Penyajian: Ini berkaitan dengan cara guru melakukan LGHQWLÀNDVLSHUVRQDOSDGDVLVZD.HWLNDJXUXPHQJHQDOSHQJDODPDQ gerak siswa akan sangat mudah dalam berkomunikasi dengan siswa. 5. Ulang Gerak yang Sukar Dipahami Siswa: Seringkali guru penjas berpendapat bahwa siswa akan dapat menguasai gerak setelah dijelaskan satu kali. Pengulangan atau repitisi sangat berguna, terutama bila guru menerapkan pendekatan yang sedikit berbeda dengan sebelumnya. 6. Cek Re-Cek Pemahaman Siswa: Guru perlu umpan balik dari siswa terkait dengan apakah siswa memahami instruksi gurunya. Banyak guru tidak mendapatkan pemahaman siswa. Guru perlu mengecek dengan bertanya apakah instruksi yang diberikan sudah dipahami atau tidak sebelum siswa melakukan gerak yang dimaksud gurunya. 7. Sajikan Materi secara Dinamis dan Antusias Humanistik Approach: Jeda dan antusiasme melalui isyarat gerak dapat meningkatkan komunikasi. Bersuara lantang daripada lembut, penampilan antusias daripada sekadarnya, atau berjiwa penuh kepedulian daripada biasa- biasa saja, akan memudahkan siswa menangkap sisi pesan pengajaran yang disampaikan.

K. Pilih Cara Berkomunikasi

Aspek kritikal kedua dari penyajian tugas belajar gerak adalah memilih dan menetapkan alat komunikasi. Guru dapat menyajikan tugas gerak secara verbal, tetapi juga dapat melalui peragaan langsung atau tidak langsung melalui tayang video gerak. Guru dapat memilih komunikasi secara verbal atau memandu siswa melalui pengalaman- pengalaman gerak yang mengarahkan belajar gerak siswa. Karena itu, penting untuk menetapkan alat komunikasi, karakteristik siswa dan isi pengajaran agar metode pengajaran berjalan dengan baik. 1. Komunikasi Verbal 2. Demonstrasi 3. Akurasi 4. Demonstrasi siswa. 5. Tekankan pada informasi penting tugas gerak.