hasil dari latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Thomas dan Rohwer, sebagaimana dikutip oleh Anni 2006: 65,
menyajikan beberapa prinsip belajar efektif sebagai berikut.
1 Spesifikasi Specification. Strategi belajar itu hendaknya sesuai dengan
tujuan belajar dan karakteristik peserta didik yang menggunakannya. 2
Pembuatan Generativity. Strategi belajar yang efektif yaitu yang memungkinkan seseorang mengerjakan kembali materi yang telah dipelajari
dan membuat sesuatu menjadi baru. 3
Pemantauan yang efektif Efective Monitoring, yaitu peserta didik mengetahui kapan dan bagaimana cara menyatakan bahwa strategi belajarnya
dan bagaimana cara menyatakannya bahwa strategi yang digunakan itu bermanfaat.
4 Kemujaraban Personal Personal Efficacy. Peserta didik harus memiliki
kejelasan bahwa belajar akan berhasil apabila dilakukan dengan sungguh- sungguh.
Berdasarkan pada prinsip-prinsip belajar efektif tersebut maka strategi belajar yang dapat digunakan untuk belajar antara lain dengan membuat catatan,
belajar kelompok, membaca, dan memahami materi yang disajikan serta mengulangi secara aktif materi yang pernah dipelajari.
2.1.2 Pembelajaran Matematika
Peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik dari pada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman
dan kehidupan sosial di masyarakat. Belajar dengan proses pembelajaran ada peran guru, bahan belajar, dan lingkungan yang sengaja diciptakan akan
meningkatkan motivasi siswa. Seiring dengan hal tersebut pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat,
bakat, dan kebutuhan siswa serta antara siswa dengan siswa Suyitno, 2004: 1. Pembelajaran matematika menurut NCTM 2000: 20, merupakan
pembelajaran yang dibangun dengan memperhatikan peran penting dari pemahaman peserta didik secara konseptual, pemberian materi yang tepat dan
prosedur aktivitas peserta didik di dalam kelas. Menurut Suherman et al. 2003:
68-69, pembelajaran matematika di sekolah tidak bisa terlepas dari sifat-sifat matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang kita ajar.
Oleh karena itu kita perlu memperhatikan beberapa karakteristik pembelajaran
matematika di sekolah yaitu sebagai berikut.
a. Pembelajaran matematika adalah berjenjang bertahap
Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau bertahap, yang dimulai dari hal yang kongret dilanjutkan ke hal yang abstrak, dari hal yang
sederhana ke hal yang komplek atau dari konsep yang mudah ke konsep yang lebih sukar.
b. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Dalam setiap memperkenalkan konsep dan bahan yang baru perlu memperhatikan konsep dan bahan yang dipelajari siswa sebelumnya. Bahan
yang baru selalu dikaitkan selalu dengan bahan yang telah dipelajarinya dan sekaligus untuk mengingatnya kembali.
c. Pembelajaran matematika menetapkan pola pikir deduktif
Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh dengan sifat-sifat yang sama yang dimiliki dan yang tak dimiliki oleh konsep-konsep
tersebut merupakan tuntutan pembelajaran matematika. d.
Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi Kebenaran dalam matematika sesuai dengan struktur deduktif
aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran pada matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu konsep
dengan konsep lainnya.
Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang kompleks melibatkan guru, peserta didik,
matematika dan karakteristiknya yang berjenjang, menggunakan pola pikir deduktif dan menganut kebenaran konsistensi.
2.1.3 Teori Belajar