Dalam  menghitung  sering  dilakukan  pembulatan  angka-angka,  sangat mungkin  diperoleh  koefisien  lebih  dari  1,00.  Koefisien  negatif  menunjukkan
hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran. Kemudian hasil r
xy
dikonsultasikan dengan r
tabel
product moment dengan .
Jika  r
xy
r  tabel  maka  alat  ukur  dikatakan  valid  dan  yang  kurang  dar  r  tabel termasuk  item  yang  tidak  valid.  Item  yang  tidak  valid  perlu  direvisi  atau  tidak
digunakan. Soal  uji  coba  yang  diberikan  terdiri  dari  6  butir  soal  uraian.  Berdasarkan
analisis validitas butir soal, semua butir soal valid. Perhitungan  analisis validitas butir soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
3.7.2 Analisis Reliabilitas
Menurut  Arikunto  2002:  86,  reliabilitas  berhubungan  dengan  masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
jika  tes  tersebut  dapat  memberikan  hasil  yang  tetap,  maka  pengertian  reliabilitas tes  berhubungan  dengan  masalah  ketetapan  hasil;  tes  atau  seandainya  hasilnya
berubah-ubah,  perubahan  yang  terjadi  dapat  dikatakan  tidak  berarti.  Karena bentuk  tes  terdiri  atas  uraian,  maka  rumus  yang  digunakan  untuk  mengetahui
reliabilitas tes adalah rumus Koefisien Alpha Arifin, 2011: 264 sebagai berikut.
 
 
 
 
 
 
 
 
2 2
11
1 1
t i
n n
r
 
Keterangan :
11
r
: reliabilitas yang dicari
2 i
: jumlah varians butir soal
2 t
: varians skor total n
: banyaknya item Arikunto  2009:  112,  menyatakan  bahwa  dengan  diperolehnya  r
11
sebenarnya  baru  diketahui  tinggi  rendahnya  koefisien  tersebut.  Untuk  itu,  agar lebih  sempurnanya  perhitungan  reliabilitas  sampai  pada  kesimpulan,  sebaiknya
hasil  tersebut  dikonsultasikan  atau  disesuaikan  dengan  tabel  r  product  moment. Jika
maka soal tersebut reliabel. Interpretasi nilai
mengacu pada pendapat Guilford Ruseffendi,1991b:191: r
11
≤  0,β0 reliabilitas: sangat rendah
0,20  r
11
≤ 0,40
reliabilitas: rendah 0,40  r
11
≤ 0,70
reliabilitas: sedang 0,70  r
11
≤ 0,90
reliabilitas: tinggi 0,90  r
11
≤ 1,00
reliabilitas: sangat tinggi Berdasarkan hasil analisis reliabilitas, diperoleh r
11
=0,71. Nilai r
11
tersebut kemudian  dibandingkan  dengan  r
tabel
,  yaitu  0,374.  Karena  r
11
r
tabel
,  maka  dapt disimpulkan  bahwa  soal  tes  tersebut  reliabel.  Perhitungan  analisis  soal
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
3.7.3 Analisis Daya Beda
Arikunto  2009:  211,  menjabarkan  daya  pembeda  soal  sebagai kemampuan  suatu  soal  untuk  membedakan  antara  peserta  didik  berkemampuan
tinggi  dengan  peserta  didik  berkemampuan  rendah.  Menurut  Arifin  2013:  133, untuk  menguji  daya  pembeda  DP  butir  soal  dapat  digunakan  langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Menghitung jumlah skor tiap peserta didik.
2. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
3. Menetapkan kelompok  atas  dan  kelompok  bawah. Jika jumlah peserta didik
banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27. 4.
Menghitung  rata-rata  skor  untuk  masing-masing  kelompok  kelompok  atas maupun kelompok bawah.
5. Menghitung daya pembeda butir soal dengan rumus:
̅ ̅
Keterangan: DP
: Daya pembeda ̅
: Rata-rata kelompok atas ̅
: Rata-rata kelompok bawah Skor maks : Skor maksimal
6. Membandingkan daya pembeda butir soal dengan kriteria yang disajikan pada
Tabel 3.2 Tabel 3.2 Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda DP Kriteria
0,00 Jelek
Cukup Baik
,00 Baik Sekali
Dari  6  butir  soal  yang  telah  diujicobakan  kemudian  dianalisis  diperoleh soal dengan kriteria sangat baik yaitu butir soal nomor 2. Tiga soal dengan kriteria
baik yaitu butir soal nomor 3, 4, dan 5 serta dua soal dengan kriteria cukup yaitu soal  nomor 1  dan 6. Perhitungan  daya  beda  soal  selengkapnya  dapat  dilihat  pada
Lampiran 18.
3.7.4 Analisis Tingkat Kesukaran