5. Nilai Pesantren
Nilai–nilai yang mendasari pesantren dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu 1 nilai–nilai agama yang memiliki kebenaran mutlak dalam hal
ini bercorak fikih sufistik dan berorientasi kepada kehidupan ukhrowi 2 nilai- nilai agama yang memiliki kebenaran relatif bercorak empiris dan pragmatis
untuk memecahkan masalah kehidupan sehari–hari menurut hukum agama.
6. Fungsi Pesantren
Keberadaan pesantren memiliki berbagai macam fungsi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sebagai lembaga pendidikan pesantren menyelenggarakan pendidikan formal madrasah, sekolah umum dan perguruan tinggi dan pendidikan non
formal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat kuat dipengaruhi oleh pikiran – pikiran fikih, hadist, tauhid dan tasawuf yang
hidup antara abad ke 7–13 M. 2. Sebagai lembaga sosial pesantren menampung anak dari segala lapisan
masyarakat muslim tanpa membeda–bedakan tingkat sosial ekonomi. 3. Sebagai lembaga penyiaran agama, mesjid pesantren juga berfungsi sebagai
mesjid umum yaitu sebagai tempat belajar agama dan ibadah bagi masyarakat umum.
Sehubungan dengan ketiga fungsi pesantren tersebut maka pesantren memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan masyarakat sekitar dan menjadi
rujukan moral bagi kehidupan masyarakat umum. Pesantren dianggap sebagai komunitas khusus yang ideal terutama dalam bidang kehidupan moral keagamaan.
7. Prinsip–Prinsip Sistem Pendidikan Pesantren
Sesuai dengan tujuan pendidikan dan pendekatan holistik yang digunakan serta fungsinya dan komprehensif sebagai lembaga pendidikan sosial dan
penyiaran agama maka prinsip –prinsip sistem pendidikan pesantren manurut Mastuhu 1994
1
adalah : a. Theocentric. Sistem pesantren mendasarkan filsafat pendidikannya pada
filsafat theocentric yaitu pandangan menyatakan bahwa semua kejadian berasal, berproses dan kembali pada kebenaran Tuhan.
b. Sukarela dan mengabdi, penyelenggaraan pesantren dilaksanakan secara sukarela dan mengabdi kepada sesama dalam rangka mengabdi kepada
Tuhan. c. Kearifan,
pesantren menekankan
pentingnya kearifan
dalam menyelenggarakan pendidikan pesantren dan dalam tingkah laku sehari –
hari kearifan dimaksud disini adalah bersikap dan berprilaku sabar, rendah hati, program patuh pada ketentuan hukum agama, mampu mencapai
tujuan tanpa merugikan orang lain dan mendatangkan manfaat bagi kepentingan bersama
d. Kesederhanaan, pesantren menekankan pentingnya penampilan sederhana sebagai salah satu nilai luhur pesantren dan menjadi pedoman perilaku
sehari–hari bagi seluruh warga pesantren, kesederhanaan yang dimaksud
1
Lima prinsip yang diuraikan adalah sebagian dari 12 prinsip yang dikemukan oleh Mastuhu dalam bukunya “ Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren hal 63-66”
disini adalah kemampuan bersikap dan berfikir wajar, proposional dan tidak tinggi hati.
e. Kolektivitas, pesantren
menekankan pentingnya
kolektivitas atau
kebersamaan lebih tinggi dari pada individualisme.
2.8 Perubahan Sosial