Pekerjaan Sosial Pendidikan Sosial

47 tanggung jawab organisasi baik pemerintah maupun bukan pemerintah, atau kedua-duanya. Pekerjaan sosial diadakan untuk kepentingan anggota masyarakat yang dianggap membutuhkan pertolongan tidak dapat dijalankan oleh perseorangan sendiri, melainkan oleh organisasi baik pemerintah, dari masyarakat atau kedua-duanya; 3. Pekerjaan sosial adalah aktivitas perhubungan, usaha agar supaya seorang, keluarga dan gerombolan yang menderita dapat menggunakan sumber- sumber yang ada dalam masyarakat yang perlu untuk mengatasi kebutuhannya Joesoef, 2004:162. Dari beberapa pendapat dan teori di atas, maka yang dimaksud dengan pekerjaan sosial dalam penelitian ini adalah kegiatan pendidikan sosial yang langsung ditujukan kepada masyarakat. Pekerjaan sosial memiliki program- program yang langsung bersentuhan dan merupakan kebutuhan masyarakat. Tujuan pekerjaan sosial adalah untuk menghasilkan atau memperoleh pendapatan baru agar masyarakat tersebut dapat melepaskan diri atau terhindar dari penderitaan hidup, terutama adanya permasalahan dalam bidang ekonomi.

2.2.5 Sistem Pendidikan Non Formal

Sistem pendidikan non formal adalah himpunan dari bagian atau komponen-komponen pendidikan non formal yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem pendidikan non formal adalah suatu himpunan dari bagian-bagian atau elemen pendidikan non formal yang saling berkaitan secara alamiah dengan budi daya 48 manusia sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan terpadu. Sistem juga diartikan sebagai suatu cara atau metode Hasan, 2005:107. Sistem pendidikan non formal juga diartikan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen pendidikan non formal sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil pendidikan non formal Idris, 1987:14. Sistem pendidikan non formal adalah keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan non formal Undang-Undang Republik Indonesia No 2 Tahun 1989, 1989:bab I Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan non formal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kesatuan unsur-unsur pendidikan non formal yang terdiri dari beberapa sumber daya yang saling berhubungan dan terpadu antara satu dengan yang lain bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan non formal yang diinginkan. Pendidikan non formal merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan non formal. Pendidikan non formal garis besarnya sama dengan pendidikan formal yaitu menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiganya dapat dilihat seperti pada gambar 2.2 sebagai berikut: