b. Lingkungan kesehatan kerja
Beberapa perusahaan besar memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya yang berlokasi di gedung perusahaan tersebut. Asuhan keperawatan di tempat ini meliputi lima
bidang. Perawata menjalankan program yang bertujuan untuk:
1 Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengurangi jumlah
kejadian kecelakaan kerja 2
Menurunkan resiko penyakit akibat kerja 3
Mengurangi transmisi penyakit menular anatar pekerja 4
Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pendidikan kesehatan.
5 Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedaruratan dan memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan Mubarak, 2006.
c. Lembaga perawatan kesehatan di rumah
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus yang dapat diberikan secara efisien di rumah. Perawat di bidang komunitas juga dapat memberikan perawatan kesehatan di
rumah misalnya: perawata melakukan kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di rumah harus memiliki kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan, kreatif
dan percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang kompeten.
d. Lingkungan kesehatan kerja lain
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan memiliki peran serta tanggungjawab yang bervariasi. Seorang perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja
sama dengan perawata lain, bekerja di bidang pendididkan , penelitian, di wilayah binaan, puskesmas dan lain sebagainya. Selain itu, dimanapun lingkungan tempat kerjanya, perawat
ditantang untuk memberikan perawatan yang berkualitas Mubarak, 2006.
5. Bentuk – Bentuk Pendekatan dan Partisipasi Masyarakat
a. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu. Secara sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh
pelayanan KB dan Kesehatan. Selain itu posyandu juga dapat diartikan sebagai wahana kegiatan
keterpaduan KB dan kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan- kegiatan seperti: 1 kesehatan ibu dan anak, 2 KB, 3 imunisasi, 4 peningkatan gizi, 5
penanggulangan diare, 6 sanitasi dasar, 7 penyediaan obat esensial Zulkifli, 2003. Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk
memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama.
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu.
Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini
juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui
peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu Zulkifli, 2003. Tujuan pokok penyelenggaraan Posyandu adalah untuk : 1 mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan anak, 2 meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR, 3 mempercepat penerimaan NKKBS, 4 meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, 5 pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada penduduk
berdasarkan letak geografi, 6 meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha kesehatan masyarakat.
Menurut Nasru effendi, 2000 untuk menjalankan kegiatan Posyandu dilakukan dengan system 5 meja, yaitu:
1. Meja I
a. Pendaftaran b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS Pasangan Usia
Subur 2.
Meja II Penimbangan Balita dan ibu hamil
3. Meja III
Pengisian KMS 4.
Meja IV