Teori Respon TINJAUAN PUSTAKA

Simamora 2007, mengemukakan bauran promosi Promotional Mix adalah istilah yang dipakai untuk mengacu pada pilihan alat promosional yang digunakan dalam rangka memasarkan sebuah produk dan jasa. Bauran promosional terdiri atas empat elemen utama : periklanan, promosi, penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat. Setelah mengetahui pengertian dan definisi dari pemasaran, promosi dan bauran promosi, serta bentuk-bentuk promosi dan jenis-jenis yang sering dipakai, maka dapat dikatakan, bahwa memasarkan khususnya mempromosikan suatu produk bukan hanya sekedar menginformasikan kepada calon pelanggan mengenai suatu produk, tetapi lebih dari pada itu berusaha membuat calon pembeli sadar akan apa yang ditawarkan. Peningkatan jumlah hunian kamar yaitu jumlah individu atau kelompok yang telah menggunakan kamar hotel sesuai dengan kebutuhan yang diukur dari jumlah orang yang menginap.

II.5 Teori Respon

Respon biasanya memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Dalam banyak hal respon terhadap merek atau nama produk tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak.Respon positif terhadap merek atau nama dari produk tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap produk itu.dan sebaliknya respon negatif akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Pengertian respon seperti yang dikemukakan Swastha dan Handoko 1997: Respon adalah predisposisi keadaan mudah terpengaruh untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Sedangkan menurut Engel et all 1994 mendefinisikan respon sebagai berikut: Respon adalah sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang-orang bertindak dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Dari kedua definisi di atas menunjukkan bahwa respon itu timbul bila ada rangsangan yang kemudian direspon sehingga timbul untuk berperilaku. Respon hanya akan ada bila ditampakkan Universitas Sumatera Utara dalam bentuk perilaku lisan dan perilaku perbuatan, lalu timbul proses evaluasi yang menentukan apakah menerima atau menolak terhadap obyek atau produk yang dihadapi. Simamora 2003 menambahkan bahwa melalui sudut pandang perusahaan ada dua arah respon yaitu positif dan negatif. Respon positif terjadi kalau respon mengarah pada perilaku yang diinginkan perusahaan, yakni perhatian, berminat, ingin, dan bertindak. Sedangkan respon negatif dimana konsumen menjadi bingung, tidak berminat, tidak ingin, dan tidak bertindak. Menurut Simamora 2002 menyatakan bahwa : ” Tingkatan respons dalam suatu Model Komunikasi adalah sebagai berikut : 1. Exposure Tahap memberikan suatu rangsangan pada tahap awal dalam proses informasi sehingga konsumen digerakkan aktif oleh rangsangan tersebut. 2. Reception Tingkat sejauhmana stimulus mempengaruhi pengetahuan danatau sikap orang bersangkutan.Dalam tahap penerimaan ini, informasi yang masuk ke konsumen membantu dalam proses penentuan kepercayaan konsumen. 3. Cognitive Response Tahap kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek dam semakin positif setiap kepercayaan tersebut, maka akan semakin mendukung keseluruhan komponen kognitif yang pada akhirnya akan mendukung keseluruhan dari sikap itu. 4. Attitude Total dari pengaruh atau perasaan unutk menerima atau menolak sebuah rangsangan . Sikap dapat menjadi fasilitator jika konsumen memiliki perasaan yang mendukung ke arah produk , tetapi mungkin berfungsi sebagai penghalang ketika konsumen bersikap negatif. 5. Intention Tahap pembentukan pola pikir yang lebih mendalam terhadap suatu rangsangan lebih besar yang telah diteriam dalam proses sebelumnya, sehingga menghasilkan maksud beli yang lebih besar.”

II.6 Teori Tentang Pengambilan Keputusan