22 Kelas IX SMPMTs
22 22
6. Mengecek pemahaman siswa setelah suatu demonstrasi. 7. Menggunakan Videotaped Recorder.
L. Pilih dan Organisasikan Belajar
Aspek ketiga dari penyajian tugas belajar gerak adalah pemilihan dan pengorganisasian belajar yang disituasikan situated learning, atau
bahkan dapat berupa permainan yang menumbuhkan situasi belajar game situated learning, yaitu belajar tugas gerak dalam bentuk
permainan yang disituasikan secara sengaja. Situasi umum yang dapat dibentuk adalah dalam bentuk movement situated learning, yaitu belajar
tugas gerak yang disituasikan secara sengaja. Manakala dipilih materi terkait teknik dasar kecabangan olahraga, dan kemudian para siswa
belum cukup mampu melakukan tugas belajar teknik dasar itu, guru pendidikan jasmani perlu cermat menyituasikan lingkungan belajar
teknik dasar agar para siswa benar-benar terbangun belajarnya. Orientasi yang perlu dibagun adalah struktur lingkungan belajar siswa.
M. Panduan Metodik
Pengajaran pendidikan jasmani perlu dipahami sebagai proses pendidikan yang membekali kecakapan gerak peserta didik. Para peserta
didik menjadi ter-literacy kecakapan geraknya, gerak yang dipelajarinya membekali diri peserta didik baik kini maupun nanti. Pembelajaran
menjadi mengesankan, memandirikan, serta menyejahterakan diri peserta didik baik ketika berada di sekolah maupun ketika berada di masyarakat.
Pendidikan jasmani perlu diterjemahkan sebagai upaya pendidikan untuk hidup, sebuah proses pendidikan yang mengantarkan diri peserta
didik mengenali diri dan identitas gerak diri yang menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk keperluan itu, secara
bertahap guru pendidikan jasmani perlu pandai dalam mengembangkan pra-pengajaran, pengajaran, dan pascapengajaran dengan melakukan
langkah-langkah pengajaran sebagai berikut. Catatan penting:
Kendalikan lingkungan belajar tugas gerak siswa melalui cara pengelolaan faktor-faktor yang memengaruhi belajar siswa dan cara
komunikasi yang akurat.
Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 23
Persiapan Pengajaran
Guru merancang tugas belajar gerak, permainan, dan olahraga: Satu hari sebelum pengajaran akan dilaksanakan, guru
pendidikan jasmani perlu merancang 4-5 tugas belajar gerak, dengan tujuan agar pesan isi belajar dapat ditangkap oleh siswa.
Guru menyiapkan alatmedia pengajaran: Guru pendidikan jasmani perlu menyiapkan alatmedia pembelajaran agar
SHPEHODMDUDQ ELVD EHUMDODQ HIHNWLI GDQ HÀVLHQ WHUGXNXQJ ROHK fasilitas dan alat pembelajaran secara optimal, serta pesan isi
pembelajaran dapat tertangkap oleh siswa.
Guru memetakan tempat belajar gerak siswa Landscaping: Sekira 10 menit sebelum pembelajaran dimulai, guru pendidikan
jasmani sudah memetakan tugas belajar gerak ke dalam pos-pos pembelajaran.
Membuat lembar kerja siswa: Guru menyiapkan seperangkat pertanyaan yang harus dijawab para siswa terkait dengan
pengembangan kemampuan
pengetahuan, sikap,
dan keterampilan gerak para siswa.
Pengajaran
Guru membuka pembelajaran: Guru melakukan upaya mengorientasi perhatian dan curahan perasaan siswa kepada
pembelajaran pendidikan jasmani dengan bersikap humanistik, penuh antusias, dan semangat untuk membangun struktur
belajar siswa yang bermakna, bertujuan, dan berkontekstual dengan kebutuhan siswa.
Guru menjelaskan tugas belajar gerak: Guru menjelaskan tugas- tugas belajar yang perlu dilakukan siswa. Penjelasan memuat
jenis tugas belajar gerak, aturan melakukan tugas belajar gerak, dan cara melakukan tugas belajar.
Guru mendemonstrasikan tugas belajar: Guru memperagakan atau meminta siswa untuk melakukan tugas belajar gerak.
Guru mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil pembelajaran: Guru membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok kecil pos pembelajaran sesuai dengan jumlah tugas belajar gerak yang telah dirancang dan akan disajikan pada sesi
pertemuan itu.
Guru mengarahkan siswa ke dalam tugas belajar gerak: Guru mengajak partisipasi siswa untuk bergerak dan belajar, baik
belajar ke dalam gerak maupun belajar melalui gerak, dengan cara-cara mencoba melakukan tugas belajar gerak, mengamati,