42 1992:32. Dalam hal lain disampaikan bahwa pendidikan non formal yang
terorganisir adalah setiap kegiatan pendidikan selain pendidikan formal atau pendidikan diluar sistem persekolahan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
atau masyarakat yang berada dalam sebuah lembaga atau organisasi tertentu yang bertujuan untuk melayani kebutuhan belajar khusus para peserta didik Tasmian,
1994:44 Dari definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pendidikan non formal
yang terorganisir adalah sebuah kegiatan sistem pendidikan non formal yang dilakukan oleh masyarakat atau pemerintah yang prosesnya berada dalam sebuah
lembaga atau organisasi tertentu yang menjadikan wadah kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya pendidikan non formal yang terorganisir akan
mengacu pada sebuah rencana program tertentu dari sebuah lembaga pendidikan non formal yang merupakan wadah dari pendidikan non formal tersebut. Adanya
aturan yang tidak mengikat namun sistematis yang menjadikan pendidikan non formal yang terorganisir akan berjalan sesuai dengan panduan-panduan yang telah
disusun terdahulu. Pendidikan non formal yang terorganisir, biasanya dilaksakan pada suatu
tempat tertentu dengan program dan waktu pelaksanaan tertentu dan lebih teratur dibanding dengan pendidikan non formal yang tidak terorganisir.
Yang dimaksud dengan pendidikan non formal yang terorganisir dalam penelitian ini adalah, lembaga pendidikan non formal dimana dalam
pelaksanaannya berada dalam sebuah wadah yang disebut dengan Pusat Kegiatan Masyarakat PKBM dan lembaga-lembaga kursus keterampilan lainnya, yang
43 memiliki ciri-ciri antara lain: 1 waktu yang digunakan lebih pendek, 2
menggunakan waktu penuh, 3 merupakan usaha yang lebih intensif, 4 dapat mengubah baik jasmani maupun rohani Joesoef, 2004:138.
2.2.4 Pendidikan Sosial
Istilah pendidikan sosial merupakan gabungan dari kata pendidikan dan sosial. Yang dimaksud dengan pendidikan sosial adalah mengenalkan anak pada
soal masyarakat dan lingkungan budaya Wahab, 2002:14. Pendidikan sosial adalah pendidikan non formal yang terorganisir yang bertujuan mengenalkan
lingkungan sekitar dengan sasaran masyarakat suatu wilayah atau kawasan tertentu Jacob, 2002:14.
Dalam hal yang sama juga disampaikan bahwa pendidikan sosial adalah sebuah sistem pendidikan non formal yang dilakukan secara terencana dan
terorganisir yang program dan sasarannya adalah suatu masyarakat atau lingkungan budaya tertentu dalam sebuah kawasan atau lingkungan yang sifatnya
heterogen Manurung, 2000:36. Dari beberapa pengertian di atas, yang dimaksud pendidikan sosial dalam
penelitian ini adalah sebuah sistem pendidikan non formal yang dilaksanakan secara terorganisir di sebuah kawasan atau komunitas masyarakat tertentu yang
sasaran dan programnya bertujuan untuk mengenal lingkungan atau masyarakat. Pendidikan sosial adalah out of school education, meskipun tidak semua out of
school education dapat disebut sebagai pendidikan sosial. Hanya organized out of
44 school education activities sajalah yang dapat disebut pendidikan sosial Shoji,
1993:33. Pendidikan sosial bersifat teoritis dan praktis. Pendekatan-pendekatan
sebelum pelaksanaan dan selama pelaksanaan dari program pendidikan sosial berlangsung menjadi sesuatu yang penting. Pendekatan dilakukan agar
pelaksanaan program pendidikan sosial dapat memenuhi sasaran dan harapan yang telah ditentukan sehingga hasil yang dapat dicapai dapat bermanfaat oleh
berbagai pihak Joesoef, 2004: 106-114.
2.2.4.1 Pendidikan Masyarakat
Pendidikan masyarakat adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar, dan
dilakukan di luar lingkungan dan sistem pengajaran sekolah Santoso, 2003:90. Masyarakat yang dimaksud disini adalah masyarakat yang sempurna, yaitu
masyarakat yang memberi kesempatan kepada tiap-tiap individu untuk mengembangkan bakatnya, dan disumbangkan kembali kepada masyarakatnya.
Tujuan pendidikan
masyarakat adalah
untuk mengembalikan
keseimbangan yang rusak akibat penjajahan baik keseimbangan pribadi maupun dalam hidup bermasyarakat dan menanamkan sifat baru atau menebalkan sifat
yang menipis yang kita butuhkan untuk menyusun masyarakat yang baru Joesoef, 2004: 132-136. Sedangkan alasan-alasan mengapa masyarakat harus dibangun
karena masyarakat merupakan personlijkheid inwording artinya masyarakat merupakan kepribadian yang sedang menjalani pertumbuhan dan masyarakat
merupakan the idea society artinya masyarakat memberi kesempatan kepada