8
sekolah imbas mendapatkan pemahaman mengenai sekolah Adiwiyata.
Pembinaan Berbasis Partisipasi
Pembinaan berbasis partisipasi dilakukan dengan maksud agar proses pembinan bersama dengan sekolah
imbas dapat
saling bertukar
informasi untuk
mengembangkan materi pembinaan dengan dipandu oleh pembina. Potensi dan kemampuan sekolah imbas
yang telah
berkembang mengikuti
perjalanan pengalaman yang dialami berpeluang memberikan
pengaruh dalam kegiatan proses pembinaan. Mulai dari apa yang mereka lihat dan alami akan menjadi acuan
dalam memerankan diri membentuk desain pembinaan berbasis partisipasi. Semua yang terlibat dalam
pembinaan,
terutama pembina
mendorong, menggerakkan, dan mengembangkan potensi sekolah
imbas agar peran mereka menjadi berkembang. Proses partisipasi dapat berkembang dengan
melalui: 1 adanya pembinaan yang mengacu kepada kebutuhan
masing-masing sekolah
imbas, 2
pembinaan didasari pada usaha untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan bersama antar
sekolah imbas dan juga pembina, 3 kegiatan pembinaan selalu bertolak dari keadaan riil sekolah
imbas, seperti kondisi keuangan sekolah, SDM, dan lainnya. Oleh karena itu sekolah imbas berperan dalam
mengidentifikasi
permasalahan serta
kebutuhan- kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.
2.5 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring atau pengawasan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kesesuaian proses pelaksanaan
pembinaan dengan acuan yang telah direncanakan,
9
termasuk masalah-masalah ataupun penyimpangan yang terjadi selama proses pembinaan. Sedangkan
evaluasi merupakan upaya untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data mengenai pembinaan
yang dijadikan sebagai masukan untuk mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya. Evaluasi juga
digunakan untuk memberikan pertimbangan dan nilai berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Dengan tujuan
tersebut dapat diketahui seberapa jauh penguasaan sekolah imbas mengenai materi Adiwiyata dan berapa
jauh pencapaian yang telah dilakukan oleh sekolah berkenaan dengan program Adiwiyata.
Evaluasi dalam pembinaan dilakukan terhadap program, proses dan hasil pembinaan. Evaluasi
terhadap program bertujuan untuk melihat kualitas program
pembinaan, kelemahan-kelemahan
serta kendala dalam proses pelaksanaannya. Evaluasi ini
dilaksanakan sebelum dan sesudah kegiatan pembinaan oleh pembina dan juga sekolah imbas. Aspek penilaian
meliputi: 1 perencanaan; 2 pengorganisasian; 3 pelaksanaan; 4 monitoring dan evaluasi.
Evaluasi proses pelaksanaan pembinaan atau monitoring dilakukan selama kegiatan berlangsung.
Hasil monitoring kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui apakah segala sesuatu yang sudah
direncanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Aspek-aspek yang dimonitoring meliputi: 1 kinerja
pembina; 2 capaian sekolah imbas. Sedangkan evaluasi terhadap hasil untuk melihat pada tingkat keberhasilan
perubahan yang telah diperoleh sekolah dari proses pembinaan. Metode evaluasi pembinaan menggunakan
observasi dan wawancara dengan instrumen checklist.
Konsep partisipasi yang dimunculkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi dimunculkan dengan