1. Pembukaan
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan 10 menit
2. Kegiatan
inti
Menjelaskan tentang pengertian V-Hygiene
Menjelaskan tentang cara
menjaga V-Hygiene
Menjelaskan tentang menjelaskan akibat yang
terjadi jika tidak menjaga V-Hygiene
Mendemonstrasikan cara
menguji kualitas pembalut
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendemonstrasikan
ulang cara menguji kualitas pembalut
25 menit
3. Penutup
Tanya jawab
Menutup dan mengucapkan
salam
Bertanya dan mendengarkan
jawaban.
Menjawab salam 15 menit
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan Kader mengikuti penyuluhan tentang V-Hygiene
Media dan alat dipahami.
Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan penyegaran dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Kader kooperatif dan aktif dalam mengikuti penyuluhan
3. Evaluasi Akhir
Setelah mengikuti penyuluhan maka kader diharapkan dapat:
Menjelaskan kembali tentang pengertian kebersihaan daerah kewanitaan.
Menjelaskan kembali tentang alat-alat reproduksi.
Menjelaskan kembali tentang perubahan seks sekunder pada remaja pria dan menstruasi pada wanita
Menjelaskan kembali tentang bagaimana cara menjaga alat-alat reproduksi
MATERI PENYULUHAN V-Hygiene
A. Pengertian
V-Hygiene adalah menjaga kebersihan daerah kewanitaan secara teratur dari bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vagina. Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu
kita lakukan adalah secara teratur membasuh bagian di antara vulva bibir vagina secara hati- hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut mild setiap habis buang air kecil, buang air
besar dan ketika mandi. cara membasuh yang benar adalah dari arah depan vagina ke belakang
anus, jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina Putra, 2008.
B. Cara menjaga kebersihan daerah keawanitaan
1. Mencukur rambut kelamin secara rutin Dalam rambut kemaluan terdapat bakteri baik dan bakteri jahat. Maka, bagi yang
memiliki rambut kemaluan apalagi yang yang mudah panjang, sebaiknya rutin dipotong sampai pendek supaya tidak ditumbuhi bakteri jahat. Namun, jangan dihabiskan sampai plontos karena
untuk menjaga bakteri baik tetap ada.
2.Membersihkan daerah kewanitaan Setelah buang air kecil atau besar, siramlah alat reproduksi sampai benar-benar bersih
supaya tidak ada bekas-bekas kotoran yang menempel di alat reproduksi. Bagi wanita, rajin- rajinlah mengganti pembalut ketika datang bulan, dan biasakanlah setelah buang air besar untuk
membilas dari arah depan ke belakang supaya sisa-sisa kotorannya tidak masuk ke vagina.
3. Menggunakan celana dalam yang bersih Mengganti celana dalam tak perlu harus selalu yang baru. Yang penting celana dalam
tersebut terjamin kebersihannya. Bagi yang mudah berkeringat, gantilah celana dalam 2 kali sehari. Celana dalam yang kotor dan lembap, rentan sekali ditumbuhi berbagai macam penyakit ,
bakteri jahat, kuman, atau jamur.
4. Mengganti pembalut saat menstruasi dengan tepat Wanita mudah terjangkit bakteria selama menstruasi karena lebih kurang sebanyak 107
bakteri per milimeter persegi ditemukan diatas pembalut wanita biasa, kondisi demikianlah yang membuat pembalut biasa menjadi sarang pertumbuhan bakteri merugikan walau hanya setelah 2
jam pemakaian. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal berikut ini : •
Mencuci tangan terlebih dahulu saat membuka dan memasang pembalut. •
Menyimpan pembalut di tempat yang kering jangan di tempat lembab seperti kamar mandi.
• Menggunakan pembalut yang belum kadaluwarsa.
• Mempertimbangkan kualitas pembalut saat memilih pembalut seperti jangan memakai
pembalut yang mengandung bahan penghilang bau atau pewangi. •
Memperhatikan pemakaian pembalut. Hendaknya pembalut tidak digunakan dalam waktu terlalu lama. Jika terasa sudah penuh maka segera ganti pembalut Novita, 2010
C. Cara menguji kualitas pembalut
Hampir semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut wanita yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau
mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak yang suka membeli pembalut wanita yang ada dipasaran dan hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa
mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut wanita atau pantyliner yang berkualitas biasa itu. Beberapa hal terkait pembalut:
1. Ada pembalut tidak menggunakan bahan baku kapas 100
2. Ada pembalut yang menggunakan bahan baku kertas bekas dan serbuk kayu pulp yang
didaur ulang untuk menjadikannya bahan dasar guna menghemat biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
3. Bahan baku pembalut wanita tersebut mulai dari kertas koran, kardus, dan karton bekas
yang penuh dengan bakteri, kuman dan bau. 4.
Dalam proses daur ulang pembalut wanita tersebut banyak zat kimia yang digunakan Chlorine yang menghasilkan DIOXIN untuk proses pemutihan. Zat kimia juga
digunakan untuk proses sterilisasi kuman pada kertas serta pembuangan bau. Untuk menguji kualitas pembalut dapat dilakukan dengan cara :