Kegiatan Pra-Pembinaan Kegiatan Pembinaan
34
keadaan lingkungan yang dimiliki sekolah imbas dengan standar sekolah Adiwiyata yang harus
dimiliki oleh sebuah sekolah, sehingga bisa dikatakan sebagai sekolah Adiwiyata.
Identifikasi kebutuhan
dilakukan untuk
mengetahui kondisi yang ada dan kondisi yang seharusnya
ada serta
potensi-potensi yang
memungkinkan dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan
tersebut. Perbandingan
antara keduanya tersebut merupakan masukan untuk
melakukan analisis kebutuhan yang akan dijadikan sebagai dasar perumusan tujuan pembinaan dan
sekaligus merupakan kebutuhan materi pembinaan dari masing-masing sekolah imbas. Sehubungan
dengan pembinaan berbasis partisipasi, kebutuhan akan pembinaan ditentukan oleh sekolah imbas itu
sendiri melalui evaluasi diri sekolah dan semua yang terlibat dalam perencanaan proses pembinaan.
Ada beberapa langkah yang dapat digunakan dalam merumuskan kebutuhan Karim, 2012: 180,
yaitu pertama, melihat kebutuhan dari segi operasional fasilitas, staf, dan lain-lain dan
edukasional
kebutuhan pendidikan.
Kedua, menyaring kebutuhan berdasarkan: a maksud
kelembagaan dan filsafat pendidikan, b kelayakan dari segi waktu, biaya, hambatan, dan lain-lain, dan
c
minat individu.
Ketiga, menerjemahkan
kebutuhan untuk menjadi tujuan program dan tujuan pembinaan.
Identifikasi kebutuhan untuk menghasilkan bahan atau materi pembinaan dapat mendorong
suasana yang kondusif baik bagi sekolah imbas maupun sekolah induk. Beberapa kegiatan tersebut
misalnya: 1 mendorong sekolah imbas untuk aktif
35
dan mengembangkan sekolahnya; 2 menciptakan suasana penemuan diri; 3 suasana mengakui
kekhasan diri; 4 memungkinkan sekolah imbas untuk mengembangkan diri sesuai sumber daya
lingkungannya.
Kebutuhan materi
pembinaan berbasis
partisipasi merupakan perpaduan hasil analisis kebutuhan materi pembinaan di lapangan antara
sekolah imbas dengan sekolah induk.
Berikut adalah alur identifikasi kebutuhan.
Gambar 4.2. Alur Identifikasi Kebutuhan
Perumusan Tujuan
Hasil analisis kebutuhan menjadi acuan untuk merumuskan
tujuan pembinaan.
Dalam merumuskan tujuan terdapat dua macam tujuan,
yaitu tujuan ideal, dimana tujuan tersebut yang dicita-citakan sebagai tujuan yang terbaik dan yang
kedua adalah tujuan yang mungkin dicapai yang merupakan gambaran ideal berdasarkan perkiraan
kemampuan
yang tersedia
dan perkiraan
pemecahannya. Kedua macam tujuan tersebut menjadi dasar untuk mengembangkan lebih lanjut
tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan bersifat hierarki sehingga target pembinaan dapat diukur
dan
dinilai keberhasilannya,
dimana untuk
Menyadari adanya
masalah Identifikasi
masalah kebutuhan
dan potensi
Analisis dan interpretasi
data hasil identifikasi
Rekomedasi pemecahan
masalah Memilih dan
menjalankan pemecahan
masalah
36
merumuskan tujuan itu sendiri harus mengacu pada tujuan utama dari program pembinaan Adiwiyata
sebagai bentuk tujuan ideal yang akan dicapai.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi kelancaran jalannya
pembinaan dalam merumuskan tujuan, yaitu Fauzi, 2011: 65: 1 perubahan yang ingin dicapai, yaitu
tujuan pembinaan harus mencakup perubahan hasil yang diharapkan; 2 kedalaman tujuan pembinaan,
yaitu kedalaman tujuan pembinaan dijadikan dasar dalam menentukan langkah yang diperlukan; 3
sumberdaya yang tersedia, dalam merumuskan tujuan
pembinaan hendaknya
juga mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia.
Cara merumuskan tujuan yang dikemukakan oleh Mager Fauzi, 2011: 66 adalah sebagai berikut:
a tujuan harus spesifik dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati dan diukur sampai mana
tujuan itu tercapai; b harus dinyatakan dalam kondisi apa tujuan itu tercapai, misalnya hingga
sekolah imbas sudah mencapai Adiwiyata tingkat provinsi; c harus ditentukan kriterian tingkat
keberhasilan yang harus dicapai oleh peserta; d dalam merumuskan tujuan hendaknya digunakan
kata kerja yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan peserta setelah mengikuti kegiatan
pembinaan. Kata kerja tersebut harus menunjukkan bentuk nyata yang dapat diamati bahkan diukur
kebenarannya atau keberhasilannya. Penyusunan Kegiatan Pembinaan
Penyusunan kegiatan pembinaan memberikan arah
kepada pencapaian
tujuan pembinaan
berdasarkan hasil analisis kebutuhan sekolah
37
imbas. Kegiatan pembinaan ini nantinya akan berbeda antara masing-masing sekolah imbas
berdasarkan materi yang disusun sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan
tiap sekolah.
Keputusan memilih materi berdasarkan analisis kebutuhan akan menentukan kegiatan apa yang
akan dilakukan dalam pembinaan untuk mencapai tujuan oleh sekolah imbas, sehingga tujuan program
pembinaan itu menjadi konkrit.
Dalam penyusunan
kegiatan pembinaan
mencakup materi pembinaan, metode dan teknik pembinaan, fasilitas dan sarana pembinaan, waktu
pembinaan, dan daya dukung lainnya. Dengan demikian dalam program pembinaan terdiri atas
komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan memuat langkah-langkah
pelaksanaannya.
Terkait dengan
perencanaan program
pembinaan yang bersifat partisipatif, maka perlu dilakukan beberapa hal berikut: 1 memberikan
penjelasan kepada sekolah imbas mengenai tujuan program beserta indikator-indikatornya; 2 apabila
terdapat lebih dari satu tujuan, maka dilakukan penilaian menurut prioritas tujuan oleh semua
anggota;
3 mengadakan
pertemuan untuk
membahas hasil
prioritas dan
memberikan pertimbangan-pertimbangan
serta memutuskan
tujuan dan indikatornya; 4 meyakinkan kebenaran program untuk merealisasikan tujuan melalui
pendapat pihak lain seperti para ahli dan akademisi untuk dijadikan bahan pertimbangan perbaikan
program; 5 program dibahas untuk disempurnakan kemudian disahkan dan dilaksanakan.
38