Karakteristik Siswa SD Pembelajaran Seni Tari di SD

40

2.2.9.1 Karakteristik Siswa SD

Rentang usia siswa SD berkisar antara 6-12 tahun. Usia 6 tahun merupakan usia awal siswa masuk ke lingkungan sekolah dasar. Siswa belajar dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD. Paranita 2012, menyebutkan bahwa ada beberapa karakteristik anak usia SD yang perlu diketahui oleh para guru, agar lebih mengetahui keadaan siswanya, khususnya di tingkat SD. 1 Karakteristik yang pertama yaitu, senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan, terutama untuk kelas rendah. Guru hendaknya merancang metode pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya dan mengembangkan metode pembelajaran yang serius tapi santai. 2 Karakteristik yang kedua yaitu senang bergerak. Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang metode pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan. 3 Karakteristik yang ketiga yaitu anak senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, dan belajar bersaing dengan orang lain secara sehat sportif. Hal ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bekerja 41 atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok. 4 Karakteristik yang keempat yaitu senang merasakan atau melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri. Mengenai perkembangan kognitif pada anak usia sekolah dasar, Piaget dalam Sunarto dan Hartono 2008: 24-25 berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 4 tahap yaitu:yaitu: 1 Tahap Sensorik – Motorik usia 0-2 tahun Masa ketika bayi mempergunakan sistem penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks. 2 Tahap Pra Operasional usia 2-7 tahun Pada fase ini anak belajar mengenal lingkungan dengan menggunakan simbol bahasa, peniruan, dan permainan. Anak belajar melalui permainan dalam menyusun benda menurut urutannya dan mengelompokan sesuatu. Jadi, pada masa pra operasional anak mulai menggunakan bahasa dan pemikiran simbolik. 3 Tahap Operasional Konkret usia 7-11 tahun Pada masa ini anak sudah bisa melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu: 42 a Identitas dalam mengenali benda-benda yang ada. b Negasi sebagai kemampuan anak dalam mengerti proses yang terjadi di antara kegiatan dan memahami hubungan antara keduanya. c Resiprokal sebagai kemampuan untuk melihat hubungan timbal balik. 4 Tahap Operasi Formal usia 11 tahun-dewasa Dalam usia remaja dan seterusnya, seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi. Jika diperhatikan dari pembagian tahapan kognitif siswa menurut Piaget dapat diambil kesimpulan pada siswa kelas rendah, perkembangannya sebagian masuk pada periode pra operasional. Periode ini pada kelas rendah akan tampak terutama siswa kelas kelas 1, karena kelas 1 merupakan kelas awal siswa masuk sekolah. Sebagian lagi pada masa kelas rendah, sudah mulai masuk periode operasional konkret. Sedangkan kelas tinggi sebagian besar sudah masuk dalam periode operasional konkret yang memiliki kemampuan mengklasifikasikan bilangan, mampu mengkonservasikan pengetahuan tertentu, serta mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret, dan sebagian lagi masuk ke dalam tahap operasi formal. Jadi, dalam proses pembelajaran guru hendaknya dapat merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu bermain, bergerak, senang dalam kerja kelompok, dan melibatkan siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

2.2.9.2 Memahami Siswa SD Kelas III

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL MENGARANG DESKRIPSI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 7 53

KEEFEKTIFAN METODE FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS III SDN BOGANGIN 1 KABUPATEN BANYUMAS

1 13 240

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI GERAK TARI KREATIF MELALUI METODE EKSPLORASIPADA SISWA KELAS I SD NEGERI 02 WANAMULYA PEMALANG

4 23 250

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS JENIS UNSUR TARI NUSANTARA MELALUI TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENDAWA 01 KABUPATEN TEGAL

14 139 214

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 2 136

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Metode Field Trip pada Siswa Kelas VII C MTs. Negeri Pacitan AWAL

0 0 18