Kriteria Ketiga Kriteria Keempat

16 Kelas IX SMPMTs 16 16

H. Merancang Tugas Belajar Gerak

Tugas belajar gerak adalah pengalaman-pengalaman gerak khusus yang dirancang untuk membangun belajar siswa. Tugas belajar gerak adalah kegiatan siswa yang terkait dengan isi atau tujuan gerak itu sendiri. Tugas belajar gerak memiliki dimensi isi, suatu orientasi tujuan dan dimensi keorganisasian yang memerlukan fokus, seperti: 1. Isi tugas gerak, yaitu isi gerak ketika siswa diminta melakukan tugas gerak itu. 2. Orientasi tujuan tugas gerak mendiskripsikan kualitatif, atau tujuan, aspek dari pengalaman gerak. 3. Pengorganisasian tugas gerak dipusatkan ke dalam pengaturan waktu, ruang, siswa, dan peralatan, kesemua ini dirancang untuk menumbuhkan belajar gerak siswa. Tugas belajar gerak meliputi: A. Dimensi Isi Tugas Gerak Dimensi isi tugas gerak berkaitan dengan Learning to move dan Moving to Learn atau belajar ke dalam gerak dan gerak ke dalam belajar. Karena belajar siswa yang senantiasa menjadi tujuan sebagai akibat dari siswa belajar gerak, maka sebaiknya perlu menghindari tujuan-tujuan yang mengharapkan siswa terampil dan menguasai keterampilan gerak dasar atau teknik dasar suatu cabang olahraga. Hal ini dapat dihindari GHQJDQFDUDPHPSHUPXGDKDWDXPHPRGLÀNDVLWHNQLNJHUDNGDVDUDWDX keterampilan bermain cabang olahraga melalui prinsip Developmentally Appropriate Practice DAP. Penting pula untuk senantiasa merumuskan tujuan dari setiap sesi pengajaran yang dilakukan.

B. Dimensi Tujuan Tugas Gerak

Penting untuk senantiasa guru sadar akan tujuan pengajaran tugas gerak yang diberikan kepada siswa. Pengalaman-pengalaman belajar gerak siswa selalu dalam pengawasan dan pengendalian Catatan penting: Guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan perlu mempertimbangkan dan mengoordinasikan fasilitas, alatmedia pembelajaran, kapabilitas gerak siswa, ruang yang dimiliki dan waktu yang tersedia untuk mengembangkan kompetensi utuh siswa. Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 17 guru dalam meraih tujuan yang telah dirumuskan. Guru tidak cukup hanya menjelaskan tugas belajar gerak kepada siswa. Tetapi, perlu ditindaklanjuti dengan pengamatan atau observasi terhadap perilaku siswa, perasaan siswa, dan pemikiran siswa ketika melakukan tugas belajar gerak. Bahkan kadang diperlukan guru membuat tahapan- WDKDSDQ EHODMDU JHUDN PHPEHULNDQ XPSDQ EDOLN PHODNXNDQ UHÁHNVL saat dalam pengajaran, penjelasan ulang tanpa mengurangi waktu aktif belajar siswa, sampai pada tingkatan guru mampu menyampaikan pesan yang harus ditangkap siswa setelah melalui pengulangan, penguatan, ucapan, demonstrasi, pujian atau bahkan pengasingan hukuman dari tugas belajar gerak siswa. Guru harus mampu mencipta bagaimana siswa melakukan tugas belajar gerak, melakukan urutan atau tahapan belajar gerak, dan menunjukkan kejelasan belajar gerak.

C. Dimensi Pengaturan Pengorganisasian Tugas Belajar Gerak

Guru mengajar perlu mempertimbangkan beberapa keputusan seperti: 1. Apakah perlu siswa belajar dalam kelompok atau individual? 2. Di mana siswa akan belajar tugas gerak? 3. Peralatan apa yang diperlukan agar membangun siswa belajar? 4. Berapa lama siswa harus belajar tugas gerak? Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, seorang guru tidak terlepas dari yang namanya gerak dan tubuh. Gerak yang diberikan oleh seorang guru harus bisa bermakna dalam hidup seorang siswa sehingga seorang guru harus bisa merancang tugas gerak dengan baik. Selain merancang tugas gerak guru juga harus bisa memperhatikan aspek yang lainya yaitu lingkungan belajar. Guru harus selalu merancang dan mencipta lingkungan pengajaran. Guru mengatur dan mengelola siswa, waktu, ruang, dan peralatan untuk meraih tujuan tertentu. Guru harus mampu mengelola lingkungan sehingga membangun belajar siswa.

a. Pengaturan Siswa

Pengaturan siswa dalam pengajaran pendidikan jasmani dilakukan untuk mengelompokkan siswa ke dalam jumlah tertentu. Jumlah anggota dalam kelompok dapat ditentukan menjadi: 1. Individual 2. Pasangan 3. Kelompok kecil 3 – 6 orang siswa 4. Kelompok besar 7 atau lebih orang siswa 5. Keseluruhan anggota kelas