11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empiris
Beberapa penelitian yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya adalah Karsipan 2010, Tiffany 2012,
dan Tilawati 2012. Karsipan 2010 dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD,
Universitas Pendidikan Indonesia UPI, melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Field Trip Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Siswa”. Dari perhitungan berdasarkan skor nilai kemajuan tes mengalami kenaikan yaitu pada pre test nilai rata-rata 43,24 dan pada post test
nilai rata-rata 70,86 dari 33 siswa SD Negeri Kapringan. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip
dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan skor nilai pada pelajaran IPA pokok bahasan kenampakan permukaan bumi semester dua tahun pelajaran
20092010. Tiffany 2012 dari jurusan PGSD UNNES, melakukan penelitian yang
berjudul “Peningkatan Pembelajaran Pelestarian Alam Melalui Metode Field Trip Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Kaligayam 02 Kabupaten Tegal.” Penelitian ini
menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Jenis data
yang digunakan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang
12 diperoleh berupa hasil tes dan non tes. Data hasil tes merupakan data hasil
perolehan pre test, tes formatif pada tiap pertemuan, dan post test. Sedangkan data hasil non tes merupakan data hasil perolehan angket, lembar pengamatan aktivitas
siswa, dan pengamatan performansi guru. Nilai rata-rata kelas saat pelaksanaan pre test
mencapai 60,11 meningkat pada hasil post test menjadi 72,74 dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari 25,71 menjadi 77,14. Selain itu,
nilai rata-rata kelas pada hasil tes formatif siklus I mencapai 71,74 meningkat pada siklus II menjadi 73,71 dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari
59,05 menjadi 75,24. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus I mencapai 77,34 meningkat pada siklus II menjadi 78,06 dan
mencapai kriteria aktivitas belajar sangat tinggi. Perolehan nilai performansi guru melalui APKG 1, 2 dan 3 pada siklus I mencapai 81,25 meningkat pada siklus II
menjadi 86,08. Disimpulkan penerapan metode field trip dapat meningkatkan pembelajaran IPA materi pelestarian alam pada siswa kelas 3 SD Negeri
Kaligayam 02 kecamatan Talang kabupaten Tegal. Disarankan guru kelas 3 sekolah dasar dapat menerapkan metode field trip dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pelestarian alam.
Tilawati 2012 dari jurusan Pendidikan Seni Tari, UPI. Melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Field Trip Pada Pembelajaran Seni
Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas III SDN XII Dayeuhkolot
Bandung”. Hal tersebut terbukti dari hasil pengumpulan dan analisis data
13 berdasarkan perbandingan data hasil penilaian siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan menggunakan test perbuatan. Data yang diperoleh pada saat pre test
39.33, dan setelah perlakuan dengan menggunakan metode field trip terjadi peningkatan hasil pembelajaran melalui post test sebesar 60.67.
Berdasarkan data hasil pre test dan post tes terjadi peningkatan kualitas pembelajaran sebanyak 21.34 sebagai hasil perbandingan data hasil pre test dan
post test . Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan bahwa dengan diterapkannya
metode pembelajaran field trip di sekolah sasaran, hasil penelitian mampu meningkatkan kualitas pembelajaran seni tari dan sekaligus dapat
diimplementasikan lebih lanjut oleh guru seni tari dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata metode field trip mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam
penelitian tindakan kelas ini, peneliti mencoba menerapkan metode field trip untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu performansi guru, serta
aktivitas, dan hasil belajar siswa.
2.2 Kerangka Teori