Sistem Pendidikan Non Formal

48 manusia sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan terpadu. Sistem juga diartikan sebagai suatu cara atau metode Hasan, 2005:107. Sistem pendidikan non formal juga diartikan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen pendidikan non formal sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil pendidikan non formal Idris, 1987:14. Sistem pendidikan non formal adalah keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan non formal Undang-Undang Republik Indonesia No 2 Tahun 1989, 1989:bab I Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan non formal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kesatuan unsur-unsur pendidikan non formal yang terdiri dari beberapa sumber daya yang saling berhubungan dan terpadu antara satu dengan yang lain bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan non formal yang diinginkan. Pendidikan non formal merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan non formal. Pendidikan non formal garis besarnya sama dengan pendidikan formal yaitu menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiganya dapat dilihat seperti pada gambar 2.2 sebagai berikut: 49 Masukan Proses Usaha Hasil Sumber : Ahmadi, 2003 GAMBAR 2.2 HUBUNGAN UNSUR POKOK PENDIDIKAN NON FORMAL Setiap unsur dalam sistem pendidikan non formal saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sistem pendidikan non formal tersebut.

2.2.6 Komponen dan Jenis Sistem Pendidikan Non Formal

Komponen-komponen pendidikan non formal adalah sebagai berikut: a. Tujuan dan prioritas, untuk mengarahkan suatu sistem yang berupa informasi tentang apa yang hendak dicapai dan prioritas apa yang didahulukan untuk mencapai tujuan dari terbentuknya sistem pendidikan non formal. b. Peserta didik atau sering di sebut warga belajar Peserta didik adalah komponen yang diharapkan nantinya mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan non formal. c. Cara penyampaian atau metode Merupakan cara mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menjalankan sistem pendidikan non formal untuk mencapai tujuannya. d. Struktur dan jadwal waktu Merupakan alur untuk mengatur pembagian, pemilihan waktu dalam melaksanakan kegiatan. 50 e. Isi dan bahan pengajaran Merupakan materi yang fungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai warga belajar. f. Guru atau tutor dan pelaksana Merupakan subjek yang akan menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik. g. Fasilitas atau sarana dan prasarana Merupakan alat dan tempat terselenggaranya proses pendidikan Ahmadi, 2003:164. Jika ditinjau dari program, karakteristik dan sasaran, maka sistem pendidikan non formal diklasifikasikan menjadi beberapa jenis antara lain: 1. Sistem pendidikan non formal yang didasarkan pada pelayanan, adalah sistem pendidikan non formal yang bersifat melayani. Artinya lembaga pendidikan non formal bertujuan untuk melayani masyarakat sekitarnya baik program, tujuan, metode, waktu pelaksanaan, fasilitas dan tutor sesuai dengan kemauan, kemampuan, kenyamanan, karakteristik dan kondisi masyarakat. 2. Sistem pendidikan non formal yang didasarkan pada lingkungan sosial budaya, adalah suatu sistem pendidikan non formal yang programnya disesuaikan dengan lingkungan sosial budayanya. a. Jika lembaganya berada di masyarakat pedesaan, maka program diarahkan pada progam-program mata pencarian misalnya pertanian dan pendayagunaan sumber-sumber alam.