Bagian Bab Pembahasan dan Hasil Penelitian

B. Bagian Bab Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bagian pembahasan merupakan bagian penting yang selalu dicermati oleh pembaca atau penilai. Di bagian inilah dapat diketahui gagasan penulis memecahkan masalah yang dikemukakan pada bagian latar belakang masalah. Bagian pembahasan adalah hasil analisis penelitian dari data-data yang telah diperoleh dan dibahas secara terperinci dan sistematis. Isi pembahasan tidak boleh menyimpang, dan harus didasari dengan teori-teori yang telah dikutip. Semakin banyak dan runtut pembahasan, pembaca atau penilai langsung terkesan bahwa karya ini baik dan dapat diterima sebagai tulisan karya ilmiah.

Bab ini berisi uraian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebelumnya, yang diajukan dalam penelitian, yaitu menyatakan kembali variabel-variabel penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian, menghitung hasil pengujian hipotesis (kalau ada), dan menguraikan hasil penelitian Bab ini berisi uraian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebelumnya, yang diajukan dalam penelitian, yaitu menyatakan kembali variabel-variabel penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian, menghitung hasil pengujian hipotesis (kalau ada), dan menguraikan hasil penelitian

Struktur pembahasan atau komposisi pembahasan pada bagian ini (biasanya diberi nama bab empat) biasanya struktur subbabnya bervarisi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh jenis penelitian dan keadaan variabel penelitian. Misalnya, dalam penelitian jenis kuantitatif yang meguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian besar pertama berisi uraian tentang karakteristik masing- masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis. Hal ini tentu berbeda dengan cara pembahasan dan penyajian pada jenis dan metode penelitian kualitatif.

Rancangan dan sisematika yang menjadi pokok bahasan pada bab pembahasan dan hasil penelitian dapat dikategorikan berdasarkan sifat, metode, dan jenis penelitian yang digunakan oleh masing-masing penelitian. Di bawah ini disajikan beberapa pokok bahasan yang dianggap sangat relevan dan sesuai dengan karakter penelitian. Hal ini dapat diuraikan dalam rancangan sistematika pembahasan penelitian.

Pokok-pokok uraian pada bab pembahasan dan Jenis penelitian hasil penelitian

Kualitatif Kuantitatif Deskripsi

yaitu kualitatif - menggambarkan secara detail lokasi penelitian yang terkait dengan judul, topik, dan tema penelitian. Penyajian

lokasi

penelitian,

yaitu kualitatif kuantitatif menggambarkan perlakuan data dalam tabel- tabel dan kalimat serta pernyataan sesuai dengan metode analisis yang digunakan. Interpretasi data, yaitu mengungkapkan tentang kualitatif

- penafsiran-penafsiran yang berdasarkan pada hasil penyajian dan analisis data berdasarkan teori yang relevan dengan penelitian. Pengujian hipotesis, yaitu uraian jawaban -

kuantitatf terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian yang diolah menggunakan rumus statistik yang relevan dengan objek kajian penelitian. Pembahasan hasil penelitian, yaitu uraian atau kualitatif

kuantitatif kuantitatif

sifatnya memberikan

pemaknaan terhadap

pernyataan

hasil

penelitian, baik berupa kata, kalimat, angka, gambar maupun artepak atau dokumen.

1. Deskripsi Data

Kata “deskripsi data” bukan bentuk judul subbab karena pada bagian ini diuraikan masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam

deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik berupa histogram, nilai rerata, simpangan buku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian.

Materi yang disajikan dalam bab empat dari karya ilmiah (skripsi, tesis, atau disertasi) adalah temuan-temuan yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat, tetapi bermakna. Rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila diperlukan).

Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif, tetapi masih diperlukan penjelasan tentang hal tersebut. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) penelitian.

2. Pengujian Hipotesis

Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.

3. Hasil Penelitian

Hasil penelitian memuat seluruh masalah yang diangkat dalam penelitian. Hasil penelitian disusun secara sistematis dengan jelas dan tuntas. Judul-judul yang digunakan untuk menyajikan hasil penelitian hendaknya berkaitan erat dengan topik penelitian. Namun, tidak perlu mengulang kata yang ada pada judul penelitian.

Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk angka-angka, tabel, dan grafik. Peneliti menjelaskan hasil penelitian tersebut melalui penafsiran sehingga angka-angka, tabel-tabel, atau grafik-grafik itu memiliki makna. Namun, penjelasan selalu dibatasi pada hal-hal yang Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk angka-angka, tabel, dan grafik. Peneliti menjelaskan hasil penelitian tersebut melalui penafsiran sehingga angka-angka, tabel-tabel, atau grafik-grafik itu memiliki makna. Namun, penjelasan selalu dibatasi pada hal-hal yang

Hasil penelitian kuantitatif dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu deskripsi data dan pengujian hipotesis. Deskripsi data memuat gambaran kondisi masing-masing variabel yang diteliti. Analisis data kuantitatif yang digunakan adalah statistik deskriptif. Gambaran data atau deskripsi data masing-masing variabel, misalnya mean, modus, median, simpangan baku, dan lain-lain. Temuan-temuan penting dari hasil analisis variabel dijelaskan secara singkat dan bermakna. Apabila rumus-rumus ataupun perhitungan yang digunakan perlu disertakan maka cukup diletakkan dalam bagian lampiran karya ilmiah.

Pengujian hipotesis memuat penjelasan tentang pengujian dengan sementara yang telah dikemukan sebelumnya. Analisis data kuantitatif yang digunakan adalah statistik inferensial. Hipotesis penelitian disajikan di bab ini dengan disertai hasil pengujiannya. Hasil pengujian dijelaskan secara singkat berdasarkan angka hasil perhitungan statistik.

Hasil penelitian kualitatif berisi sajian data dan temuan penelitian. Data diperoleh dari hasil pengamatan, perekaman suara, dan/atau deskripsi informasi selama di lapangan. Deskripsi hasil penelitian dapat dilakukan dengan cara mendialogkan antara teori yang sedang dikembangkan dan data yang diperoleh di lapangan sehingga menghasilkan temuan penelitian. Temuan penelitian dapat berbentuk pola, kategori, dimensi, kecenderungan, dan motif data.

4. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian kualitatif menggambarkan gagasan peneliti. Gagasan peneliti dibangun dengan cara mengaitkan latar penelitian, temuan penelitian, dan teori-teori atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti menjelaskan keterkaitan pola-pola, kategori- kategori, domain-domain, posisi temuan sebelumnya, serta penafsiran temuan yang diperoleh dari lapangan. Hasil penelitian kualitatif dapat berupa rangkaian komponen yang terbagi menjadi beberapa bagian. Komponen tersebut dapat dipahami secara terpisah, jika hal tersebut dirangkai secara menyeluruh. Oleh karena itu, temuan dan pembahasan dalam penelitian kualitatif selalu disatupadukan agar tidak merusak organisasi temuan yang diperoleh.

Pembahasan atas temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam bab empat memunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian, tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan penelitian, (3) menginterpretasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang Pembahasan atas temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam bab empat memunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian, tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan penelitian, (3) menginterpretasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang

Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.

Penginterpretasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilaksanakan temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. Hal ini tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di dalam bab dua.

Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil penelitian orang lain. Namun, sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang mendukung penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini, tetapi juga pembahasan justru akan menjadi lebih menarik, jika di dalamnya dicantumkan temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoretis ataupun metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat.

Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting jika hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak. Pertama, faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi variabel lain sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak sahih atau kurang reliabel. Dalam

lebih lanjut letak ketidaksempuranaan instrumen yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan yang ada akan menjadi salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan menjelaskan perihal modifikasi teori atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud menelaah teori. Jika, teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori baru.