12
Morris L. Bigge dalam Darsono 2000:03 menyatakan bahwa “ learning is an enduring change in a living individual that is not heralded by a genetic
inheritance ” belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang
dan tidak diwariskan secara genetis. Sementara itu Gagne dan Berliner dalam Anni 2007:2 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Dalam hal ini pengalaman dijadikan sumber keterampilan dan pengetahuan yang bersifat
kontinu dan interaktif. Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah upaya seseorang dalam mengubah perilaku melalui proses berpikir dalam lingkungannya. Belajar akuntansi berarti proses
perubahan tingkah laku dalam proses pembelajaran akuntansi baik perubahan dalam pemecahan masalah, partisipasi aktif dalam pembelajaran, dan atau
perubahan dalam pemahaman konsep-konsep akuntansi.
2.1.2. Teori Belajar
1 Teori Belajar Menurut Meichenbaum
Meichenbaum dalam Anni 2007:35 menyatakan bahwa individu dapat diajarkan untuk memantau dan mengatur perilakunya sendiri. Ada 5 tahap dalam
kegiatan mandiri yang dikembangkan oleh Meichenbaum, yaitu a Model orang dewasa melakukan tugas tertentu sambil berbicara dengan keras.
Model ini disebut modeling kognitif.
13
b Anak melakukan tugas yang sama dibawah arahan pembelajaran dari model. Kegitan ini disebut bimbingan eksternal.
c Anak melakukan tugas sambil membelajarkan diri sendiri.kegiatan ini disebut bimbingan yang dilakukan oleh diri sendiri.
d Anak membelajarkan dirinya sendiri dengan berbicara pelan-pelan pada saat melanjutkan tugas. Kegiatan ini disebut bimbingan yang dilakukan diri
sendiri. e Anak melakukan tugas untuk mencapai kinerja tertentu dengan melakukan
percakapan diri sendiri pembelajaran diri sendiri.
2 Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme sangat berpengaruh dalam pembelajaran akuntansi. Teori belajar menurut pandangan Konstruktivisme, menyatakan bahwa anak
tidak menerima begitu saja pengetahuan dari orang lain, tetapi anak secara aktif membangun pengetahuannya yang sebelumnya anak sudah mempunyai
kemampuan awal. Menurut Slavin 2008:13 Teori belajar konstruktivis ini menyatakan bahwa “siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasi
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-
aturan itu tidak lagi sesuai”. Dalam proses belajar seorang siswa harus berusaha mendapatkan pengetahuan sendiri. Bagi siswa
agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus belajar bekerja memecahkan masalah, dan menemukan segala sesuatu
untuk dirinya.
14
Menurut teori kontruktivisme untuk membangun suatu pengetahuan baru, peserta didik akan menyesuaikan informasi baru atau pengalaman yang
dimilikinya melalui berinteraksi dengan peserta didik lain atau dengan gurunya. Melalui model pembelajaran penemuan terbimbing siswa bisa dibagi
menjadi kelompok kecil atau perorangan. Sehingga siswa bisa berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya dalam proses penemuan konsep dan berlatih.
2.1.3. Pengertian Pembelajaran