diketahui bahwa pengetahuan kader terkait Diare, Kadarzi dan Keluarga berencana sudah lebih baik. Hanya saja kader kurang rutin melakukan penyuluhan kepada
masyarakat terkait topic tersebut. Sehingga masih terdapat anak-anak dengan diare, keluarga yang kurang Kadarzi dan pasangan-pasangan yang tidak mau ber-KB meski
sudah memiliki anal lebih dari dua. Menurut kader hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu yang dimiliki oleh kader untuk melakukan penyuluhan atau
konseling terkait kesehatan masyarakat setempat..
B. Saran
1. Institusi Pendidikan Kegiatan PBLK ini sangat menarik untuk tetap dilanjutkan. Akan tetapi perlu kerja keras
institusi untuk memperbaiki pengaturan proses belajar PBLK dimulai dari pengaturan jadwal, pengaturan format penulisan, pengaturan kompetensi yang harus dicapai hingga pengaturan
koordinasi dan komunikasi antara sesama staf pengajar dalam pencapaian satu kesepakatan panduan yang tetap dan tujuan akhir kegiatan PBLK.
2. Lahan Praktik Hasil akhir selama proses PBLK sangat bermanfaat dalam pemberian asuhan keperawatan
komuntas pada klien dalam hal ini kader lingkungan IV gedung Johor. Dan kader mampu memahami keberadaanya sebagai promoter kesehatan masyarakat lingkungan tersebut. Sehingga
kader akan terus berusaha meningkatkan pengetahuannya terkait masalah-maslah kesehatan yang sering muncul pada lingkungan IV.
3. Praktikan Berikutnya
Dari hasil praktek yang dilakukan oleh mahasiswa ternyata masalah yg ditemukan adalah kader belum mampu menjalankan perannya sebagai promotor kesehatan masyarakat lingkungan
IV dengan maksimal. Untuk itu, diharapkan praktikan selanjutnya mampu memberi motivasi kepada kader agar menjalankan fungsi-fungsi kader sebagaimana mestinya. Seperti memberikan
penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang memiliki masalah kesehatan seperti konseling KB, Kadarzi, dan masalah – masalah lainnya yang dianggap sering muncul pada masyarakat
Lingkungan IV kelurahan Gedung Johor kecamatan Medan johor dan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan R.I. 2005. Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Depertemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional dibuka pada tanggal 23 Juni 2012 di website : www.depkes.go.id.
Effendy 1998. Rumah Sakit dan Puskemas.
Dibuka di Website;
http:semangateli.blogspot.com200806rumah-sakit-dan-puskesmas.html
. Dibuka Tanggal: 17 Juni 2012
Effendy, Nasrul. 1995. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Firmanda, Dody. 2009. Visi Misi Renstra Depkes RI 2010-2014. Dibuka di Website:
http:www.scribd.comdoc23919290Summary-Visi-Misi-Renstra-Depkes-RI-2010-2014
. Dibuka tanggal: 17 Juni 2012
Indarwati, Retno. 2008. Puskesmas. Dibuka di Website:
http:ners.unair.ac.idmaterikuliahPUSKESMAS.pdf
. Dibuka Tanggal: 17 Juni 2012 Mubarak, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
medika. Muninjaya, A.A Gede. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC
Notoadmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta Ridio, Ilham Akhsanul. 2008. Model Puskesmas Era Desentralisasi. Dibuka Di Website:
http:www.kebijakankesehatan.co.cc200809model-puskesmas-era-desentralisasi.html
. Dibuka Tanggal: 15 Juni 2012
Rifa’i A. 2005. Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Pengobatan di Puskesmas Binjai Kota Tahun 2004 Tesis. S-2. SKM. USU. Dibuka di Website:
http:repository.usu.ac.idbitstream1234567896785106003955.pdf . Dibuka Tanggal: 17 Juni
2012
Soegianto, Benny. 2008. Kebijakan Dasar puskesmas.Dibuka di Website:
http:arali2008.files.wordpress.com200808program-puskesmas.pdf
. Dibuka Tanggal: 18 Juni 2012
Sudayasa, Puti. 2010. Empat Macam Sistem Rujukan Upaya Kesehatan. Dibuka di Website:
http:www.puskel.com4-macam-sistem-rujukan-upaya-kesehatan
. Dibuka Tanggal: 20 Juni 2012
Sumijatun, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta:EGC.
Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: Sagung Seto. Departemen Kesehatan RI. 1999 Partisifasi Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan. Jakarta :
Depkes RI, Direktorat Bina Peran Serta masyarakat. Departemen Kesehatan RI. 1997. Pendekatan Kemasyarakatan. Jakarta : Depkes RI, Direktoran
Bina Peran Serta Masyarakat. Departemen Kesehatan RI. 1997.
Buku Paket Pelatihan Kader Kesehatan. Jakarta : Depkes RI, Pusat Promosi Kesehatan Dewey, John. 1997. Pengalaman Dan Pendidikan John de Santo. Yogyakarta : Kepel Press
bekerjasama dengan Yayasan Adi Karya IKAPI dan Ford Foundation Lulu Anita. 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Peran Dan Fungsinya
Dalam Bidang Kesehatan Terhadap Peran Serta Masyarakat Dalam Kegiatan Posyandu.Online,
http:one.indoskripsi.com, diakses 27 Juni 2012
LAMPIRAN
JAWABAN KUESIONER TES PENGETAHUAN KADER TENTANG DIARE No.
Pernyataan Benar
Salah
1. Diare adalah suatu keadaan dimana
seseorang berak encer biasanya 4x atau lebih falam sehari kadang-kadang
disertai mual muntah, badan panas lemah lesu, tidak selera makan dan
keluar darah dari kotoran v
-
2. Diare merupakan penyakit yang
ditimbulkan akibat lingkungan seperti sarana air bersih yang tidak terpenuhi
dan pembuangan tinja sembarangan v
-
3. Diare tidak menyebabkan gizi kurang
V 4.
Kontak kuman diare dapat ditularkan melalui tangan yang langsung
memegang makanan lalu dimasukkan ke mulut
v -
5. Bayi yang tidak diberi ASI beresiko
menderita diare lebih besar v
- 6.
Cara penularan diare dikenal dengan istilah Finger Jari, Food makanan,
Feces tinja, Fly serangga v
-
7. Haus, cengeng, gelisah, mata cekung,
kencing berkurang bukan merupakan gejala akibat diare
- v
8. Larutan garam-gula, larutan garam-
tajin, banyak minum merupakan penanganan diare dirumah.
v -
9. Pencegahan diare dapat dilakukan
dengan menjaga makanan dan lingkungan tetap bersih.
v -
KUESIONER PRE-POST TES PENGETAHUAN KADER TENTANG DIARE Petujuk Pengisian Kuesioner:
Isilah kuesioner dengan mencontreng √ pada jawaban yang anda anggap pilihan yang benar.
No. Pernyataan
Benar Salah
1. Diare adalah suatu keadaan dimana
seseorang berak encer biasanya 4x atau lebih falam sehari kadang-kadang
disertai mual muntah, badan panas lemah lesu, tidak selera makan dan
keluar darah dari kotoran
2. Diare merupakan penyakit yang
ditimbulkan akibat lingkungan seperti sarana air bersih yang tidak terpenuhi
dan pembuangan tinja sembarangan
3. Diare tidak menyebabkan gizi kurang
4. Kontak kuman diare dapat ditularkan
melalui tangan yang langsung memegang makanan lalu dimasukkan
ke mulut
5. Bayi yang tidak diberi ASI beresiko
menderita diare lebih besar 6.
Cara penularan diare dikenal dengan istilah Finger Jari, Food makanan,
Feces tinja, Fly serangga
7. Haus, cengeng, gelisah, mata cekung,
kencing berkurang bukan merupakan gejala akibat diare
8. Larutan garam-gula, larutan garam-
tajin, banyak minum merupakan
penanganan diare dirumah. 9.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan menjaga makanan dan
lingkungan tetap bersih.
JAWABAN KUESIONER TES PENGETAHUAN KADER TENTANG KADARZI No.
Pernyataan Benar
Salah
1. KADARZI adalah keluarga yang
berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi
anggota keluarganya v
-
2. Menimbang balita ke posyandu secara
berkala merupakan tujuan pembinaan KADARZI
v -
3. Menghasilkan makanan melaui
pekarangan bukan merupakan tujuan pembinaan KADARZI
- v
4. Sasaran pembinaan KADARZI adalah
semua keluarga di wilayah kerja puskesmas
v -
5. Konseling KADARZI bukan program
KADARZI. -
v
6. Keluarga harus selalu memantau
kesehatan dan pertumbuhan anggotanya, khususnya balita dan bumil
merupakan
salah satu perilaku KADARZI.
v -
7. Menu seimbang adalah menu yang
mengandung semua golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan
memperlihatkan keseimbangan unsure- unsur gizi
v -
8. Salah satu usaha perbaikan gizi
keluarga adalah penimbangan bulanan anak balita dengan menggunakan KMS
v -
KUESIONER PRE-POST TES PENGETAHUAN KADER TENTANG KADARZI Petujuk Pengisian Kuesioner:
Isilah kuesioner dengan mencontreng √ pada jawaban yang anda anggap pilihan yang benar.
No. Pernyataan
Benar Salah
1. KADARZI adalah keluarga yang
berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi
anggota keluarganya
2. Menimbang balita ke posyandu secara
berkala merupakan tujuan pembinaan KADARZI
3. Menghasilkan makanan melaui
pekarangan bukan merupakan tujuan pembinaan KADARZI
4. Sasaran pembinaan KADARZI adalah
semua keluarga di wilayah kerja puskesmas
5. Konseling KADARZI bukan program
KADARZI.
6. Keluarga harus selalu memantau
kesehatan dan pertumbuhan anggotanya, khususnya balita dan bumil
merupakan salah satu perilaku KADARZI.
7. Menu seimbang adalah menu yang
mengandung semua golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan
memperlihatkan keseimbangan unsure- unsur gizi
8. Salah satu usaha perbaikan gizi
keluarga adalah penimbangan bulanan anak balita dengan menggunakan KMS
JAWABAN KUESIONER TES PENGETAHUAN KADER TENTANG KB No.
Pernyataan Benar
Salah
1. Keluarga berencana adalah suatu usaha
untuk mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran anak dengan memakai alat
kontrasepsi v
-
2. Keluarga berencana bertujuan untuk
membentuk keluarga besar sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu
keluarga agar bahagia dan sejahtera -
v
3. Alat kontrasepsi yaitu alat yang
digunakan untuk menghindari kehamilan dan bersifat permanen
- v
4. Senggama terputus merupakan alat
kontrasepsi alamiah v
- 5.
System kalender dilakukan dengan perhitungan : siklus haid terpendek
dikurangi 11 dan siklus haid terpanjang dikurangi 18
- v
6. Pil KB harus diminum setiap hari pada
waktu yang sama v
- 7.
Mual, nyeri pada payudara, perut kembung, sakit kepala, rambut rontok,
tumbuh jerawat,sedikit perdarahan merupakan kekurangan menggunakan
pil KB v
-
8. Suntik merupakan alat kontrasepsi non
alamiah v
- 9.
Kontrasepsi permanen dilakukan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya
menetap v
-
KUESIONER PRE-POST TES PENGETAHUAN KADER TENTANG KB Petujuk Pengisian Kuesioner:
Isilah kuesioner dengan mencontreng √ pada jawaban yang anda anggap pilihan yang benar.
No. Pernyataan
Benar Salah
1. Keluarga berencana adalah suatu usaha
untuk mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran anak dengan memakai alat
kontrasepsi
2. Keluarga berencana bertujuan untuk
membentuk keluarga besar sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu
keluarga agar bahagia dan sejahtera
3. Alat kontrasepsi yaitu alat yang
digunakan untuk menghindari kehamilan dan bersifat permanen
4. Senggama terputus merupakan alat
kontrasepsi alamiah 5.
System kalender dilakukan dengan perhitungan : siklus haid terpendek
dikurangi 11 dan siklus haid terpanjang dikurangi 18
6. Pil KB harus diminum setiap hari pada
waktu yang sama 7.
Mual, nyeri pada payudara, perut kembung, sakit kepala, rambut rontok,
tumbuh jerawat,sedikit perdarahan merupakan kekurangan menggunakan
pil KB
8. Suntik merupakan alat kontrasepsi non
alamiah 9.
Kontrasepsi permanen dilakukan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya
menetap
JAWABAN KUESIONER TES PENGETAHUAN KADER TENTANG V-Hygiene
.
No. Pernyataan
Benar Salah
1. V -Hygiene adalah menjaga kebersihan
daerah kewanitaan secara teratur dari bekas keringat dan bakteri yang ada
disekitar vagina. v
-
2. V-hygiene tidak terlalu penting untuk
dilakukan. -
v 3.
Memotong bulu kelamin didaerah kewanitaan tidak perllu dilakukan
dengan rutin. -
v
4. Wanita perlu membersihkan alat
reproduksi nya v
- 5.
Menggunakan celana dalam yang bersih merupakan salah satu cara V-hygiene.
v -
6. Wanita perlu Mengganti pembalut saat
menstruasi dengan tepat v
- 7.
Wanita mudah terjangkit bakteri selama menstruasi.
v -
8. Wanita tidak tidak perlu Mencuci
tangan terlebih dahulu saat membuka dan memasang pembalut.
- v
9. Pembalut yang bagus adalah yang
mengandung pewangi. -
v 10.
Keputihan,gatal-gatal, iritasi, kanker serviks merupakan akibat dari tidak
melakukan V-Hygiene v
-
KUESIONER PRE AND POST TEST PENGETAHUAN KADER TENTANG V-Hygiene Petujuk Pengisian Kuesioner:
Isilah kuesioner dengan mencontreng √ pada jawaban yang anda anggap pilihan yang benar.
No. Pernyataan
Benar Salah
1. V -Hygiene adalah menjaga kebersihan
daerah kewanitaan secara teratur dari bekas keringat dan bakteri yang ada
disekitar vagina.
2. V-hygiene tidak terlalu penting untuk
dilakukan. 3.
Memotong bulu kelamin didaerah kewanitaan tidak perllu dilakukan
dengan rutin.
4. Wanita perlu membersihkan alat
reproduksi nya 5.
Menggunakan celana dalam yang bersih merupakan salah satu cara V-hygiene.
6. Wanita perlu Mengganti pembalut saat
menstruasi dengan tepat
7. Wanita mudah terjangkit bakteri selama
menstruasi. 8.
Wanita tidak tidak perlu Mencuci tangan terlebih dahulu saat membuka
dan memasang pembalut.
9. Pembalut yang bagus adalah yang
mengandung pewangi. 10.
Keputihan,gatal-gatal, iritasi, kanker serviks merupakan akibat dari tidak
melakukan V-Hygiene
JAWABAN KUESIONER TES PENGETAHUAN KADER TENTANG SADARI No.
Pernyataan Benar
Salah
1. Sadari adalah pemeriksaan payudara
yang dilakukan dengan sendiri v
- 2.
Tujuan pemeriksaan sadari adalah untuk pengobatan pada penyakit kanker
payudara -
v
3. Pada saat pemerikasaan payudara kita
akan merasakan adanya benjolan yang tidak normal biasanya
v -
4. Pemeriksaan sadari dilakukan setiap
hari -
v 5.
Wanita dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga harus melakukan
pemeriksaan dokter setiap tahun. v
-
6. Wanita hamil perlu melakukan
pemeriksaan sadari v
- 7.
Wanita yang berusia diatas 40 tahun beresiko mendapat kanker payudara
v -
8. Sebelum melakukan pemeriksaan sadari
tidak perlu mencuci tangan terlebih dahulu
- v
9. Saat pemeriksaan sadari kita berdiri
didepan kaca v
- 10.
Waktu yang baik untuk pemeriksaan sadari saat payudara terasa nyeri sakit
- v
KUESIONER PRE-POST TES PENGETAHUAN KADER TENTANG SADARI Petujuk Pengisian Kuesioner:
Isilah kuesioner dengan mencontreng √ pada jawaban yang anda anggap pilihan yang benar.
No. Pernyataan
Benar Salah
1. Sadari adalah pemeriksaan payudara
yang dilakukan dengan sendiri 2.
Tujuan pemeriksaan sadari adalah untuk pengobatan pada penyakit kanker
payudara
3. Pada saat pemerikasaan payudara kita
akan merasakan adanya benjolan yang tidak normal biasanya
4. Pemeriksaan sadari dilakukan setiap
hari 5.
Wanita dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga harus melakukan
pemeriksaan dokter setiap tahun.
6. Wanita hamil perlu melakukan
pemeriksaan sadari 7.
Wanita yang berusia diatas 40 tahun beresiko mendapat kanker payudara
8. Sebelum melakukan pemeriksaan sadari
tidak perlu mencuci tangan terlebih dahulu
9. Saat pemeriksaan sadari kita berdiri
didepan kaca 10.
Waktu yang baik untuk pemeriksaan sadari saat payudara terasa nyeri sakit
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE
I. Latar Belakang
Diare adalah Suatu keadaan dimana seseorang berak encer biasanya 4 x atau lebih dalam sehari disertai muntah, badan lesu dan lemah, panas tidakada nafsu makan, darah dan
lendir dalam kotoran. Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka
kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia rata-rata akan mengalami diare 2-3 kali per tahun.
Meskipun dari data yang didapat angka kejadian diare bukanlah merupakan angka terbesar dari 10 penyakit terbesar namun dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari sanitasi
lingkungan mempengaruhi tingkat kesakitan dapat beresiko bertambah tinggi, apabila kekurang sadaran SDM terhadap lingkungan sekitar. Tindakan yang dapat menekan angka
kejadian dapat dilakukan disekitar kita sendiri dengan memperhatikan sanitasi terhadap lingkungan higiene.
Penyakit diare merupakan penyebab no 2 angka kesakitan dan angka kematian pada anak-anak, khususnya dikalangan usia anak dibawah 5 tahun. Berbagai faktor mempengaruhi
kejadian diare, diantaranya adalah faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.
Kepedulian individu terhaap prinsiphigiene sangat mendukung dalam menekan perkembangan penyakit diare. Sehingga pemerintah mengharapkan masyarakat dapat bekerja
sama dalam mewujudkan sehat sejahtera. Dengan diperkenalkannya oralit, angka kematian akibat diare telah sangat menurun. Namun demikian, balita yang mengalami gizi kurang masih
cukup tinggi, yang antara lain dapat merupakan akibat penyakit diare pada anak. Berikut akan dijelaskan secara ringkas mengenai pencegahan dan pengobatan diare di rumah.
II. Satuan acara penyuluhan
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Kader akan dapat mengerti pencegahan dan penanganan penyakit diare di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus