konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.
4. Penyesuaian integratif dimana pelajaran disusun sedemikian rupa,
sehingga pendidik dapat menggunakan hierarkhi-hierarkhi konseptual ke atas dan ke bawah selama informasi disajikan.
Dalam penelitian ini, pada kegiatan awal pembelajaran diawali dengan serangkaian pertanyaan yang mengingatkan peserta didik akan materi sebelumnya
dan membimbing peserta didik masuk ke materi yang akan diberikan. Sebagai contoh pada materi Dimensi tiga, guru menunjukkan alat peraga yang akan
menjadi tugas proyek dan memberikan serangkaian pertanyaan yaitu dari benda yang dipegang, “ Manakah yang disebut ruas garis”, “Apa definisi ruas garis?”.
2.1.4 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas. Menurut Arends sebagaimana dikutip oleh
Suprijono 2010: 46, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menurut Suyitno 2004: 2 model pembelajaran adalah suatu pola atau
langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensidari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan
lebih efektif dan efisien.
2.1.5 Model Project-Based Learning dengan Memanfaatkan Facebook
2.1.5.1 Project-Based Learning Pembelajaran Berbasis Proyek
Pengertian model Project-Based Learning menurut Buck Institute of Education sebagaimana dikutip oleh Luthvitasari 2012: 93 model Project-
Based Learning merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa di dalam
transfer pengetahuan dan keterampilan melalui proses penemuan dengan serangkaian pertanyaan yang tersusun dalam tugas atau proyek.
Penerapan model Project-Based Learning dapat mendorong siswa untuk mencapai tiga ranah dalam proses pembelajaran, yaitu: aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Kompetensi afektif dapat tercapai ketika siswa salaing bekerjasama dalam diskusi kelompok, dalam hal ini pembentukan sikap akan terjadi seperti
kerja keras, toleransi, percaya diri, jujur, disiplin, dan lain-lain. Kompetensi kognitif dapat tercapai ketika siswa belajar menemukan dari apa yang telah
dipelajari. Sedangkan kompetensi psikomotorik dapat tercapai ketika siswa dalam kelompoknya membuat proyek sesuai yang ditugaskan oleh guru.
Menurut Thomas, sebagaimana dikutip oleh Sari 2014: 2, fokus pembelajaran berbasis proyek terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti
dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja
secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata.
Menurut Kemendikbud 2013 pembelajaran model Project-Based Learning memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
2. Adanya pemasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan
atau tantangan yang diajukan.
4. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan masalah. 5.
Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu. 6.
Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.
7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Langkah-langkah proses pembelajaran model Project-Based Learning menurut Yusoff 2006: 22-25 yaitu sebagai berikut.
1 Start with the essential question.
2 Design a plan for the project.
3 Creat a schedule.
4 Monitor sudents and project progress.
5 Asses the outcome.
6 Evaluate the experience.
Adapun langkah-langkah proses pembelajaran model Project-Based Learing secara umum yang dikemukakan Kemendikbud 2013 dapat dijelaskan
pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Langkah-langkah Project-Based Learning Berdasarkan Gambar 2.1, kegiatan yang harus dilakukan pada setiap
langkah Project-Based Learning adalah sebagai berikut. 1
Penentuan proyek Pada langkah ini guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,
motivasi, dan kompetensi yang akan dicapai. 2
Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek Tahapan ini melibatkan guru dan siswa dalam melakukan curah pendapat
yang mendukung inkuiri untuk penyelesaian proyek. Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan terkait dengan proyek dan siswa
mengidentifikasi permasalahan atau pertanyaan yang terkait dengan proyek yang diajukan oleh guru.
3 Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Siswa bersama kelompoknya membuat penjadwalan pelaksanaan proyek terkait dengan penyelesaian permasalahan yang diidentifikasi yang disepakati
Penentuan Proyek Perancangan
langkah-langkah penyelesaian
proyek Penyusunan jadwal
pelaksanaan proyek
Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan
monitoring guru Penyusunan laporan
dan presentasi publikasi hasil
proyek Evaluasi proses
dan hasil proyek
bersama guru. Guru menentukan tahapan pengerjaan proyek dengan menetapkan acuan yang akan dilaporkan pada pertemuan di kelas.
4 Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru
Langkah ini kelompok membuat proyek atau karya dengan memahami konsep atau prinsisp yang terkait dengan materi pelajaran.
5 Penyusunan laporan dan presentasipublikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis atau karya seni dipresentasikan danatau dipublikasikan kepada peserta didik yang
lain dan guru pada saat pembelajaran. 6
Evaluasi proses dan hasil proyek Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam
melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Siswa berbagi perasaan dan pengalaman, mendiskusikan
apa yang sukses, mendiskusikan apa yang perlu diubah, dan berbagi ide yang mengarah pada inkuri baru.
Penerapan model pembelajaran Project-Based Learning dalam penelitian ini terdiri dari 6 tahap. Pembelajaran dengan model Project-Based Learning
memiliki karakteristik siswa merancang proses untuk mencapai hasil, siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan, siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan dan hasil akhir berupa produk. Pelaksanaaan pembelajaran ini direncanakan oleh guru
dan siswa sebagai pelaksana proyek yaitu pemanfaatan facebook dengan alat peraga untuk memudahkan mereka memahami materi dimensi tiga yang abstrak.
2.1.5.2 Facebook