bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui
makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
5. Faktor Gizi
Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena itu, pengobatan dengan makanan yang baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi dan
balita yang gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. Faktor gizi dilihat berdasarkan status gizi yaitu baik = 100-90, kurang =
90-70, buruk = 70 dengan BB per TB.
6. Faktor Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor-faktor penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang
rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan.
7. Faktor Makananminuman yang dikonsumsi
Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak dimasak dapat juga terjadi sewaktu mandi dan berkumur. Kontak kuman pada kotoran dapat
langsung ditularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut dipakai untuk memegang makanan. Kontaminasi alat-alat makan dan dapur. Bakteri yang
terdapat pada saluran pencernaan:
•
Bakteri : Etamuba coli, salmonella, sigella.
•
Virus : Enterovirus, rota virus.
•
Parasit : Cacing Ascaris, Trichuris Jamur Candida albikan.
8. Faktor terhadap Laktosa Susu kaleng
Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan. Pada bayi yang tidak diberi ASI resiko untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi ASI penuh
dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. Menggunakan botol susu,
penggunaan botol ini memudahkan pencemaran oleh kuman sehingga menyebabkan diare. Dalam ASI mangandung antibodi yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman
penyebab diare seperti Sigella dan V. Cholerae.
C. Cara Penularan Diare
Penularan diare disebut dengan istilah 4F yaitu :
Finger jari, kebiasaan anak yang suka memasukkan jari ke dalam mulut, pemakaian botol susu yang tidak bersih.
Food makanan, menggunakan sumber air dan makanan yang tercemar.
Feces feses, tinja, buang air besar disembarang tempat.
Fly serangga, pencemaran makanan oleh serangga atau oleh tangan.
D. Gejala Klinis Diare
Karena terjadinya mencret dan muntah yang terus menerus, pada awalnya anak akan merasa haus karena telah terjadi dehidrasi kekurangan cairan tubuh ringan. Bila tidak
ditolong, dehidrasi bertambah berat dan timbullah gejala-gejala: anak tampak cengeng, gelisah, dan bisa tidak sadarkan diri pada dehidrasi berat. Mata tampak cekung, ubun-ubun cekung
pada bayi, bibir dan lidah kering, tidak tampak air mata walaupun menangis, turgor berkurang yaitu bila kulit perut dicubit tetap berkerut, nadi melemah sampai tidak teraba, tangan dan kaki
teraba dingin, dan kencing berkurang. Pada keadaan dehidrasi berat nafas tampak sesak karena tubuh kekurangan zat basa menderita asidosis. Bila terjadi kekurangan elektrolit dapat terjadi
kejang.
E. Penanganan Diare di rumah
Bila anak menderita diare dan belum menderita dehidrasi, segera berikan minum sebanyak 10 ml per kilogram berat badan setiap kali mencret agar cairan tubuh yang hilang bersama tinja
dapat diganti untuk mencegah terjadinya dehidrasi, sehingga mencegah terjadinya kematian. Sebaiknya diberikan cairan oralit yang telah tersedia di pasaran saat ini seperti oralit 200 ml,
oralit I liter, Oralit-200 dan Pharolit-200 dan juga larutan oralit siap minum seperti Pedialyte
dan Renalyte. Bila tidak tersedia, dapat pula digunakan larutan yang dapat dibuat di rumah seperti larutan garam-gula atau larutan garam-tajin lihat Tabel 1.
Tabel 1. Cara membuat larutan garam-gula dan larutan garam-tajin Larutan Garam-Gula
Larutan Garam-Tajin
Bahan terdiri dari 1 sendok teh gula pasir, seperempat sendok teh garam dapur dan 1
gelas 200 ml air matang. Setelah diaduk rata pada sebuah gelas
diperoleh larutan garam-gula yang siap digunakan.
Bahan terdiri dari 6 enam sendok makan munjung 100 gram tepung beras, 1 satu
sendok teh 5 gram garam dapur, 2 dua liter air. Setelah dimasak hingga mendidih
akan diperoleh larutan garam-tajin yang siap digunakan.
Bila telah terjadi dehidrasi, minumkanlah oralit 50-100 ml tergantung berat ringannya dehidrasi per kilogram berat badan dalam 3 jam untuk mengobati dehidrasi dan bila masih
mencret oralit terus diberikan seperti di atas, yaitu 10 ml per kilogram berat badan setiap mencret.
F. Pencegahan Diare
BAB di kakus, tidak di kali, pantai, sawah atau sembarang tempat.
Cuci tangan sebelum makan, dan sesudah buang air besar.
Minum air dan makanan yang sudah dimasak.
Selalu menjaga agar makanan tetap dalam keadaan bersih.
Pemberian ASI eksklusif. Susui anak anda selama mungkin, di samping makanan
lainnya sesuai umur.
Bayi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada bayi yang disusui ibunya. Tetaplah anak disusui walaupun anak menderita diare.
G. Referensi