Hasil Belajar Landasan Teori

sintaks atau tahapan dalam model pembelajaran ekspositori menurut Setiawan 2013: 304, dijelaskan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Ekspositori Fase atau tahap Peran Guru Menyampaiakan tujuan Guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut. Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa secara tahap demi tahap dengan metode ceramah. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Guru mengecek keberhasilan siswa dan memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan Guru memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah.

2.1.7 Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam belajar perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar Anni, 2011:4. Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik pada aspek-aspek pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap setelah mengalami aktivitas belajar. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa tujuan mata pelajaran matematika di sekolah untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah agar peserta didik mampu: 1 memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, meyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas No 506CPP2004, sebagaimana dikutip oleh Shadiq 2009: 13 menyatakan bahwa aspek penilaian matematika dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu: 1 pemahaman konsep; 2 penalaran dan komunikasi; 3 pemecahan masalah. Menurut Shadiq 2009: 13, indikator pemahaman konsep diantaranya adalah 1 kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep; 2 kemampuan mengklasifikasi obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3 kemampuan memberi contoh dan bukan contoh; 4 kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; 5 kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep; 6 kemampuan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Menurut Shadiq 2009: 14, penalaran dan komunikasi merupakan kompetensi yang ditunjukkan peserta didik dalam melakukan penelaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika. Indikator yang menunjukkan penalaran dan komunikasi antara lain adalah 1 menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan diagram; 2 menunjukkan dugaan conjectures; 3 melakukan manipulasi matematika; 4 menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti, terhadap beberapa solusi; 5 menarik kesimpulan dari pernyataan; 6 memeriksa keshahihan suatu argumen; 7 menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. Menurut Shadiq 2009: 14, pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik yang ditunjukkkan peserta didik dalam memahami, memilih model dalam pemecahan masalah, dan meyelesaikan model untuk menyelesaikan masalah. Indikator yang menunjukkan pemecahan masalah antara lain adalah 1 menunjukkan pemahaman masalah; 2 mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah; 3 menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai bentuk; 4 memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat; 5 mengembangkan strategi pemecahan masalah; 6 membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah; 7 menyelesaikan masalah yang tidak rutin.

2.1.8 Materi Dimensi tiga

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan hasil belajar IPS melalui project based learning (pembelajaran berbasis proyek) pada siswa kelas V di SD Islam Al-Syukro Universal

1 26 253

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 2 WELAHAN EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI

2 14 144

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ANIMASI 2 DIMENSI

2 26 202

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL MMP BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFMATEMATIS SISWA KELAS X SMA PADA MATERI DIMENSI TIGA

0 6 349

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL INQUIRY PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 4 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN.

0 2 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI.

2 11 23

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 2 9

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA KELAS X

1 2 6