Karakteristik Pendidikan Non Formal

41 d. Pendidikan non formal sangat instrumental artinya pendidikan yang bersangkutan bersifat luwes, mudah dan murah serta dapat menghasilkan waktu yang relatif singkat Joesoef: 2004:103.

2.2.2.4 Syarat-syarat Pendidikan Non Formal

Syarat-syarat pendidikan non formal dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Jelas tujuannya, bahwa pendidikan non formal harus mempunyai tujuan yang jelas, karena hal ini merupakan sesuatu yang dirasakan manfaatnya oleh peserta. b. Ditinjau dari segi masyarakat, program pendidikan non formal harus menarik appealing baik hasil yang akan dicapai maupun cara-cara pelaksanannya. Appealing sangat diperlukan karena pendidikan non formal harus memperoleh dukungan dari masyarakat serta partisipasi aktif masyarakat. c. Adanya integrasi pendidikan non formal dengan program-program pembangunan dalam masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa suatu program pendidikan tidak akan berhasil kalau tidak berkaitan dengan kegiatan pembangunan di daerah yang bersangkutan Joesoef: 2004:107.

2.2.3 Pendidikan Non Formal Terorganisir

Pendidikan non formal yang terorganisir merupakan suatu pendidikan di luar pendidikan formal yang dilakukan secara sistematis, berstruktur, dan berada dalam sebuah wadah lembaga pendidikan non formal tertentu Sujana, 42 1992:32. Dalam hal lain disampaikan bahwa pendidikan non formal yang terorganisir adalah setiap kegiatan pendidikan selain pendidikan formal atau pendidikan diluar sistem persekolahan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berada dalam sebuah lembaga atau organisasi tertentu yang bertujuan untuk melayani kebutuhan belajar khusus para peserta didik Tasmian, 1994:44 Dari definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pendidikan non formal yang terorganisir adalah sebuah kegiatan sistem pendidikan non formal yang dilakukan oleh masyarakat atau pemerintah yang prosesnya berada dalam sebuah lembaga atau organisasi tertentu yang menjadikan wadah kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya pendidikan non formal yang terorganisir akan mengacu pada sebuah rencana program tertentu dari sebuah lembaga pendidikan non formal yang merupakan wadah dari pendidikan non formal tersebut. Adanya aturan yang tidak mengikat namun sistematis yang menjadikan pendidikan non formal yang terorganisir akan berjalan sesuai dengan panduan-panduan yang telah disusun terdahulu. Pendidikan non formal yang terorganisir, biasanya dilaksakan pada suatu tempat tertentu dengan program dan waktu pelaksanaan tertentu dan lebih teratur dibanding dengan pendidikan non formal yang tidak terorganisir. Yang dimaksud dengan pendidikan non formal yang terorganisir dalam penelitian ini adalah, lembaga pendidikan non formal dimana dalam pelaksanaannya berada dalam sebuah wadah yang disebut dengan Pusat Kegiatan Masyarakat PKBM dan lembaga-lembaga kursus keterampilan lainnya, yang