53 membantu siswa untuk lebih memahami pelajaran yang diberikan. Keunggulan
metode field trip jika diterapkan pada pembelajaran seni tari, dapat mengembangkan keaktifan dan siswa dapat bereksplorasi, karena metode
pembelajaran ini banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeluarkan ide gerak dengan melihat objek pembelajarannya secara langsung.
Sedangkan kelemahan metode field trip pada pembelajaran seni tari, diantaranya memerlukan waktu yang tidak sedikit, dalam pembelajarannya guru sulit
mengkondisikan siswa.
2.2.11.2 Cara Mengatasi Kelemahan-kelemahan Metode Field Trip
Menurut Sagala 2011: 215, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode field trip antara lain:
1 Perlu merumuskan tujuan yang jelas dan tegas.
2 Buatlah rumusan tujuan yang jelas dan konkret.
3 Penentuan tugas-tugas yang harus dilakukan sewaktu dan sesudah
pelaksanaan field trip. 4
Rencana penilaian pengalaman-pengalaman dan hasil field trip. 5
Rencana selanjutnya sebagai kelanjutan pengalaman hasil field trip.
2.2.12 Penerapan Metode Field Trip
Agar penggunaan metode field trip lebih efektif, maka pelaksananya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut Sudjana 2010: 87-88:
1 Langkah perencanaan
a Merumuskan tujuan field trip.
b Menetapkan objek field trip sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
54 c
Menetapkan lamanya field trip. d
Menyusun rencana belajar bagi siswa selama melakukan field trip. e
Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan. 2
Langkah pelaksanaan Dalam fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat field trip
dengan bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas.
3 Tindak lanjut
Siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil field trip, menyusun laporan yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil
kegiatan field trip. Apabila metode field trip diaplikasikan ke dalam pembelajaran SBK materi
Tari Pendek Bertema, langkah-langkah penerapannya sebagai berikut: 1
Tahap perencanaan, meliputi: guru menentukan tujuan pembelajaran, guru menentukan objek yang dikunjungi, guru memberikan arahan singkat
tentang metode field trip, guru memberikan tugas untuk mengamati gerak yang siswa temukan pada objek pembelajaran.
2 Tahap pelaksanaan, meliputi: guru mengajak siswa belajar di luar kelas
untuk mengamati objek pembelajaran yang telah ditentukan oleh guru, guru memimpin rombongan, guru menjelaskan kembali apa yang harus
siswa lakukan, siswa mengamati objek pembelajaran sesuai arahan dari guru dengan waktu yang telah ditentukan, guru berkeliling untuk
memantau kegiatan siswa, guru memberi kesempatan pada siswa untuk memperagakan hasil eksplorasinya melalui gerak yang siswa peroleh dari
55 hasil pengamatan objek pembelajaran, guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai objek pembelajaran yang telah siswa amati. 3
Tahap tindak lanjut, meliputi: diskusi menyusun gerak tari sesuai dengan apa yang diamati selama field trip, berlatih gerak tari,
guru memanggil siswa untuk melakukan gerak tari sesuai dengan tema misalnya pada tema
binatang, siswa berperan sebagai burung, maka harus bergerak seolah-olah siswa adalah seekor burung, sementara temannya menampilkan gerak tari,
siswa yang lain menjadi pengamat, guru membahas atau memberi penilaian, guru memberikan kesimpulan secara umum, evaluasi, penutup.
Jadi penerapan metode field trip dalam pembelajaran SBK materi Tari
Pendek Bertema diawali dari persiapan, kemudian pelaksanaan, dan tindak lanjut.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran SBK di SD meliputi seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Tujuan utama pendidikan seni tari di SD yaitu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar menari sesuai dengan tingkat kemampuannya. Unsur utama dalam tari yaitu gerak, sehingga dalam
pembelajarannya, siswa lebih ditekankan pada kegiatan praktis. Kenyataan di lapangan, kegiatan pembelajaran seni tari bersifat
konvensional, yakni berada di dalam ruang kelas, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan peniruan, yang cenderung bersifat teacher
centered . Dalam pembelajaran, siswa hanya mendengar, melihat, dan menghafal
gerak yang dicontohkan oleh guru. Akibatnya, proses pembelajaran yang