Pelaksanaan DESKRIPSI MODEL PEMBINAAN SEKOLAH

9 termasuk masalah-masalah ataupun penyimpangan yang terjadi selama proses pembinaan. Sedangkan evaluasi merupakan upaya untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data mengenai pembinaan yang dijadikan sebagai masukan untuk mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya. Evaluasi juga digunakan untuk memberikan pertimbangan dan nilai berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Dengan tujuan tersebut dapat diketahui seberapa jauh penguasaan sekolah imbas mengenai materi Adiwiyata dan berapa jauh pencapaian yang telah dilakukan oleh sekolah berkenaan dengan program Adiwiyata. Evaluasi dalam pembinaan dilakukan terhadap program, proses dan hasil pembinaan. Evaluasi terhadap program bertujuan untuk melihat kualitas program pembinaan, kelemahan-kelemahan serta kendala dalam proses pelaksanaannya. Evaluasi ini dilaksanakan sebelum dan sesudah kegiatan pembinaan oleh pembina dan juga sekolah imbas. Aspek penilaian meliputi: 1 perencanaan; 2 pengorganisasian; 3 pelaksanaan; 4 monitoring dan evaluasi. Evaluasi proses pelaksanaan pembinaan atau monitoring dilakukan selama kegiatan berlangsung. Hasil monitoring kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui apakah segala sesuatu yang sudah direncanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Aspek-aspek yang dimonitoring meliputi: 1 kinerja pembina; 2 capaian sekolah imbas. Sedangkan evaluasi terhadap hasil untuk melihat pada tingkat keberhasilan perubahan yang telah diperoleh sekolah dari proses pembinaan. Metode evaluasi pembinaan menggunakan observasi dan wawancara dengan instrumen checklist. Konsep partisipasi yang dimunculkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi dimunculkan dengan 10 sekolah imbas diikutsertakan untuk mengevaluasi penyelenggaraan pembinaan termasuk kinerja fasilitator atau pembina. Di samping itu pada tahap ini sekolah imbas juga dapat mengetahui sejauh mana perubahan yang telah dialami dan dicapai mereka melalui kegiatan pembinaan berbasis partisipatif ini.

2.6 Pengarsipan dan Pelaporan Hasil Pembinaan

C. Pengarsipan Pembinaan

Pengarsipan dilakukan sebagai bukti pertanggungjawaban bahwa pembinaan telah selesai dilaksanakan. Arsip digunakan sebagai bahan pengawasan, evaluasi, laporan, dan sebagai landasan perbaikan pada pembinaan selanjutnya. Dalam pembinaan ini, pengarsipan meliputi arsip administrasi pelaksanaan pembinaan dan arsip keuangan.

D. Pelaporan Pembinaan

Laporan juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban bahwa kegiatan pembinaan telah selesai dilakukan, dimana laporan berfungsi dalam mengevaluasi pembinaan dan sebagai dasar untuk perbaikan pembinaan untuk menjadi lebih baik di masa mendatang. Laporan harus dibuat oleh pengurus maksimal 15 hari setelah kegiatan pembinaan berakhir kemudian diserahkan kepada penanggungjawab pembinaan. 11

BAB III PENUTUP

Kunci keberhasilan pelaksanaan pembinaan sekolah imbas Adiwiyata adalah dengan menerapkan sistem manajemen yang baik, mulai tahap perencanaan hingga tahap pengakhiran, yaitu evaluasinya. Dengan berbantukan model pembinaan sekolah imbas berbasis partisipasi, maka pembinaan dapat menjadi lebih efektif dan efisien, karena dari setiap sisi dibuat secara bersama perencanaan yang matang, dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan ditinjau dalam setiap tahapnya, sehingga semuanya terkontrol dengan baik, dan pada akhirnya tujuan dapat tercapai dan semua pihak yang terlibat mendapatkan keuntungan yang sama. Penggunaan model pembinaan berbasis partisipasi dapat memotivasi semua pihak yang terlibat, terutama sekolah imbas yang menjadi sasaran pembinaan, dimana keterlibatan sekolah imbas dalam setiap aspek pembinaan dapat membuat sekolah imbas menjadi bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Keberhasilan model tentunya tidak bisa lepas dari peran semua pihak yang terlibat, sehingga agar model pembinaan sekolah imbas Adiwiyata berbasis partisipasi ini dapat berjalan dengan baik, maka komitmen dari semua pihak sangat diperlukan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas pembinaan sekolah imbas Adiwiyata ini dan hasil yang ingin dicapai juga dapat terwujud, yakni mewujudkan sekolah Adiwiyata bagi sekolah imbas dan yang terutama adalah memberikan pendidikan lingkungan hidup bagi para warga sekolahnya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Adiwiyata dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat SDN 2 Tegowanu Wetan

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Adiwiyata dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat SDN 2 Tegowanu Wetan

0 1 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasistik di SD Kristen Satya Wacana Salatiga

0 0 101

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB IV

0 0 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB II

1 17 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi T2 942015010 BAB I

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sekolah Adiwiyata di SMA Negeri 2 Salatiga

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sekolah Adiwiyata di SMA Negeri 2 Salatiga

0 0 81