Pada tahun 1970 mulailah beliau menerapkan suatu program belajar cepat dan efektif dan efisien cepat dan padat yang beliau namai Al-Musri’ dan nama
Miftahulhuda pun mengalami penambahan menjadi Miftahulhuda Al-Musri’. Penambahan Al-Musri’ ini untuk membedakan dengan Pesantren Miftahulhuda yang
didirikan di Manonjaya, Tasikmalaya. Hal ini karena banyak orang menganggap bahwa Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ merupakan cabang dari Pesantren Miftahulhuda
Manonjaya. Padahal sebenarnya yang lebih dahulu berdiri adalah Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’.
a. Keadaan Santri, Kyai dan GuruUstadz
Pada saat ini Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ terus mengalami perkembangan dan semakin banyak orang tua yang mempercayakan anaknya untuk
dididik dan dibina di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’, mereka tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar pesantren tetapi juga berasal dari Cianjur, Bogor, Subang,
Sukabumi, Karawang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Jakarta, Serang bahkan tidak sedikit mereka berasal dari luar pulau Jawa. Sampai saat ini jumlah santri di Pondok
Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ mencapai 605 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 355 orang Santriwan dan 250 orang Santriwati. Jumlah ustadz yang mengajar berjumlah 30
orang terdiri dari 11 orang dewan kyai dan 29 orang santri senior. Jumlah alumni yang telah berhasil diluluskan berjumlah 14.020 orang yang tersebar di berbagai daerah, dari
jumlah tersebut terdapat alumni yang meneruskan studi ke Saudi Arabia, sampai saat ini tercatat empat orang telah lulus dari jenjang pendidikan dari Timur Tengah.
Pada tahun 1983 Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ dibentuk yayasan Pesantren dihadapan notaris Pranoto Arifa SH, dan memperoleh akta No. WB. DI. UM.
07. 08. 1983. Hal ini dilakukan agar pesantren lebih leluasa dan memiliki dasar hukum, tidak saja berusaha mengembangkan pesantren yang mencukupi kebutuhan para santri
dalam materi pelajaran tetapi juga membekali ilmu-ilmu sosial keagamaan dan ekonomi yang nantinya siap mengabdi pada masyarakat.
Sistem pendidikan di pesantren sangat khusus dan bertujuan untuk melatih para santri memiliki kemampuan mandiri. Para santri tinggal di kobong asrama, menempati
satu ruangna kecil yang diisi antara lima sampai tujuh orang santri. Mereka tidur begitu saja tanpa ada kasur atau alas lainnya, hal ini dilakukan untuk mendidik santri belajar
hidup sederhana yang merupakan salah satu prinsip dari pesantren yang dikemukakan oleh Mastuhu 1994.
Asrama santri putri dan santri putra berada terpisah, asrama santri putra berada di depan dekat dengan pintu masuk pesantren sedangkan asrama santri putri berada di
belakang asrama santri putra dan juga berada dekat dengan rumah kiai. Khusus untuk santri putri biasanya mereka membantu di rumah kiai atau pengurus pesantren, untuk
membantu memasak dan hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga. Kemampuan untuk belajar mandiri dan bergaul dengan sesama santri merupakan
hal yang sangat ditekankan dalam pendidikan pesantren. Sebagai akibatnya, persahabatan tercipta antar sesama santri selama bertahun-tahun, dan dikemudian hari menciptakan
basis jaringan yang memekar antara ulama dan santri, hal yang unik dari pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ adalah mereka dapat saling mengenal khususnya antar santri
putra dan santri putri walaupun santri putri diwajibkan memakai cadar. Oleh karena itu,
untuk tetap menjalin persahabatan dan silaturahmi tersebut maka diadakanlah acara reuni santri yang rutin tiap tahunnya.
Untuk mendukung program kegiatan di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ dengan jumlah santri yang banyak, maka pihak pesantren berusaha menyedikan fasilitas
yang cukup refresentatif, yaitu sebagai berikut : a.
Asrama santri putra berlantai tiga dengan kontruksi beton yang mampu menampung sekitar 500 orang santri
b. Asrama santri putri berlantai dua yang juga berkonstruksi beton
c. Satu bangunan madrasah berlantai dua yang mana lantai dua masih dipergunakan
untuk penginapan santri putri. d.
Masjid dua lantai dengan kontruksi beton e.
Ruang pertemuan Aula f.
Gedung Madrasah Wajar Dikdas g.
Gedung Koperasi Pondok Pesantren Kopontren h.
Pos Kesehatan Pesantren Poskestren i.
Laboratorium Komputer Pesantren Labkomtren j.
Ruang percetakan dan kursus menjahit k.
Lahan pertanian, perikanan dan peternakan l.
Tanah wakaf
b. Program Pendidikan dan Metode Pengajaran