Pengertian Pembelajaran Kajian tentang Belajar dan Hasil Belajar

14 Menurut teori kontruktivisme untuk membangun suatu pengetahuan baru, peserta didik akan menyesuaikan informasi baru atau pengalaman yang dimilikinya melalui berinteraksi dengan peserta didik lain atau dengan gurunya. Melalui model pembelajaran penemuan terbimbing siswa bisa dibagi menjadi kelompok kecil atau perorangan. Sehingga siswa bisa berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya dalam proses penemuan konsep dan berlatih.

2.1.3. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 1 yang dimaksud den gan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”UU Sistem Pendidikan Nasional, diakses tanggal 28 Februari 2011. Dalam pasal yang sama juga dijelaskan bahwa “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu” dan “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”. Menurut Sanjaya 2006:78 kata “pembelajaran“ adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di amerika serikat. 15 Pembelajaran banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif- wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu pembelajaran juga dipengaruhi oleh perkembanan teknologi yang di asumsikan dapat membantu mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagainya, sehingga mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar Menurut Briggs dalam Sugandi, 2007:9 pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Menurut Gagne dalam Sanjaya, 2006:78 mengajar atau “teaching” merupakan bagian dari pembelajaran instraction, dimana peran guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengarasemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Menurut Sanjaya 2008:105-108 Makna pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan ditunjukkan oleh beberapa ciri, yaitu: pertama, belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi secara individu dengan lingkungan. Kedua, pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Ketiga, belajar adalah proses yang terus-menerus yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. 16 Dari definisi pembelajaran di atas dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, oleh Gino, dkk 1996:30 disebutkan: 1 Siswa, sebagai penerima, pencari dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2 Guru, sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dan peran lainnya yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang efektif. 3 Tujuan yaitu pernyataan tentang peubah tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. 4 Isi pelajaran, yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 5 Metode yaitu cara yang teratur untuk memberi yang diingimkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, yang meliputi kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 6 Media yaitu bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang dipakai untuk menyajikan informasi pada siswa agar mencapai tujuan. 7 Evaluasi yaitu cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

2.1.4. Pengertian Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN

2 37 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

2 7 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWAKELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

0 2 23

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROSES ORIENTASI INKUIRI TERBIMBING (POGIL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

0 2 15

PENGARUH PENERAPAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER PADA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

1 10 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING INTEGRASI PEER INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS

0 3 142