Latar Belakang Pendidikan Masyarakat Kawasan Kumuh di
91 Dalam bidang pendidikan, terjadi kesenjangan antar golongan penduduk
yang menempati kawasan elit dengan kawasan yang kurang beruntung. Ketidak berdayaan masyarakat dalam mengambil perannya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, lemahnya ekonomi masyarakat dalam mengikuti arus bidang pendidikan, serta terjadi gangguan pendidikan terutama terjadi pada anak-anak
usia sekolah, yang berakibat pengurangan biaya pendidikan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Efek yang ditimbulkan oleh permasalahan dalam bidang ekonomi, seperti pemulihan ekonomi yang tersendat setelah krisis, telah meningkatkan
pengangguran dan kemiskinan. Merosotnya kemampuan usaha-usaha ekonomi skala kecil dan menengah otomatis mengurangi pendapatan masyarakat.
Bersamaan dengan hal tersebut, timbul masalah pada sektor lainnya seperti pendidikan. Dengan berkurangnya pendapatan masyarakat akan berakibat
pada kemampuan orang tua mengalokasikan anggaran untuk membiayai pendidikan anaknya. Keadaan itu diperburuk dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat akan pentingnya arti sebuah sekolah bagi anaknya. Akumulasi masalah-masalah pendidikan tersebut membawa implikasi
pada masalah-masalah fisik kota yang kompleks, seperti banyaknya anak drop out, anak usia sekolah menjadi pemulung, dan bekerja pada sektor informal.
Hal ini mengakibatkan kurang berdayanya masyarakat pada kawasan kumuh untuk mengenyam pendidikan non formal, apalagi pendidikan formal.
Meskipun tersedia lembaga pendidikan non formal, ternyata masih rendah kemampuan masyarakat kawasan kumuh untuk mengaksesnya. Hal ini
92 dikarenakan belum ada sebuah sistem pendidikan non formal yang sesuai dengan
kondisi sosial masyarakat pada kawasan kumuh. Jumlah keluarga miskin menurut pendidikan tertinggi di Kecamatan
Kemayoran Jakarta Pusat dapat dilihat pada tabel III.6
TABEL III.6 JUMLAH KEPALA RUMAH TANGGA MISKIN
MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI DI KAWASAN KUMUH KEMAYORAN
No Pendidikan Tertinggi
Jumlah
1 Sekolah Dasar Tidak bersekolah
1.742 2
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 864
3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
114
Jumlah 2.720
Sumber: Data Pokok Pendidikan Jakarta Pusat, 2007