ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah
Mubarak, 2005: a.
Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit b.
Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit c.
Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit d.
Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat e.
Lakukan olahraga secara rutin f.
Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki lingkungan komunitas
g. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
4. PelaksanaanImplementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus bekerjasama dengan
angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat Mubarak, 2005. Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan yang bersifat Efendi, 2009, yaitu: a.
Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit b.
Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
d. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas
5. PenilaianEvaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya Mubarak, 2005. Adapun tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
b. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata
c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit
B. Analisis Lingkungan Binaan 1. Pengkajian
a. Deskripsi Kelurahan Gedung Johor
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor terbagi dalam lima belas lingkungan. Pada praktek lapangan Keperawatan Komunitas Program Pendidikan Profesi Ners ini, kelompok
II ditempatkan di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor yang memiliki 450 KK Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 2010 jiwa.
b. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan pertemuan pertama dengan stafpetugas KelurahanKepala Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor. Melalui pertemuan ini
diperoleh profil demografi Kelurahan Gedung Johor. Berdasarkan karakteristik sosial masyarakat yang ada, terdapat perkumpulan masyarakat seperti: perwiridan dan STM Serikat Tolong
Menolong berjalan dengan baik. Dalam rangka mengenal dan membina hubungan saling percaya antara mahasiswa F.Kep
USU dengan warga di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor, kelompok melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat dan tokoh agama daerah setempat.
c. Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian dilakukan penyusunan angket kuesioner yang akan diisi oleh masyarakat. Penyusunan angket dilakukan melalui supervisi dan koordinasi dengan pembimbing
Keperawatan Komunitas. Melalui angket tersebut diharapkan akan diperoleh informasi tentang masalah masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Setelah angket direvisi kemudian dilakukan penyebaran 101 buah angket secara langsung kepada masyarakat yang menjadi sampel untuk mewakili keseluruhan masyarakat
Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor. Penyebaran angket berlangsung mulai tanggal 11